Double A | BAB 33.

8.5K 178 6
                                    

Yeay update lagi....
Happy reading dears 👑👑👑
________________________________

Seiring berjalannya waktu, tak terasa kandungan annia semakin hari semakin membesar. Usia kandungannya kini sudah tujuh bulan, dan dua bulan lagi ia akan melahirkan. Annia dan azmi tidak pernah menanyakan apa jenis kelamin anak mereka, supaya lebih suprise nantinya, namun apapun jenis kelamin anak itu nantinya, mereka akan tetap menyayanginya.
***

Toktoktok

"masuk!" ucap azmi sembari merapikan meja kerjanya, karena ia sudah tau siapa yang akan datang. Itu adalah kepala perusahaan yang akan bekerja sama dengannya.

Pintu terbuka dan memperlihatkan dua orang yang mengenakan kemeja hitam, dan yang satu membawa koper, dan yang satu... Tunggu, azmi sedikit mengenalnya, dia adalah... ALVIN!

"apa kabar azmi?" tanya alvin sembari tersenyum, namun senyumannya tak dapat di artikan.

"baik, silahkan duduk" jawab azmi masih dengan formal.
Alvin dan rekannya pun duduk berhadapan. Azmi langsung membuka percakapan. "jadi, kau adalah kepala dari perusahaan umbrella group?" tanya azmi dengan nada datar.

"ya"

"bukankah umurmu masih 20 tahun?"

"ya, saya mewarisi salah satu perusahaan ayah saya."

"perkenalkan kami dari perusahaan gemilang cooperation kami bergerak di...... " jelas azmi panjang x lebar.

Lama mereka bercakap cakap, lalu azmi menyetujui ajakan kerjasama dari alvin. Karena menurutnya, kerja sama ini akan menghasilkan keungungan besar.

"apa ada lagi?" tanya azmi masih mempertahankan wajah datarnya.

"ada, satu urusan yang sangat penting sebenarnya" ucap alvin dengan sungguh sungguh. Azmi pun mengerti maksud dari tatapan alvin itu.

"Apakah kau benar benar mencintai annia?" pertanyaan alvin ini berhasil membuat azmi terkejut. Namun ia berusaha bersikap biasa saja.

"bukan kah kau terpaksa menikahinya karena kalian dijodohkan?"

"bukankah kau masih mencintai roza? Dan roza masih mencintai mu?"

Brakkkk

Azmi menggebrak meja kaca di depannya itu hingga pecah, buku jarinya pun mengeluarkan darah segar. Namun azmi sepertinya tak merasa sakit dibanding mendengar ucapan lelaki didepannya ini.

"lalu apa maumu?" sinis azmi.

"Tinggalkan annia, dia lebih bahagia apabila bersamaku, daripada harus memiliki suami yang kaku sepertimu!"

Azmi berusaha mengontrol emosinya,ia tidak mau gegabah untuk menghabisi nyawa rekan kerjanya ini.
"lalu kau fikir semudah itu? Cih.. "
Azmi tersenyum menyeringai.

"apa kau kira aku tak tahu masalahmu dua bulan yang lalu,huh? Kau tidur siang bersama sekertarismu disini dan annia memergokinya? Dan karena hal itu annia masuk rumah sakit akibat pendarahan walaupun ringan? Kau fikir aku tak tahu?" jelas alvin dengan menaikkan oktaf suaranya.

Wajah azmi memerah padam.
Itu hanya kesalah pahaman, bukan keinginan azmi.

"Cukup sudah kau menyakiti annia,annia adalah wanita baik baik. Tidak pantas ia mendapati suami seperti mu!"

"lepaskan dia, aku sanggup menjadi calon ayah dari anak yang ia kandung"

Azmi kehilangan kesabaran. Ia menarik kerah kemeja alvin dan melayangkan tinjunya tanpa ampun. Rekan kerja alvin pun tidak tinggal diam, ia memisahkan alvin dan azmi, namun malah mendapati pukulan keras oleh azmi. Azmi memukuli alvin seperti orang kesetanan hingga satpam datang melerai perkelahian itu.

