"Sungguh, tangisan kalian
menjadi daftar lagu terbaik buat bunda,"
~Annia
Waktu telah menunjukkan pukul 22.00 malam saat Azmi menginjakkan kakinya dirumah. Urusan rumah sakit dan kantor polisi itu membuatnya sedikit gerah.
Ia membuka pintu rumahnya dengan sangat pelan, tidak ada yang menyambutnya pulang, mungkin Semua penghuni rumah telah tertidur.Azmi memasuki kamarnya dengan begitu hati-hati. Dilihatnya Annia yang tengah terlelap tanpa tante Sonya, mungkin mertuanya itu sudah pulang dan tidak menginap. Toh juga ada Mbak Wati yang bisa menemani Annia.
Azmi menatap pantulan bayangannya di cermin, ia melihat tubuhnya sangat kotor dan terdapat luka lebam di sudut bibirnya. Tanpa berfikir panjang, Azmi masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan mengobati lukanya. Ia tak ingin Annia tahu apa yang terjadi malam itu.
*****
Annia mengerjapkan matanya saat mendengar salah satu anaknya menangis, dengan cepat ia ingin berdiri dari tidurnya. Namun sebuah tangan yang merengkuh pinggang Annia, membuatnya susah untuk bangun. Siapa lagi kalau bukan sang suami.
Annia dapat merasakan nafas Azmi yang teratur mengenai leher jenjangnya. Perlahan Annia menggeser lengan Azmi, dan berhasil!
Annia turun dari kasur dan melangkahkan kakinya menuju kamar Arusha dan Shashi dengan masih mengucek matanya,
dilihatnya Arusha yang tengah menangis.Annia mengendong Arusha dengan kasih sayang,
"Arusha haus ya nak," gumam Annia dengan mengusap pipi Anaknya lembut.
Annia memberikan ASI nya pada Arusha, sejenak Anaknya itu diam hingga Annia meletakkannya lagi di tempat tidurnya tetapi Arusha belum juga tidur."Arusha belum mau bobok ya,.. Bobok ya sayang, bunda ngantuk." gumam Annia lagi, seakan-akan Arusha mengerti apa yang ia bicarakan.
Annia kembali menggendong Arusha untuk menidurkannya. Berkali-kali ia menimang-nimangnya, hingga akhirnya Arusha tertidur setelah beberapa menit.
Annia meletakkan Arusha dengan sungguh hati-hati supaya anaknya itu tidak terbangun.Baru saja Annia ingin melangkahkan kakinya keluar, Arusha kembali merengek. Dengan cepat Annia kembali menggendong Arusha, ia takut jika Shashi juga akan ikut terbangun.
Sesekali ia melihat Shashi yang tengah tertidur damai, membuat sudut bibirnya terangkat. "Good girl,"Setelah merasa bahwa anaknya sudah benar-benar tertidur, barulah Annia meletakkannya lagi di tempat tidur. Sejenak ia masih menunggui anak-anaknya hingga benar-benar ia pastikan bahwa mereka telah terlelap.
Annia bernafas lega dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar mini itu.*****
Annia melihat jam yang masih menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Diliriknya Azmi yang tengah bergulung di atas kasur. Annia menggelengkan kepalanya, lelaki itu sama sekali tidak terganggu dengan suara anaknya yang sangat menggelegar tadi. Ya, mungkin Shashi
Punya kemiripan pada Papanya, yaitu.. Tidur badak."Iya iya...maaf," ucap Annia mengalah. Ingat Annia, ucapan adalah Doa!
Annia menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Azmi, ia mencium wangi Mint dari tubuh Azmi.
"Ganti parfum ya?" tanya Annia lagi lagi dengan pandangan curiga.
"Ya tuhannn!! Kan kamu sendiri yang suruh aku ganti parfum sayang,"
Annia menyengir kuda, "Iya iya, kembaran tugu monas!"
"Apa?"
"Annia cinta kakak," ucap Annia secara cepat menutup wajahnya dengan telapak tangan setelah menyadari ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D o u b l e A | TERBIT
Roman d'amourWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! U17+⚠ ~Annia Ganisha Robert~ Kisah cinta yang tak ada ujungnya. Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin. Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...