Keluarga tuan Roberto sedang sarapan pagi yang kini sudah lengkap bersama sang menantu yang di idam- idamkan sejak dulu.
Tidak ada yang bicara pada saat makan, yang terdengar hanya dentingan sendok dan piring.Sesudah makan, tuan Roberto pergi ke kantor untuk meeting yang akan di adakan di kantornya beberapa jam lagi.
Sedangkan tante Sonya langsung terjun ke Butik miliknya yang sudah di tinggal sejak dua hari yang lalu untuk mempersiapkan resepsi pernikahan Putrinya itu. Biasanya Butik itu di urus oleh Pegawainya, namun entah mengapa hari itu ia ingin sekali ke Butik.Sekarang dimeja makan hanya tinggal Annia dan Azmi. Mereka belum memulai percakapan, Annia yang sibuk dengan handphone nya dan Azmi dengan sikap dinginnya.
"Jadi, apa yang mau lo tanya?" ucap Azmi membuka percakapan.
"Jadi gini.. Umur Annia kan masih 19 tahun, dan kakak lebih tua 5 tahun dari pada Annia." ucap Annia, wajah Azmi mulai bingung.
"Terus?"
"Kakak kan seseorang pengusaha muda nih, yang banyak perusahaan nya, dan sering wira-wiri gambarnya di TV."
"Lah, terus apa hubungannya beda umur kita dengan pekerjaan gue?" ucap Azmi beku, alias dingin.
"Pastinya kakak punya uang dong ya? Banyak kan ya? Dan apakah kakak udah punya rumah sendiri?"
"Annia pengen kita pindah ke rumah itu. Annia gak mau tidur sekamar dulu, Annia gak mau kalau nantinya kakak hilaf. Annia mau kita pindah secepatnya kak." ucap Annia panjang kali lebar. Namun tetap saja Azmi tidak menjawab, malah sekarang ia mengambil ponselnya dan mengotak atiknya.
"Iih, orang lagi ngomong juga!!"
"Dasar.. Manusia es!!" ketus Annia.
Annia sebenarnya cerewet, sangaaaat cerewet.
Ketika Annia ingin melangkah pergi dari meja makan, ada suara berat yang menahan langkahnya untuk lanjut.
"Kapan kita pindah?" ucap Azmi.
"Nanti sore?" balas Annia sumringah sembari menatap wajah Azmi yang masih melototi handphone nya.
"Baiklah."
************
Annia sudah mengepaki barang barang yang serasanya sangat penting.
Annia membawa barang barangnya masuk ke dalam mobil milik Azmi,dibantu dengan pembantunya juga."Mama gak nyangka kalian akan semandiri ini. Baru juga menikah, eh udah mau pindah aja."
Histeris mama annia yang hanya dibalas senyuman oleh suaminya."Azmi jaga baik-baik anak kami,bimbing dia ke jalan yang benar." pesan tuan Roberto dengan menepuk pundak Azmi.
"Baiklah Pa."
Annia berpamitan dengan semua penghuni rumahnya. Tak terkecuali pembantunya.
"Non Annia cepet banget mau pindah. Gak kerasa, perasaan baru kemarin Mbok jemput Non pulang dari TK." kekeh pembantu Annia.
"Mbok bisa aja," kekeh Annia memeluk pembantunya itu.
"Nanti sering-sering main kesini ya Non, Mbok sepi gak ada Non Annia" sambungnya.
"Oke Mbok." ucap Annia sembari mengacungkan jempolnya.
Setelah melakukan ritual teletabies, mereka pun on the way ke rumah baru Azmi.
Di perjalanan.....
"Kak.. "
"Kakak.. "
"Kak Azmii!! " pekik Annia di depan telinga Azmi sembari mencabut heandset yang bertengger di telinga Azmi bak Burung Kakak Tua.
"Hm. " jawab Azmi berdehem.
"Kita mau kemana kak?"
"Rumahnya jangan jauh-jauh ya,nanti kalau mau ke rumah mama susah."
"Nanti pasti sepi di rumah, gak ada temen."
"Biasanya kan di rumah karokean sambil nonton."
Azmi hanya memandang fokus ke depan dan tak menghiraukan ocehan wanita disebelahnya yang tak ada capeknya sedikit pun.
"Dasar, muka tembok!" gerutu Annia dalam hati saat ucapannya tak di gubris.
______________
Azmi dan Annia telah sampai di depan rumah yang baru beberapa jam lalu di sepakati.
Annia melongo melihat rumah yang dimiliki Azmi tanpa bantuan dari siapapun.Annia masih melongo melihat rumah yang ada di depan matanya.
Memang rumah itu tidak sebesar milik tuan Roberto, ayahnya.
Tapi rumah itu sangat sangat cantik.
Rumah tingkat dua yang bernuasa warna biru langit,dan terdapat taman di depannya,membuat siapa saja yang melihat akan tersihir dengan keindahan nya.Azmi meninggalkan Annia yang masih melongo tak jelas, membawa barang barang mereka masuk ke dalam.
"Kak, tungguin" Annia berlari kecil untuk mengimbangi langkah Azmi yang sangat besar baginya.
Mereka bekerjasama dalam mendekor rumah itu, ya.. Walaupun tak ada sahutan apabila Annia sibuk berbicara.
****
Malam itu tubuh Annia merasa ingin ambruk karena lelah. Ia ingin sekali berbaring rasanya.
Ceklek
Annia membuka pintu kamar yang sedari tadi sudah bersihkan.
Namun Annia terkejut saat mendapati Azmi tengah berbaring memainkan handphonenya dan menggunakan heandset."Kak"
"Kak Azmi!!!" teriak Annia.
Azmi hanya melirik dan menaikkan kedua alisnya ke arah Annia tanpa mengucapkan sepatah kata.
"Awass, Annia mau tiduran juga kali, capeek!!" ucap Annia sembari menarik kaki Azmi yang masih berbaring santai seperti tidak menghiraukan kehadiran Annia.
Azmi melepas heandsetnya.
"Apa?" sahut Azmi.
"Kakak pindah ya, ini jadi kamar Annia aja, kakak di kamar mana aja boleh, asal jangan sekamar dengan Annia."
"Kakak boleh tidur disofa, di kamar tamu, di dapur. Di Wc juga boleh." ucap Annia sambil mangut-mangut.
"Enak aja,ini kamar Gue."
"Kan tadi yang bersihin Annia,"
"Jadi ini kamar Annia. Punya A N N I A" ucap nya songong sembari menekan nada suaranya.
"Gak!"
"Iis, kakak pindahh!!!" ucap Annia dengan menghentak-hentakkan kakinya kelantai.
"Gak. Lo aja yang tidur di kamar tamu, disofa, atau di Wc."ucap Azmi sembari memasang kembali heandset nya.
"Dasar, Lelaki Es! "
"Mak kakak ngidam es gak kesampean!"
"Dasar keturunan es kutub!"
Annia terus mengutuk Azmi sembari berjalan ke sofa depan Tv.
Ia menghempaskan tubuhnya ke sofa dan memilih untuk menonton Tv.
Tak lama kemudian, sekarang bukan Annia yang nenonton Tv, tapi malah sebaliknya. Annia sudah terlelap dalam mimpinya.Saat Azmi tengah berjalan ingin menonton Tv, ia mendapati Annia yang tengah tidur dengan Tv menyala. Tubuh Annia meringkuk di atas sofa. Azmi yakin saat Annia terbangun nanti tubuhnya akan pegal- pegal. Ya, walaupun azmi itu kalian sebut muka tembok, tuan es, dan lain lain. Dia tetep aja manusia yang punya rasa kasihan.
Tanpa pikir panjang,Azmi mengangkat tubuh Annia dan memindahkan nya ke kamar."Sikap lu sama sekali gak berubah, sama kayak yang dulu,cuma bedanya tambah cerewet. Tidur yang nyenyak." ucap Azmi dalam hati seraya menatap wajah Annia yang tengah tertidur damai.
------------------------------
Hayo.... Gimanaa?Mari kita simak part selanjutnyaaa
Jangan lupa vote+komentar nya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
D o u b l e A | TERBIT
RomanceWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! U17+⚠ ~Annia Ganisha Robert~ Kisah cinta yang tak ada ujungnya. Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin. Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...