"sampai kapan pun, aku tidak sudi melepaskan annia untuk lelaki sepertimu!" pekik azmi sembari melangkahkan kaki keluar dari kantornya, meninggalkan semua orang yang rengah menolong alvin.

*****

"ssshhh... Pelan pelan za... " rintih alvin kepada temannya yang tengah mengobati luka akibat pukulan azmi.

"dia itu seperti harimau patah taring vin, kenapa kau tidak hati hati hem?" ucap roza sembari memperban luka alvin.

"dia bergerak dengan cepat, gue kehilangan kesempatan,ahss..."

Roza dan alvin. Mereka bersekongkol untuk memisahkan annia dan azmi. Ya, roza merebut azmi, dan alvin merebut annia.
Mana aldo? Ya... Ia sudah mengalah, ia kembali ke jerman untuk kembali berkuliah dan mungkin akan mencari wanita disana.

*****

"aku pulaang" pekik azmi dari depan pintu,berjalan masuk kedalam rumahnya.
Di depan tv, ia melihat seorang wanita berbadan sedikit gemuk tengah duduk dengan kaki selonjor,
Ditangannya terdapat dua bungkus keripik kentang, remot ac di telinganya dan remot tv di ketiak kirinya.
Azmi menggelengkan kepalanya melihat annia yang tengah menonton tv.

"eh... Kakak udanh pulang" ucap annia dengan melempar senyuman ke suaminyanyang kini telah duduk di sampingnya.
Annia memperhatikan wajah suaminya itu. Pinggir bibir azmi yang sedikit koyak akibat pukulan alvin yang sempat membalasnya tadi.

"bibir kakak kenapa?" ucap annia "tangan kakak juga,"tanya annia sembari meraba luka itu. Azmi merasa sedikit perih, namun ditahannya.ia tak mau annia khawatir.

"sariawan," jawabnya berbohong.

"sakit?"

"sedikit"

Cupp

Annia mengecup bibir merah milik suaminya,Lalu tersenyum.

"masih sakit?" tanyanya lagi.

"enggak, kan udah dapat obatnya" cengir azmi memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"tangannya?"

"coba cium lagi, pasti sembuh" ucap azmi lembut.
Dan annia melakukan hal yang sama.

Annia kembali tersenyum kearah azmi,lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang azmi.
Annia mengangkan tangannya, merenggangkan jari jari tangannya di udara.

"kak.." panggil annia.

"jari annia kenapa jadi jempol semua? Jari telunjuk, tengah, kelingking, dengan manis nya kemana?"

"pipi annia juga, kok tambah gembung?apa Masuk angin?"
Pertanyaan itu sukses membuat perut azmi seperti digelitik,azmi tertawa.
Memang, tubuh annia kini gemuk, akibat ia terlalu banyak makan.
Tapi baguslah,daripada ia terus memuntahkan makanannya lagi.

"kok kakak ketawa sih?" kesal annia, azmi langsung berhenti tertawa, takut annia marah lagi padanya akibat mentertawakannya.

"kamu gendut," ucap azmi mencoel pipi annia.

"iish,.. Annia gak gendut kok, cuma agak lebaran dikit" jawab annia sembari tertawa.

Annia mengelus perutnya yang sudah membuncit.

"dedeknya cewek atau cowok ya?"

"cewek atau cowok, yang penting bukan banci" ucap azmi mengacak rambut annia.

"oke deh... "

"kapan kita mau belanja peralatan bayi, sayang?" tanya azmi pada annia yang sibuk menguncir rambutnya yang sedari tadi di acak acak oleh azmi.

"besok aja gimana kak?"

"oke deh... "

_____________________
Tbc

Jangan lupa vote nya shay...
Sayang kalian semua..

Putri kaloka.

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang