Double A | BAB 2

23.6K 580 14
                                        

"Ia lebih cantik apabila memamerkan senyumannya itu."
(Azmi~ Double A)


Azmi pov

Gue sengaja mempercepat perjodohan ini, karena Gue tak mau keadaan Mama memburuk. Gue tak mau kehilangan Mama yang Gue sayangi hanya untuk mempertahankan ego untuk tetap terpaku mencintai Roza.
Dan saat Gue melihat siapa yang dijodohkan dengan Gue itu, jantung Gue berdetak cepat. Baru pertama kali setelah sekian lama jantung Gue kembali berdetak seperti ini. Seperti ada Signal merah yang mengintruksikan Gue untuk cepat menikahinya. Dan Gue tak mau dia menjadi milik orang lain.

Flasback on

"Ayah ingin kamu menikah dengan anak teman ayah,"ucap om Hidranata pada anaknya itu.

"Apa??"

"Ya, ayah menjodohkan kamu dengan anak teman Ayah,"

"Yah, ini bukan zaman Siti Nurbaya, yang harus dijodoh-jodohkan yah, lagian, Azmi juga udah ada calon pendamping kok..."

Tanpa disadari, Mama Azmi tengah menguping pembicaraan mereka. Ya, Mama Azmi kecewa karena maksud menjodohkan Azmi dengan Annia anak dari sahabatnya ditolak mentah- mentah. Seketika otak tante Sinta bekerja, mencari akal agar anaknya mau menikah.

Disaat ayah Azmi keluar dari kamar,ia mendapati istrinya tak sadarkan diri pun terkejut bukan kepalang.

"Mamaa!!"
Tuan Hidranata mengangkat kepala tante Sinta dengan sayang.
Azmi yang mendengar teriakan ayahnya pun langsung berlari ke TKP dan menggendong Mamanya dan membawa ke dalam kamar.

"Ma, bangun ma... Mamaaa," Panggil Azmi sambil menepuk halus pipi mamanya yang telah sedikit keriput.
Azmi begitu sayang pada tante Sinta, bahkan melebihi dirinya sendiri.
Akhirnya Tante Sinta membuka matanya, sadar. Azmi memegang tangan mamanya erat.

"Ma, kita kedokter ya, sepertinya penyakit jantung Mama kambuh," Ucap Azmi.

"Gak usah nak, Mama gak papa," lirih tante Sinta melancarkan akal bulusnya.

"Gakpapa kok bisa pingsan ma... " kompor tuan Hidranata ikut berperan.

"Mama cuma ingin kamu menerima perjodohan ini nak, Mama ingin kamu menikah sama anak teman Mama. Demi Mama Azmi, Mama mohon... Ini permintaan mama dari lubuk hati mama," mama Azmi menitikkan air mata, menangis sesegukan.

"Jika itu yang membuat Mama sehat, akan Azmi lakukan, asal mama janji bakal sehat terus." lirih Azmi sambil membuang muka, ia tak ingin memperlihatkan air matanya yang jatuh karena ia memikirkan Roza.

"Mama janji,Mama akan bahagia,"

Azmi memeluk mamanya dan disambut dengan tuan Hidranata.

Flasback off

Gue tak sanggup jika harus kehilangan Mama karena penyakit jantung yang dideritanya, Gue merelakan diriku apabila harus dijodohkan dengan wanita yang ada disebelahku ini.
Gue seperti tersambar petir di siang bolong saat melihat siapa yang dijodohkan sama Gue. Jujur Gue sempat nggak percaya, tapi ini sungguhan!

Ia cantik, tapi sepertinya sangatlah kekanak-kanakan. Dia mengingatkan Gue kepada seorang wanita, ah.. Lupakan saja.

Author pov

Azmi hanya berdiam diri tanpa melakukan sesuatu di depan Annia. Karena mereka ditinggal berdua, sedangkan Orangtua mereka entah kemana.
Sepertinya Orangtua mereka sengaja meninggalkan mereka berdua untuk saling mengenal.tapi NIHIL!!
Annia tetap Sibuk dengan handphone dan heandset di telinganya.
Annia bersikap bodoh Amat dengan lelaki di depannya.

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang