Double A | BAB 43.

7.9K 169 7
                                    

Selamat membaca Dears^•^
Dan jangan lupa vote+koment nya..
Semangatin Putka:"
_____________________________________

"Nia... "

"Annia.... " ulang Azmi memanggil Annia yang mengigau memanggil dirinya sembari menangis.
Azmi menepuk kecil pipi Annia, hingga Annia terbangun.

"kamu kenapa nangis?" tanya Azmi sembari menghapus air mata Annia yang masih saja mengalir,Azmi tidak tahu bahwa Annia baru saja mengalami mimpi yang sangat buruk untuknya.

"ka... k Azmi,... Takut... Annia takut kak..... Anni... Annia takut" racau Annia dengan tangan gemetar, mimpi yang di alaminya tadi seakan akan adalah hal yang nyata.

"hei..hei,sayang....tenang, ada kak Azmi disini.. Kakak akan lindungi kamu,..tenang ya,. Tenang"
Azmi memeluk tubuh Annia yang masih bergetar akibat menangis,
Lama Annia menangis hingga perlahan mereda.

"Ada apa, hm? Mimpi buruk?"

"iya kak, Annia takut," lirih Annia, kini Annia merasa puncak kepalanya di usap oleh Azmi lembut.

"coba ceritakan." suruh Azmi sembari menatap lekat wajah Annia yang terlihat menegang.

"an... Annia mimpi kalau mama sinta dan ayah nyakitin annia... An... Annia juga li... at kakak ciuman sama Roza... An... Annia minta tolong,...gak ada yang mau dengerin annia... An...nia takut kak..." ucap Annia sembari menutup matanya tak sanggup membayangkan apabila yang terjadi di dalam mimpinya tadi adalah kenyataan. "Ayah seperti psi... Kopat, ay.. ah melukai lengan An... nia kak,. An.. nia takut" lanjutnya dengan kembali terisak kecil, mengusap-usap lengannya yang seakan akan disayat oleh tuan Hidranata.

"Kakak namp... ar Annia, kakak bilang gak sudi punya istri kaya Ann... ia, Annia takut"

"Hust.... Sudah ya sayang, Annia gak papa kok, gak mungkin mama dan ayah akan berbuat seperti itu. Mereka sayang sama Annia, sama seperti mereka sayang sama aku" ucap Azmi menenangkan Annia yang masih terisak kecil.

"bahkan aku bersyukur mempunyai istri yang cantik sepertimu, kau sangat perhatian padaku Annia, kau adalah wanita dengan seribu kehangatan" sambung Azmi dengan mengusap puncak kepala Annia dan mengecupnya singkat. Perlahan Annia mendongakkan wajahnya melihat wajah sang suami.

"be... Benarkah?"

"iya Sayang"

Lama Annia memandangi wajah suaminya itu, Annia menemukan sebuah kehangatan tersendiri di balik sikap Azmi yang sangat kaku dan dingin itu.
Annia menghapus bekas air matanya,Dan ia baru sadar kalau ia di dalam kamar. Rupanya Azmi berinisiatif memindahkan annia ke kamar.

"kakak pindahin annia ke kamar?" tanya Annia kepada lelaki yang sedang sibuk kembali dengan laptopnya.
Azmi hanya mengangguk.

"gimana caranya?"

"Diseret" jawab azmi dengan seperti biasanya. Annia berdecak kesal. Bagaimana bisa? Seorang lelaki yang baru saja bersikap lembut dan menenangkan dan semenit kemudian berubah dingin kembali? Kepala Annia pusing... PUSING.

"kak.. "

"hm"

"mulai deh, kembarannya Nissa Sabyan,. Hm,hm,hm" cibir Annia sembari menarik kaos rumahan yang digunakan Azmi.

"jangan nyanyi, kuping aku baru saja di bersihin, masa harus dibersihin lagi." ejek Azmi sembari menarik hidung Annia gemas.

"Ck.. Dasar"

"kembaran Nissa Sabyan!"

"eh bukan, kembaran curut asia,ha ha ha,CURUT ASIA"
Azmi dibuat bungkam oleh Annia, gara gara Chika, Annia ikut ikutan memanggilnya curut asia.

"makan yuk, udah malam kamu belum makan dari tadi sore" ajak Azmi mengalihkan pembicaraan.

"siap komandan" jawab Annia semangat dengan membuat pose hormat.

****

Azmi tengah duduk di kursi kebesarannya, hari ini tidak ada jadwal apapun, jadi Azmi hanya duduk bersantai menunggu Tians yang sedang membeli pesanannya.

Azmi mengenang saat saatnya kecil dulu bersama Annia sebelum pindah ke luar negeri. Sungguh dulunya Azmi sangat membenci Annia, Annia adalah gadia kecil yang cerewet dan cengeng. Annia adalah gadis kecil yang berani mencium pipinya dulu.

Azmi juga mengingat kisah konyol Annia sewaktu ada gadis lain yang mencoba untuk mengajak Azmi bermain. Semua ingatannya itu ia susun rapi di dalam otaknya.

"Eh pak bos, ngelamun aja" tengur Tians menyadarkan lamunan Azmi.
Azmi hanya memutar bola matanya, terkejut dengan kehadiran sobat karibnya itu.

"ada?"

"wuis.. Tentu dong, nih" ucap Tians meletakkan bingkisan di atas meja Azmi. Dengan cepat Azmi membuka bungkusan itu, dan terukir sebuah senyum kecil di wajahnya.

"Itu untuk lo Mi?"

"gak, untuk bini gue" jawab Azmi datar.

"ooh, gimana kabar Annia, sehat?"

"sehat," jawab Azmi sembari mendudukkan pantatnya di sofa,disebelah Tians.

"raganya sehat, jiwanya? Hatinya? Belum tentu... Apalagi setelah kejadian kemarin"

Bughhh

Azmi menepuk belakang kepala Tians. " ngaco ah!" jawab Azmi mulai menunjukkan ekspresi, walau tipis.

"eeh.. Mana tau... Gue aja yang sahabat lo dari orok juga gak nyangka lo berbuat gitu."

"itu cuma salah paham, gue dijebak." jawab Azmi santai.
"kalau waktu itu gue gak cepat ambil keputusan, najis ogah ogahan gue nyium wanita bangsat itu!" sambungnya lagi. Tians hanya menganggukkan kepalanya, tidak berani berkata lagi setelah melihat wajah Azmi yang memerah padam.

Azmi melihat jam tangannya, lalu berdiri. " Gue mau balik, nanti kalau ada apa apa, lo yang atasi" ucap Azmi sembari melangkah pergi, tanpa menunggu jawaban Tians. Toh, Tians akan mematuhinya, karena Tians tahu, bos nya itu tidak suka penolakan.

Azmi mengendarai mobilnya santai, hingga sampai di rumah minimalis rumahnya. Azmi memandang halaman rumahnya yang cukup luas. Ia sudah tidak sabar ingin mengisi sore nya bermain dengan anaknya kelak.

"I'm coming baby!" pekik Azmi memanggil istrinya. tak menunggu lama, Annia pun muncul dari balik pintu.

"kakak udah pulang.. " Annia mengecup punggung tangan Azmi.

"ini" Azmi memberikan bingkisan yang ia bawa dari kantor.

"apa ini kak?"

"buka aja" suruh Azmi sembari mendudukkan pantatnya di sofa ruang tamu. Annia pun membuka bingkisan itu dengan cepat, Annia bukan anak alay yang kalau di kasi bingkisan bukanya lama, terus ada musik musik menegangkannya gitu-_

"WOW!!!" wajah Annia berseri seri melihat isi dari bingkisan itu.

"kak azmi!!! Ini imut banget!" Annia berteriak histeris melihat kue donat yang berbentuk panda itu, Annia langsung memeluk Azmi dadi samping.

"terimakasih kak Azmi"

"Annia seneng banget,"

"ini imut nya gak ketulungan, kue nya gak bakal annia makan!"

"Ini terlalu imut untuk dimakan! Annia gak akan makan!!"

"terimakasih kak Azmi!"

_________________________________
Tbc

Gimana? Sudah terjawabkan atas penasadan yang ada di hati lara pemirsah semuaaa?

Huft...
Annia cuma mimpi

Makin cinta deh..
Terimakasih yang udah vote:)

Salam sayang

PutriKaloka

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang