Double A | BAB 56.

7.4K 159 3
                                    

Sungguh, sekuat dan sehebat apapun manusia, apabila telah menyangkut pembicaraan 'Orangtua' dan 'Cinta',
pasti hatinya akan menangis.
(Double A~)


Annia menghela nafas saat melihat Azmi tengah bermain Ps dengan sangat serius.

"Dasar lelaki, gak ingat sama umur kalau udah main." batin Annia dalam hati dengan menggelengkan kepalanya.

Annia ikut duduk disebelah Azmi yang tengah sibuk berkutat dengan dunia permainannya dengan membawa semangkuk kentang goreng. Annia meletakkannya didepan Azmi, namun Azmi sama sekali tidak melihatnya, pandangannya tetap fokus pada permainan yang tengah di mainkannya.

Annia mendengus kesal, di ambilnya lagi kentang goreng itu dan memasukkannya ke dalam mulut. Sesekali Annia melirik Azmi, namun lelaki itu masih saja sibuk dengan dunianya, tanpa memperdulikan kehadiran Annia.

"Mau?" tanya Annia mengangkat kentang goreng itu tepat di wajah Azmi hingga menghalangi Azmi untuk melihat permainan yang sedang berlangsung itu.

"Nggak,"

Annia menurunkan tangannya, "Ya udah," ucap Annia mengangkat pundaknya tak peduli.

"Mau?" tanya Annia lagi, melakukan hal yang sama, namun kini lebih dekat dengan wajah Azmi.

"Nggak, sayang." ucap Azmi lagi. Namun Annia pantang menyerah untuk mengganggu suaminya, ia tidak menurunkan tangannya, melainkan menempelkan kentang goreng itu ke bibir Azmi.

"Harus mau!!" paksa Annia, Azmi kehilangan fokusnya hingga permainan yang seharusnya ia menangkan itu bertuliskan "Your Lose!!"

Azmi mendengus, melihat Annia dengan tatapan tajam, seolah-olah siap menerkam Annia dengan satu kali gerakan.
Annia yang melihat amarah suaminya yang akan mencuat keluar itu akhirnya menurunkan tangannya. Namun, baru ia akan meletakkan kentang goreng itu ke dalam mangkuk, Azmi menarik tangan Annia dan mengigit kentang goreng yang ada di tangan Annia dengan cepat hingga Annia tidak dapat menghindar.

"Aww!! Sakit tau!" pekik Annia saat Azmi juga menggigit tangannya, Azmi hanya tertawa dengan mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya hingga habis.

"Lagi dong," pinta Azmi dengan membuka mulutnya lebar. Annia berdecak sebal, menyuapi Azmi dengan kentang goreng yang ada di mangkuk.
Baru saja Azmi akan menerima suapan Annia, ponselnya bergetar menandakan ada telepon masuk.

Azmi memutar bola matanya, merasa kesal akibat suapan dari sang istri tercinta nya tertunda.
Azmi mengambil ponselnya dan menggeser tombol hijau di layar ponsel dengan malas.

"Hm,"

"Woi, dimana lo? Ni kantor udah kaya tempat wawancara tau gak lo, buruan kesini!"

Azmi terkekeh pelan saat mendengar gerutu Tians dari seberang sana.

"Aelah, dibilangin malah ketawa, bangsat lu bro!!"

"Gue kewalahan ini!! Mana gue gak tau apa-apa lagi ah, lo mah ada-ada aja Mi!!"

"Malas gue ke kantor,enakan gue di rumah. Jagain bidadari sama malaikat-malaikat kecil gue."
Ucap Azmi dengan mencubit pipi Annia yang sudah bersemu merah.

"Basi alesan lo!! Bilang aja lo mau ngehindar dari ini para Reporter punya ulah kan, iya kan!?"

"Bilang, bini sama anak kembar gue baik-baik aja. Kalo dia nanya jenis kelamin anak gue, lo jawab aja mereka adalah Selena Gomez dan Taylor Lautner!" jelas Azmi panjang lebar pada Tians.

"Tapi kan gu.... "

Bep~

Azmi memutuskan sambungan itu secara sepihak, telinganya panas mendengar ocehan Tians yang sudah seperti orang kebakar janggut.
Ia bisa pastikan bahwa Tians sudah mengumpatinya dengan berbagai macam nama hewan-hewan di kwbun binatang,

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang