Double A | BAB 13.

14.9K 261 3
                                    


"Untung aja, muka kakak gak jerawatan, kalo jerawatan,Annia panggil juga dengan ejekan aspal jalanan. Huahahaahhaa." cibir Annia terrawa dengan puas.

"Awwww!"

Annia meringis melihat darah yang menetes dari ujung jari telunjuknya yang terkena pisau.
Azmi yang terkejut mendengar ringisan Annia pun mematikan kompor dan meninggalkan masakannya yang belum seratus persen masak.

Melihat darah yang menetes, membuat ada rasa khawatir di dalam hati Azmi.

Dengan cepat Azmi mengambil kotak P3K dan langsung duduk di sebelah Annia yang masih meringis melihat jarinya yang mengeluarkan darah.

"Kak, tolongin annia kak... nanti Darah Annia habis."

"Cepetan kak,"

Annia mulai meringis, karena Azmi menuangkan cairan betadine ke atas luka iris nya tadi. Luka itu cukup besar bagi seorang wanita seperti Annia.

"Periiiih." ucap Annia sembari mengibaskan tangannya. Alhasil, betadine yang bernaung di jarinya itu belepotan kemana-mana,bahkan mengenai wajahnya sendiri.

Azmi menahan tangannya dengan lembut, membuat Annia Berhenti bergerak, bahkan rasanya jantungnya ikut berhenti bergerak.
Annia menatap wajah Azmi sementara Azmi mengusap betadine yang mengenai wajah Annia, setelah itu ia membalut luka iris tadi dengan plaster.

"Jangan natap Gue seperti itu, nanti lo jatuh cinta." ucap Azmi dengan masih fokus membalut luka itu.

Annia terkejut dengan ucapan suaminya itu, Sedetik kemudian Annia mengalihkan pandangannya.

"Sudah selesai."

"Mungkin lo kualat dengan Gue." ucap Azmi lagi, sedangkan Annia masih bungkam dengan perlakuan Azmi padanya.
Selain itu ia masih merasakan jarinya berdenyut-denyut.

Azmi bangkit dari duduknya dan menyambung kegiatannya tadi.
Annia hanya menatap punggung lelaki yang membelakanginya itu.

"apakah salah mencintai suami sendiri? Walaupun hanya perjodohan?
Lalu apa kabar jomblo di luar sana yang statusnya digantung kayak jemuran?"

*******

Sekarang hanya ada Annia sendirian di rumah. Ya, Azmi sudah berangkat ke kantornya untuk menghadiri meeting.

Annia teringat bahwa malam nanti ia dan Azmi akan mengadakan dinner di salah satu restoran.
Annia sekarang sudah mengobrak- abrik lemarinya untuk mencari baju yang pas untuk dikenakan pada saat makan malamnya nanti, namun tak ada baju yang menurutnya pas untuk dinnernya.

Akhirnya Annia memutuskan keluar untuk membeli baju,dengan menggunakan Taxi.

Dibutik.

"Bagaimana?" ucap Annia pada wanita tua pemilik butik itu guna untuk meminta pendapatnya.

"Oh Nona, kau sangat cantik dan manis menggunakan Dress Ini." ucap nya dengan menuntun Annia ke arah cermin.

"Manis." ucap seseorang. Itu bukanlah Annia ataupun wanita tua tadi, anqnia menoleh ke belakang dan...

"Aldo?" ucap Annia sembari menutup mulutnya kaget.

"Hai!" ucap lelaki itu dengan melambaikan tangannya kepada Annia dan tersenyum.

"Ini beneran Aldo?"

"Terus siapa?"

"Kirain eceng gondok!" ucap Annia yang dibalas dengan cekikikan oleh wanita tua pemilik butik.

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang