«SATU»

26.2K 795 88
                                    

Berisik, panas, sumpek. Berbagai macam rasa tercampur di dalam angkot, tetapi seorang cewek bernama Aqila tidak menghiraukan itu semua, dirinya hanya terfokus pada sebuah buku di tangannya.

"Eh qil, lu tau gak? Kita bakal sekelas lagi dong," girang Naya berisik di dalam angkot.

"Iya tau," jawab Aqila asal yang sedang fokus membaca buku dengan headset yang menempel di kedua telinganya.

"Setahun gak sekelas sama lo udah kaya langit tanpa matahari."

Aqila pun melepas headsetnya setelah turun dari angkot bersama Naya sahabatnya dari SMP yang bacotnya auzubillah kalau kata Aqila.

Tadi saja ketika berada di angkot, dia selalu mengoceh tidak jelas yang membuat semua orang di dalam angkot merasa risih. Aqila sih sudah biasa dengan tingkah sahabatnya ini.

"Qil, lo kangen gak sebangku sama gue?" bawel Naya ketika sedang berjalan menuju sekolahnya SMA Kartika Jakarta.

Tidak sesuai harapan Naya, Aqila malah menjawabnya tertawa seperti mengejek.

"Sorry ya, gue malah seneng kuping gue jadi dingin kalo gak ada lo yang suka bacot,"

"QILAAAA!"

Aqila pun berlari setelah mengejek Naya karena takut telinganya jebol karena suara bak toanya Naya.

Dia Zareena Aqila. Semua orang biasa memanggilnya Aqila. Karena menurut Aqila, Zareena hanya nama kepanjangannya saja. Berbeda halnya dengan si stupid Arga yang selalu memanggilnya dengan sebutan 'bolu jaren' hanya membuat Aqila naik pitam saja jika sudah berhadapan dengan Arga karena selalu saling cekcok adu mulut satu sama lain dan tidak ada yang mau mengalah.

Aqila memang tidak terlalu akrab dengan orang lain, kecuali Naya. Tetapi sekalinya akrab dengannya, Aqila orangnya sangat asyik untuk di ajak bercanda ataupun dalam urusan belajar.

Most wanted? Tentu. Tetapi hanya dikalangan guru-guru saja karena kepintarannya. Kenapa dikalangan murid tidak? Ya karena dia tidak terlalu akrab dengan orang lain. Ada yang nembak pun selalu ia abaikan seperti angin lalu.

......

Ini hari pertama Aqila sekolah menjadi murid kelas 12. Dan jangan tanya lagi, sekarang dia duduk sebangku bersama Naya tepatnya di kelas 12 MIPA 3.

Aqila bertekad untuk terus belajar karena kelas 12 adalah masa-masa untuk meraih kelulusan dan beasiswa untuk melanjutkan ke Universitas ternama di Jakarta maupun di luar negeri.

Makanya, kemana-mana dia tak luput membawa buku pelajaran. Bisa dibilang Aqila si kutu buku.

......

Treng...

Bel tanda masuk sekolah pun berbunyi. Pak satpam mulai menutup gerbang sekolah.

Tin...Tin...

Suara klakson motor dari luar gerbang terus berbunyi nyaring. Bermaksud agar pak satpam tidak dulu menutup pintu gerbangnya.

"Selamat pagi pak," ucap orang itu sambil menganggukan sebelum pak satpam menutup gerbang dan langsung melajukan kembali motornya menuju parkiran.

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang