Double A | BAB 66

8.5K 128 3
                                    

#celotehAuthorGaje

Maaf sekali aku baru update Double A ini ya, karena di dunia nyata memang bener bener lagi sibuk. Mimin udah kelas 3 SMK jadi banyak kali tugas numpuk:(
Apalagi fullday:"
Pokoknyaa....

Eh, kok malah curhat? Iya iya sabar ya guys:*

Oke deh. SELAMAT MEMBACA:)

__________________________________

Bagai pinang di belah dua. Itulah pepatah yang sangat tepat untuk menggambarkan bagaimana miripnya Shashi dan Azmi. Dari segi apapun. Seperti hal nya malam ini, Azmi sibuk mengerjakan tugas kantornya yang belum terselesaikan di ruang kerja, sedangkan Shashi tengah sibuk dengan buku gambar dan pensil warna yang tersusun rapi di sebelahnya.
Apa? Kegiatan Arusha? Kegiatan Arusha sama seperti apa yang Annia lakukan, duduk di depan televisi sembari mengunyah kacang goreng.
So, hidup dibawa santuy!

Setelah merasa bosan dengan apa yang ia kunyah, Arusha pun berhenti dan meneguk segelas air dan menghela nafas.

"Ami," panggil Arusha.

Annia yang masih melotot memandangi televisi pun menoleh ke arah anaknya. " Iya nak?"

"Arusha bosan," ucapnya sedikit mendengus.

"Bosan kenapa? Ami ganti siarannya ya?"

Arusha menggelengkan kepalanya. Annia menyergitkan keningnya. "Arusha mau nonton apa? Doraemon?"

Arusha menggeleng.

"Nonton Tayo?" tanya nya lagi, dan masih mendapatkan jawaban yang sama.

"Nonton Tobot?"

"Nonton Upin-Ipin?"

"Atau nonton hello Kitty?"

Damn! Kali ini Arusha menoleh ke arah sang ibu, menatap Annia dengan tatapan horor.
"Ami, Arusha itu lelaki." ucapnya dengan sedikit merengek.

Annia meringis melihat anaknya yang menggeliat seperti cacing kepanasan. Bukannya mencari solusi, ia malah tambah menggoda Arusha. "Ami tau... Arusha mau nonton ini kan?"

Di ambilnya remot Tv dan ditekannya angka nomor dua dan munculah siaran televisi yang mampu membuat Arusha tercengang.

"AMII!!" teriak Arusha setelah melihat televisi yang sedang menayangkan film frozen yang tengah menari ria bersama adiknya, Ana.

"Ami, Arusha ini lelaki. Arusha bosan nonton terus. Nonton dengan mengunyah kacang goreng." ucapnya sembari berdiri.

"Arusha bosan, Arusha bosan, Arusha bosan, ARUSHA BOSAAANNN!" ucapnya sembari berjalan meninggalkan Annia.

Brakkk

"Aduh!" pekik Arusha yang sempat mengagetkan Annia. Rupanya suara itu bukan berasal dari apa yang Annia kira. Annia mengira Arusha membanting pintu seperti yang pernah ia lakukan sewaktu kecil apabila apa yang ia minta tak tercapai. Tidak. Rupanya kaki Arusha menendang rak sepatu yang berada di samping pintu kamar nya.

"Iiih!! kenapa sih kamu disini?" jengkel Arusha.

Hatinya jengkel, hingga tak sengaja saat berjalan ia kembali tersandung oleh rak sepatu itu lagi.

"Arrgghh!! Jangan ganggu Arusha!" pekiknya sembari memasuki kamar,lalu bersiap untuk tidur.
Namun tak lama itu pintu kamarnya terbuka lagi, ia melemparkan kaos kakinya ke rak sepatu yang ia omeli tadi. "Nih ambil. Anggota keluargamu."

Melihat kelakuan anaknya itu, Annia terkekeh sebentar sembari menutup toples dan mematikan televisi. Setelah itu ia duduk termenung.
Emang benar apa yang dikatakan oleh Arusha. Bosan adalah hal yang menyelimuti rumahnya,bahkan lambat laun akan menjadi bagian hidupnya.

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang