Double A | BAB 22.

11.7K 244 6
                                    

Happy reading dears😻
_____________________________

Malam telah tiba, kedua orang tua annia telah pulang sejak sore tadi.

Annia menghempaskan tubuh mungilnya lelah, setelah seharian penuh belajar memasak bersama mama nya dan suaminya.
Ya, setidaknya kini ia telah bisa memasak walau tidak seenak masakan azmi.

"nia.. " ucap azmi menyadarkan annia dari lamunannya.

"iya kak?"
Tumbem tumbenan azmi mau memulai percakapan terlebih dahulu.
"kakak lapar?"

"atau mau ditemeni nonton?"

"ataaauu mau ajakin nia keluar? Ajakin nia nonton dibioskop? Ajakin nia belanja? Ajakin nia ke pasar malam?" cicit annia,azmi hanya diam dengan wajah datarnya.

"ck... Orang nanya itu dijawab kek"

"kamu maunya kemana?"
Ucap azmi menghadap annia yang telah duduk di sampingnya.
Mata annia berbinar,

"benarkah?kakak bakal nurutin?" ucap annia dengan semangat.

"khusus malam ini"ucap azmi merangkul tubuh mungil annia.

"annia ingin kepasar malam yang baru dibuka dua hari lalu kak"ucap annia menatap azmi.

"ayo kita on the way"

Annia melongo melihat sikap azmi yang tiba tiba bersikap baik padanya walaupun terlihat canggung.

Annia bersorak senang.

"yeaaay... "

Cup

Annia mencium singkat pipi azmi. sontak saja pemilik pipi itu terkejut, dadanya serasa berbunga bunga mendapat kejutan seperti itu.

"terima kasih kak"ucap annia yang langsung berdiri untuk bersiap siap.

******

Annia terpatung di tempat.
Ia melongo melihat pasar malam di depannya itu, jujur saja.. Ini pertama kalinya datang kepasar malam setelah beberapa tahun lalu.

Azmi yang melihat gadis kecilnya melongo hanya tersenyum simpul dan berjalan meninggalkan annia.

"kak tunggu!" ucap annia berlari kecil mengejar azmi yang telah mendahuluinya.

Annia mengimbangi langkah azmi yang cukup besar baginya.

"kak.. "

"KAK AZMI"ucap annia menarik baju azmi.

"hm?"

"annia mau itu!"ucapnya menunjuk seorang penjual kembang gula.

Azmi hanya menuruti permintaan annia itu.

Mata annia berbinar melihat kembang gula yang sudah didapatinya itu.
Mereka duduk di kursi yang ada disana.

"makasih kak" ucap annia sembari mengecap kembang gula bewarna pink itu.

"iya"

Azmi menatap ponselnya dan mulai memainkannya,sedangkan annia sibuk memakan kembang gula itu.

Banyak wanita yang terpesona dengan kehadiran azmi.
Azmi yang menggunakan kemeja coksu dan levis hitam itu sangatlah tampan, bahkan sudah menyihir banyak orang.

"kau lihat itu? Bukankah dia adalah azmi? Pemilik perusahaan terbesar disini?" ucap seorang wanita.

"tampan sekali dirinya!" ucap seorang temannya.

"oh tuhaan, ciptaanmu" puji seseorang yang melewati mereka.

Telinga annia panas sedari tadi mendengarkan pujian yang menurutnya berlebihan untuk sang batu es seperti azmi.
Banyak mata yang melihat azmi.

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang