"Jika tak sanggup membuatku tersenyum, setidaknya kau tidak membuatku menangis."
(Annia~)_________________
"Kak Azmi??" ucap Annia dengan senyum merekah. Namun ketika ia melihat siapa yang menepuk pundaknya itu, seketika senyumannya memudar. Itu bukan Azmi, melainkan pelayan restoran yang berbadan tegap, dan tak lupa kainlap terlampir di lengannya.
"Maaf Nona. Saya mengejutkan anda,apakah anda baik-baik saja?" ucap seorang pelayan itu dengan ramah.
"Aku baik-baik saja. Namun aku sedang menunggu seseorang." ucapnya dengan menunduk.
"Kalau boleh tahu, siapa yang Nona tunggu?"
"Ini." ucap Annia sembari menunjukkan foto Azmi yang ia ambil dari instagram.
Seketika sang pelayan pun melotot melihat foto Azmi,
Annia yang melihat reaksi berlebihan dari pelayan tersebut terheran-heran."Kamu mengenali dia?" ucap Annia dengan menyerngitkan dahinya.
"Kami sangat mengenalinya, bahkan seluruh orang mengenalinya." ucap pelayan tersebut secara mantap.
Annia memutar bola matanya malas, seandainya ada Azmi disini, pasti hidungnya sudah kembang kempis,dasar plankton empang.
"Emang dia siapa?" tanya Annia dengan nada mengejek.
"Dia pemilik restoran ini."
Seketika Annia mendelikkan matanya tak percaya, jujur saja ia terkejut.
"Nona tak apa?" tanya pelayan itu yang melihat reaksi dari Annia yang lebih dari ekspresinya tadi.
" Ekhem... Tak apa,"
"baiklah Nona, ada yang bisa saya bantu lagi?" ucap pelayan tersebut.
"Apakah kau tahu perusahaan tempat lelaki ini bekerja?" selidik Annia.
"Biasanya beliau ada di perusahaan Berlian Gemilang Nona, tapi saya sering dengar bahwa beliau sering pindah-pindah perusahaan, mengingat begitu banyak perusahaannya." jelas sang pelayan dengan senyum yang tak pudar-pudar. Bahkan wajahnya itu sudah mirip dengan manekin.
"Baiklah, terima kasih." ucap Annia sembari memaksakan senyumnya.
Sang pelayan mengangguk dan langsung meninggalkan Annia.
Annia melirik jam tangannya, sudah menunjukkan pukul 22.00 namun Azmi tak kunjung datang. Terbit rasa kecewa di dalam hati Annia."Bodoh sekali dirimu Annia, kau tahu bahwa dia hanya kasihan padamu. Orang semacam dia tidak punya hati,sudahlah. Lebih baik kau pulang." ucap Annia dalam hati, berbicara pada dirinya sendiri.
Akhirnya Annia memutuskan untuk pulang.
****
Azmi baru saja sampai di depan gebang rumahnya. Waktu telah menunjukkan pukul tengah malam.
Ia berfikir, biasanya Annia akan membukakan pintu untuknya, jam berapapun itu. Namun untuk kali ini tidak, Azmi berfikir, mungkin Annia sudah tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
D o u b l e A | TERBIT
RomanceWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! U17+⚠ ~Annia Ganisha Robert~ Kisah cinta yang tak ada ujungnya. Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin. Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...