«TIGA»

9.5K 500 32
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Papa dan Mama Aqila sedang menyiapkan makan malam.

"Aqila mana ma? Kok tumben belum turun. Biasanya suka paling duluan," tanya Andra heran pada Karin.

Karin yang masih memasak pun baru menyadari kalau putrinya belum ada di meja makan.

"Oh iya ya, tumben. Mungkin lagi belajar pa. Coba panggil aja, mama lagi masak dulu."

Di rumahnya, Aqila hanya tinggal bertiga bersama mama dan papanya. Berhubung ia hanya anak semata wayang.

Sebenarnya Aqila pun merasa kesepian karena tidak punya saudara kandung. Dia suka iri jika melihat seorang kakak beradik sedang bermain bersama. Tetapi Aqila tetap bersyukur karena memiliki orang tua yang sangat pengertian padanya, selalu mengerti apa yang dia rasakan.

Tok.. Tok.. Tok..

Andra mengetuk pintu kamar putrinya dan kemudian membuka pintunya. "Aqilaa.."

Aqila pun menoleh pada papanya. "Iya pa, ada apa?"

Aqila sebenarnya sedang fokus membaca buku detektif yang ia beli tadi bersama Erza di gramedia. Untuk menemukan dimana buku berharganya yang hilang.

Huft. Kalo itu buku gak ada curhatan gue sih gapapa. Tapi kan itu kebanyakannya curhatan gue semua! Bahaya kalo orang lain sampe tau.

"Ini udah jam berapa? Tumben kamu belum turun kebawah. Kita makan malam,"

Langsung saja Aqila melirik jam berbentuk kartun lucu favoritnya yaitu keropi yang menempel di dinding kamarnya yang serba hijau berkarakter keropi.

Aqila terkejut. Ternyata sekarang sudah pukul 8 lebih. Kalau bukan karena buku kosakatanya yang hilang, dia tidak akan sampai lupa untuk makan malam bersama keluarga kecilnya.

Sungguh, dia sangat khawatir jika semua curahan hatinya yang ia tulis di buku kosakata itu dibaca oleh seseorang. Ah tidakk, jangan sampai itu terjadi!

"Eh iya pa. Aqila lupa, lagi banyak tugas soalnya," ujar Aqila terkekeh yang dibumbui kebohongan sedikit pada papanya. Padahal ia sedang memikirkan bukunya yang hilang itu. Arghh membuat Aqila frustasi saja.

Awas aja kalo sampe itu buku ada yang baca, atau yang nyuri terus ketauan sama gue. Siap-siap aja bakalan gue sleding!

Aqila pun turun bersama papanya kebawah untuk makan malam bersama.

......

Flashback on

Ting..

Ada sebuah pesan whatsapp masuk ke handpone Aqila. Deg.deg.. Setelah menerima pesan itu, Aqila merasa dirinya seperti sedang dihujani bunga sakura di siang bolong.

Dan ternyata itu adalah pesan dari Erza. Si ketua OSIS, yang sudah menjadi sahabat Aqila sejak SMP. Dimana Aqila menaruh perasaan lebih dari sekedar sahabat pada Erza tanpa mau mengungkapkan karena takut merusak persahabatannya itu.

Erzaeinstein 🐸

Qil.. Ada waktu gak?

Kalo bisa, lo mau gak pulang sekolah temenin gue ke gramed buat persiapan Olimpiade sama UN.

Kalo gak bisa ya gapapa. Gue gak pernah maksa hehe..

Erza memang ditunjuk dari perwakilan kelas 12 untuk mengikuti olimpiade Fisika yang nantinya akan di seleksi kembali melawan perwakilan dari kelas 10 dan kelas 11.

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang