Double A | BAB 46.

7.7K 188 10
                                    

Selamat membaca Dears**
Jangan lupa Vote nya,. Biar semangat!
_____________________________________

Azmi sudah kembali lagi ke depan ruang operasi setelah mengganti baju, Sekarang Sudah Ada Rosa dan Aldo disana, mereka Rela meninggalkan Pesta pernikahan demi untuk Menemani Azmi di rumah sakit. Azmi sangat berterimakasih.

Tak lama setelah Azmi kembali, pintu ruang operasi telah terbuka, memperlihatkan seorang dokter dengan peluh di wajahnya.

Azmi bangkit dari duduknya dan menghampiri Rido--Dokter Pribadi Annia.

"Gimana Do?" tanya Azmi tak sabar.

"Selamat Mi, Putra dan Putri lo selamat!"

Semua orang disana terdiam, tak mengerti maksud dari ucapan Dokter Rido.

"Anak kalian Kembar" sambung dokter Rido dengan menepuk pundak sahabatnya.
Tanpa sadar, Azmi meneteskan air mata bahagia, Ia memeluk tante Sonya Erat.
Bagi Azmi tidak ada yang lebih bahagia dibandingkan dengan apa yang ia rasakan sekarang.

"Tapi... "

Azmi melepaskan pelukannya pada Tante Sonya dan menatap wajah dokter Rido.

"Tapi apa Do?"

"Annia tidak sadarkan diri, Ia mengalami kekurangan banyak darah, dan sekarang Annia dalam keadaan lemah." jelas Dokter Rido sedikit memelankan suaranya.

Deg...

Azmi tidak dapat menahan rasa khawatirnya, Jantungnya kembali berdetak tidak normal.
Begitupun dengan tante Sonya yang sekarang tengah menangis, memeluk Rosa yang ikut tegang. Semua perasaan campur aduk.

"Selamatkan Istri gue Do!! Selamatkan!!" bentak Azmi dengan menangis,

"Tenangkan diri Lo dulu Mi, kami akan mengerahkan tenaga Extra untuk semua Pasien Kami." Jelas dokter Rido.

"Istri gue har.... "

Drrtttt

Ponsel Azmi bergetar, dengan cepat Azmi mengangkat telpon itu dan menggeser tombol hijau.

"halo?"

"Mi... Kam... Kamu dimana? Mama Mi.. Ay...ah ... "

"Apa maksud Lo? Mama dan Ayah kenapa?" tanya Azmi pada orang di seberang telepon yang tak lain adalah Chika.
Kekhawatiran Azmi bertambah seratus kali lipat saat mendengar Chika terisak.

"Mama dan Ayah mengalami kecelakaan! Mereka....meninggal di tempat."

Azmi mematung di tempat, jantungnya terasa berhenti berdetak, lidahnya kelu ingin berkata kata, tulang kaki Azmi tak sanggup lagi menopang berat badannya. Azmi jatuh terduduk.

"Tid... Tidak mungkin!!" teriak Azmi histeris, ia tak peduli dengan semua mata yang melihatnya.

"jenazahnya akan dipulangkan ke indonesia dalam satu jam lagi." ucap Bravo, suami Chika dengan bahasa indonesia yang masih agak sulit, namun dapat di cerna oleh Telinga Azmi.

Azmi menangis sejadi jadinya, berteriak tak karuan, berlari kearah parkiran, mengeluarkan mobilnya dan memacu dengan kecepatan diatas kata normal.
Azmi mengantukkan kepalanya di setir kemudi, ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Chika.

"Nggak,.. Gak mungkin mama dan ayah Ninggalin gue, Gak mungkin!!"

"Gak mungkin!!!" teriak Azmi menggema di dalam mobilnya.

*****

Azmi hanya mematung ditempat, merasa dan berharap bahwa apa yang dilihatnya sekarang adalah sebuah mimpi. Pelupuk matanya dipenuhi air mata.
Azmi tak sanggup melihat dua jenazah yang terbujur kaku ini, ia berharap itu adalah jenazah orang lain, dan Chika hanya salah melihat.

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang