SELAMAT MEMBACA:)
__________________________________
Wajah Azmi seketika merah padam. Dirinya terasa kaku untuk melanjutkan langkahnya.
"ANNIA!!!"
Azmi berlari menghampiri Annia yang tengah terbaring lemas, Azmi mencoba mendudukkan Annia, dengan masih merangkulnya.
Panik!
Satu kata yang menggambarkan Azmi dan Mr. Candra saat itu. Kejadian itu terlalu cepat, saat semua lengah.
"kak.... Sshh,. Sakiiiit" lirih Annia sembari meringis memegangi perutnya.
Annia tertabrak pengendara sepeda motor yang melintas dengan kecepatan diatas normal. Pengendara itu tengah dikejar oleh Mr. Leo.
"sshh... Sak.. it kak,.. Sakiiit" pekik Annia.
Seketika Azmi ikut panik melihat cairan kental keluar dari sela kaki annia.
"kita ke rumah sakit sekarang, Mr. Candra kemudikan mobil saya!" ucap Azmi kalut.
"baik tuan"
Azmi mengangkat tubuh Annia masuk kedalam mobil, sepertinya Annia akan melahirkan.
"Kak Azmi... Sakiiit"
"iya sayang,.. Sabar ya.. Kita sedang dalam perjalanan kedumah sakit." ucap Azmi menenangkan istrinya,sementara tangannya yang bergetar itu menelfon dokter kandungan pribadi Annia dan menelfon orang tua Annia.
"sakkiiit... " keluh Annia meremas lengan baju Azmi. darah terus mengalir dari sela kaki Annia.
"sayang... Kamu harus kuat, sebentar lagi kita sampai."
"Candra, cepat!!"
"maaf tuan, ini sudah kecepatan maksimum" jawab Mr. Candra.
Azmi mengusap wajah Annia lembut, berusaha menenangkan istrinya ini. Keringat membasahi wajah Annia. Ini adalah pengalaman pertama Azmi membawa wanita yang akan melahirkan.
Ia rela rambutnya dijambak,dicakar dan lain sebagainya, yang terpenting sekarang adalah istrinya tetap dalam keadaan sadar. Annia terus mengatur nafasnya, bulir bulir keringat terus bercucuran.
"kak... Sak... iiit, ap.. apun yang terjadi,. Tolong se..... lamatkan Anak kita" lirih Annia menahan sakit yang menyeruak di seluruh tubunya. Azmi menggelengkan kepalanya.
"Tidak! Semuanya harus selamat,semuanya sayang.. Kamu harus kuat," ucap Azmi mencium puncak kepala Annia.
Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Annia telah di sambut oleh Dokter pribadinya dan langsung diberikan pertolongan.
Sementara Azmi hanya dapat mengacak rambutnya frustasi. Berjalan kesana kemari bagai orang gila, dengan kuku yang digigitnya.
Seperti itulah Azmi ketika perasaan sudah tak karuan, Azmi sangat kalut. Terus menghubungi nomor orang tuanya untuk memberi kabar ini, namun tidak satupun dari beberapa telepon nya yang ter angkat.
Apakah jaringan di luar negeri itu sangat susah?
Orang tua Azmi sedang berada di inggris, mengunjungi rumah Chika.
"come on ma! Angkat telpon nya!" geram Azmi.
"Halo.. "
"Ma! An.. Annia ma... Annia" ucap Azmi kalut.
"ada apa Azmi? Bicara yang benar dong." ucap tante Sinta dari seberang telpon.
Azmi mencoba mengatur nafasnya,berusaha untuk setenang mungkin.
"An....nia masuk rumah sakit, sepertinya akan melahrikan." lirih Azmi dengan tangan bergetar.
"apa?? Kamu jangan bohong Azmi,kandungan Annia saja belum masuk bulan kesembilan!"
"iya ma,. Ada sesuatu yang terjadi disini, cepat pulang ma! Az... Azmi tidak tahu harus berbuat apa."
"nanti akan Azmi jelaskan kejadiannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
D o u b l e A | TERBIT
RomanceWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! U17+⚠ ~Annia Ganisha Robert~ Kisah cinta yang tak ada ujungnya. Gadis berusia sembilan belas tahun ini yang dijodohkan kepada lelaki kaku, datar dan dingin. Namun siapa yang menyangka bahwa lelaki yang dijodohkan ke...
