Beberapa menit annia berbaring, azmi pun datang dengan membawa teh hangat. Annia menerimanya dan langsung meminum teh itu.
"ada apa?" ucap azmi bertanya.
"tidak ada" jawabnya segan.
"jujur padaku annia,kau menyembunyikan sesuatu." interogasi azmi sembari mendudukkan pantatnya di pinggir kasur.
Annia masih saja bungkam, ia tak ingin membuka percakapan."Ada apa annia?" ulang azmi dengan oktaf suara yang agak meninggi.
Namun annia tidak membuka suara."jadi begini? Seorang istri mempunyai masalah dan tidak mau terbuka pada suaminya?" cibir azmi dengan nada sinis. "kau anggap aku ini apa! Fungsi ku ada disini untuk berbagi keluh kesah, annia." lanjutnya dengan wajah merah padam.
Annia masih tak membuka suaranya, masih diam dan menundukkan kepalanya.
"kalau seperti ini, sama saja kau tidak menganggap ku sebagai suamimu!"
Azmi mengambil kunci mobilnya dan melangkah keluar dari kamar.
Sepeninggal azmi, annia menangis sejadi jadinya. Satu sisi,ia kecewa dengan suaminya akibat apa yang didengarnya dari Dara. Disisi lain, ingin sekali rasanya ia berteriak mencegah azmi agar tidak pergi.Dan sekarang, annia hanya dapat menghapus air matanya yang sempat terjatuh, menenangkan fikiran demi kandungannya.
*****
Azmi mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan.
Azmi merasa kehadiran dirinya tak di anggap oleh annia.*****
Dua hari telah berlalu. Namun azmi tidak kunjung pulang. Annia tidak ada nyali apabila harus menghubungi nomor suaminya, mengingat kemarahan azmi malam itu.
Annia merasa bersalah,sangat salah.Hari menunjukkan pukul sebelas malam. Annia masih saja mondar mandir mengkhawatirkan keadaan azmi.
"non annia tidak beristirahat?" Ucap mbak wati dengan hati hati, ia kasihan melihat majikannya yang selalu menunggu tuan azmi pulang.
"annia masih mau nunggu kak azmi mbak, kalau mbak lelah, boleh tidur kok.. Jangan segan segan" jawab annia sembari tersenyum kepada mbak wati.
"baiklah, saya tidur duluan ya non, kalau ada apa apa panggil saya." annia mengangguk setuju.
Sepeninggal mbak wati, annia merasa kerongkongannya kering, ia ingin pergi ke dapur, seseorang mengetuk pintu rumahnya, lebih tepatnya menggedor rumahnya.
Dengan langkah cepat annia membuka pintu.
Ceklek..
Annia membulatkan matanya terkejut melihat siapa tamunya di tengah malam begitu.
"hay cantik, sedang apa kau?"
Tamu itu adalah azmi. Bajunya yang sudah tidak berbentuk,Rambut yang acak acakan, dan bau alkohol pun menyeruak masuk ke indra penciuman annia."ka... Kak azmi?"
Azmi tidak menjawab,ia melangkah gontai masuk kerumahnya, melewati annia begitu saja. Namun baru beberapa langkah..
Brukkk
Tubuh yang baru terlihat setelah dua hari lalu itupun ambruk di lantai.azmi sangat mabuk, hingga tidak sanggup untuk berjalan.
"KAK AZMI!"
Annia mengumpulkan segenap tenaganya untuk mengangkat tubuh azmi. Namun baru saja ia ingin bergerak..."jangan sentuh aku!!" bentaknya.
Annia terkejut dengan bentakan azmi, jujur saja ia sangat tak bisa. Dibentak.
"aku sudah mempunyai bidadari,itu annia," racau azmi tak jelas. Ia bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju kamarnya. Masih dengan racauan tak jelas.
"dia cantik, manis, sexy, tidak seperti kau jalang!"
Sesampainya dikamar ia langsung mengambrukkan badannya. Annia hanya mengikutinya dari belakang.
"kenapa? Kenapa aku seperti tak di anggap? Apakah aku bersalah?" racau azmi dengan tangannya menuding nuding.
"jangan mendekatiku jalang! Pergi sana" ucapnya dengan mata tertutup lalu tertidur.Annia tercekat mendengar penuturan suaminya yang tengah mabuk berat itu. Bagaimana bisa? Suaminya yang sangat dikenal dingin itu bisa mabuk mabukan seperti ini? Ini semua akibat dirinya. Dan bagaimana bisa? Setelah sikap annia yang mengacuhkan dirinya, azmi masih saja bisa membangga banggakan annia?
Dengan air mata yang mengalir di pipinya, annia membukakan sepatu dan menggantikan baju azmi, mengambil air hangat untuk mengelap wajah azmi yang terlihat kusam. Tercium bau alkohol yang sangat tajam, annia mual dan memuntahkan isi perutnya di kamar mandi dan kembali melakukan aktivitasnya.
Annia tidak mau meminta pertolongan mbak wati,karena ia tak mau tubuh suaminya terlihat oleh wanita lain."maafkan annia kak, annia belum bisa menjadi istri yang baik untuk kakak.
Jangan pernah bosan dengan sikapku ini" batin annia dalam hati.Ia menatap wajah azmi yang tengah tertidur damai dan menciumnya singkat. Ia sangat merindukan sosok suaminya itu.
Annia tak sanggup membayangkan bagaimana keadaan suaminya dua hari kemarin. Air matanya kembali terjun membasahi wajah,namun dengan cepat ia menghapus air matanya.___________________________
TbcJangan lupa vote nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
D o u b l e A | TERBIT
RomanceWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! U17+⚠ ~Annia Ganisha Robert~ Kisah cinta yang tak ada ujungnya. Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin. Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...