Double A | BAB 48.

7.7K 150 14
                                    

Selamat membaca dears
Jangan lupa Vote,
Kalau kalian Banyak Vote dan komen, aku bakalan publish lagi esoknya:)

And..
Siapkan paket untuk liat foto alvin! Ahsiyaaap..
______________________________________

Azmi melajukan mobilnya menuju rumah sakit sendirian, Chika tidak bisa ikut dikarenakan beberapa hal,terlebih lagi Chika sudah pindah ke Indonesia untuk selamanya walaupun Bravo sedikit keberatan, namun apa yang tidak akan dilakukan untuk orang yang sangat kita sayangi?

Disepanjang jalan, Azmi terus terbayang akan Annia. Bahkan saat ia pergi, Ia belum sempat melihat wajah anak dan istrinya.

Setelah menempuh waktu beberapa menit, akhirnya Azmi pun menginjakkan kakinya di lantai rumah sakit. Setelah Bertemu dengan dokter Rido, Azmi pun melangkah ke ruangan yang telah ditunjuk oleh Rido.

Saat Azmi akan masuk ke dalam ruang inap Annia, ia melihat sosok lelaki yang sedang duduk di kursi yang bersebelahan dengan ranjang Annia. Jantung Azmi berdetak cepat melihat siapa lelaki itu, Azmi mengira bahwa lelaki itulah pelaku dibalik semua ini. Tapi jika Dia pelakunya, kenapa ia masih disini? Bukankah seharusnya ia ada di gudang perusahaan Azmi bersama dengan Mr. Leo dan Mr. Candra?

"masih ingat juga kalau kau mempunyai istri, hah!!" Bentak lelaki itu kepada Azmi yang masih mematung di tempat. Bentakan Alvin itu seakan-akan menusuk jantung Azmi kasar.
Alvin berdiri dari duduknya,memasukkan tangannya kedalam saku celana.

"Al...vin??" Ucap Azmi masih tak percaya.
Alvin tersenyum kecut.

"Ya, ini aku, kenapa? Kau terkejut melihat siapa yang menjaga Wanita ini?" Cibir Alvin menunjuk Annia yang Masih Tenang.
Azmi tidak dapat berkata kata.

Alvin mendekati Azmi dan menarik kerah kemeja Azmi dengan kasar, ia memanfaatkan keadaan Azmi yang rapuh untuk membalaskan rasa sakit jasmaninya.
Tanpa ucapan pembuka, Alvin melayangkan tinjunya membuat Azmi mengerang sakit.

"Sudah ku katakan, kau tidak pantas bersama Annia!!!"
Sekali lagi Alvin melayangkan tinjunya.

"Sudah ku katakan, Aku yang bisa menjaga Annia, bukan Kau Bajingan!!"

Setelah merasa puas,Alvin melepas kerah baju Azmi dan sontak saja Azmi duduk bersimpuh, air matanya meluncur begitu saja dengan sombongnya. Ucapan Alvin itu seperti menampar dirinya lebih keras daripada Tinjunya.

"Aku sudah mengalah,menahan sakit hati untuk melihat Isha ku bahagia, Tapi berkali kali kau menyakitinya!"

"Dan sudah pernah ku katakan bukan? Apabila kau tidak bisa membahagiakannya dan menyakitinya sekali lagi, aku akan membawa Annia dan Anak kalian pergi darimu?!"

Azmi masih tak berkutat dari posisinya,ia merasa ucapan itu ada benarnya. Annia tak pantas bersamanya, ia hanya akan menyakiti dan membuat Annia kecewa dengan sikap dinginnya.

Saat Alvin hendak melangkah keluar, Azmi menahan langkah itu dengan ucapannya. "Bunuh.... Bunuh saja aku, Bunuh Vin!!." Ucap Azmi sembari terisak.

Alvin tertawa sinis dan menepuk pundak Azmi. "Tidak akan, kau pantas merasakannya, Tersiksa bukan?"

Alvin menghela nafas sejenak, pegangan tangannya di pundak Azmi yang yang belum dilepasnya itu membuat Alvin dapat merasakan getaran dipundak itu. Pundak yang biasanya selalu tegap dalam melakukan hal apapun.

Benar kata orang-orang, manusia akan sangat bodoh dalam hal percintaan dan hal itulah yang dilalui oleh seorang Reonald Azmi Hidranata, orang yang terkesan dingin, tidak tahu rasa kasihan, dan akan merusak hidup siapapun yang mengganggunya itu kini sedang menangis.

D o u b l e A | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang