«SEMBILAN»

6.8K 386 4
                                    

Upacara sudah selesai. Semua murid SMA Kartika bubar dari lapangan menuju kelasnya masing-masing.

Aqila mengendap-endap memasuki kelasnya ketika keadaan kelasnya masih ricuh. Huft, selamat. Untung saja Aqila memasuki kelasnya tepat waktu sebelum guru memasuki kelas.

Naya yang baru menyadari ternyata Aqila ada di kelas. Padahal sudah berapa kali Naya mencari Aqila, tidak ketemu. Tetapi anehnya yang ia cari ternyata sudah ada di kelas.

Naya pun berbalik menghadap Aqila yang duduk paling belakang plus paling pojok bersama Arga, bersiap-siap untuk menanyai Aqila. Kemana saja dia daritadi.

"Kemana aja lo daritadi gue cari malah gak ada?"

Aqila yang sedang santai menggunting kuku tangannya pun menyahut. "Cie nyariin gue," Aqila malah bercanda.

"Gue serius qil.. Lo kemana aja?" tanya Naya serius, sedang tidak bisa diajak kompromi untuk bercanda.

"Iya nanti gue ceritain deh semuanya. Tapi nggak sekarang. Gue lagi sibuk!" jawab Aqila so sibuk.

Mendengar Naya yang menanyainya daritadi. Hanya membuat Aqila membayangkan Arga terus ketika tadi pagi. Tidak, dia masih belum mengakui kalau ia jatuh cinta pada Arga. Hanya saja dia seperti merasakan berbagai rasa ketika berada di dekat Arga, bisa saja membuat moodnya buruk, bisa juga membuatnya moodnya baik.

Eh ngomong-ngomong dimana Arga? Aqila celingak-celinguk mencari makhluk itu ke sampingnya dimana tempat duduknya berada.

Bu Anisa, yaitu guru pelajaran biologi sudah memasuki kelas, tetapi Arga masih belum masuk juga. Seketika Aqila merasa cemas. Entah sejak kapan dia mulai cemas pada Arga. Kadang juga ia tidak peduli. Labil memang Aqila itu.

"Assalamualaikum.." ternyata itu suara Arga yang memasuki kelasnya dengan keringat bercucuran, baju acak-acakan, ditambah lagi ia hanya menggendong tas di bahu kanannya saja.

"Waalaikumsalam.." sahut semua orang yang berada di kelas dan para kaum hawa terkejut melihat penampilan Arga yang bisa membuat semua orang tergila-gila padanya. Terlalu berlebihan memang, tetapi begitulah kenyataannya.

"Arga abis ngapain sampe keringetan gitu?"

"plis deh.. Lo kapan jelek sih Argaa?"

"Tambah cakep aja yaampun!"

"Kesiangan mulu gak cape napa."

Arga tidak menanggapi satupun celotehan dari mereka alias dia mengabaikannya.

Langkah Arga terhenti setelah Bu Anisa menyuruhnya berhenti.

"Berhenti dulu kamu. Jangan dulu duduk!" perintah Bu Anisa pada Arga.

Arga pun berdecak sebal. Sudah dipastikan, ia akan dihukum lagi. Arga sudah menebak dan jawabannya seratus persen benar.

"Kamu telat pelajaran saya! Sekarang lari 10 keliling lapangan!" tegas Bu Anisa yang tidak suka jika ada seorang murid yang telat masuk pada jam pembelajarannya.

Arga membalas dengan menganggukkan kepalanya saja mengiyakan dan berjalan ke tempat duduknya untuk menyimpan tas.

"Gara-gara lo kabur, gue jadi disuruh ngebersihin itu toilet sendirian sama Pak Ramzi!" Arga berbisik sangat pelan pada Aqila. Membuat Aqila merasa bersalah pada Arga. Belum lagi sekarang dia harus dihukum berlari 10 keliling lapangan.

Arga pun kembali keluar dari kelasnya untuk menjalani hukuman lagi dan lagi.

......

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang