Aqila berpelukan dengan Fara dalam waktu yang cukup lama, rasanya ia keberatan jika Fara pergi meninggalkannya. Tapi apa boleh buat, keputusan Fara sudah bulat untuk tetap pergi.
"Jaga diri baik-baik ya Far. Gue pasti kangen sama lo," kata Aqila lirih di pelukan Fara.
Fara menganggukkan kepalanya, padahal sedari tadi ia sedang berusaha menahan tangisnya. Selama tinggal bersama Aqila, dia merasa merepotkannya dan sering memicu permasalahan antara Arga dan Aqila. Jadi menurutnya, ini adalah keputusan terbaik.
"Lo juga qil. Sorry selama ini gue nyusahin lo."
Erza dan Tari hanya menatap mereka berdua terharu. Ternyata ditinggal saudara jauh lebih menyesakkan dari pada ditinggal putus sama pacar. Tapi sama aja kok, sama-sama nyesek:v
Setelah melepaskan pelukannya pada Fara, Aqila beralih memeluk Erza. Rasanya baru kemarin saja mereka sahabatan. Dan sekarang harus berpisah.
"Lo jangan sampe lupain gue ya. Awas aja!" Aqila mengancam Erza dengan menunjuknya menggunakan jari telunjuk.
Mendengar itu, Erza hanya terkekeh geli. Bagaimana dulu Erza tidak mempunyai perasaan pada Aqila coba, orang dia itu ngegemesin. "Mana mungkin gue lupain sahabat gue yang manja ini."
"Manja-manja gini juga lo pernah suka kan? Hayoloh ngaku!" goda Aqila yang membuat Fara dan Tari tertawa melihatnya. Sedangkan reaksi Erza, dia hanya menggaruk tengkuknya dengan gelagat tidak jelas.
"Sans ae, gue cuma bercanda." Aqila menepuk pundak Erza seraya tertawa.
Ah rupanya saat ini, hati Aqila itu sangat sensitif alias baperan. Ia tak kuasa lagi untuk menahan butiran air matanya agar tidak keluar.
"Jangan nangis dong. Kan gue juga enggak selamanya tinggal disana." untuk yang terakhir kalinya, Erza mengusap air mata Aqila lembut. "Do'ain aja semoga kita semua dikasih umur yang panjang sama Allah, supaya bisa ketemu lagi di lain waktu."
"Ya udah qil, tan. Kita berangkat dulu ya, takutnya ketinggalan pesawat. Salam juga buat Arga, semoga cepet sembuh ya." setelah berpamitan pada semua orang terdekatnya termasuk Farel, Daris, dan Naya waktu kemarin, Fara dan Erza pun segera keluar dari ruang rawatnya Arga dengan sebuah koper yang ditariknya.
Satu hal yang dapat Fara pelajari dan ambil hikmahnya selama dia disini. Bahwa masa lalu cukup dikenang, jangan berharap untuk mengulang kembali. Karena hasilnya akan tetap sama saja, tidak akan merubah keadaan.
Lihatlah ke depan dan buka lembaran baru. Janganlah terjebak pada masa lalu yang membuat kita terpuruk. Fara sadar, bahwa di dunia ini lelaki ataupun perempuan tidak hanya satu melainkan ribuan, jutaan, milyaran, bahkan tak terhingga. Bertemu Erza, Fara sangat bersyukur. Berkat dia, dirinya menjadi memahami apa itu cinta yang sesungguhnya walau tak terbalaskan.
Ingin jatuh cinta? Jangan terlalu mudah untuk kita dikelabui oleh cinta. Kita harus siapkan dulu bahwa ada kalanya harus berpisah dan ada kalanya juga kita harus merelakan. Karena cinta butuh pengorbanan meski rasanya pahit.
......
Dua minggu telah berlalu. Yang Aqila tunggu masih saja belum ada perubahan. Sudah masuk hari ke-15, Arga masih terlelap tanpa mau membuka matanya.
Sebelum Aqila memasuki kuliah, dia setiap hari rajin mengunjungi Arga ke rumah sakit. Berharap Arga akan sadarkan diri, namun harapan hanyalah sebatas harapan, tuhan nyatanya belum mengizinkan Arga untuk tersadar dari tidur panjangnya.
Memasuki ruang rawatnya Arga, Aqila terduduk di kursi yang disediakan dekat ranjang. Setiap hari Aqila selalu menceritakan semua hal pada Arga, mulai dari hal kecil seperti nonton drakor sampai menceritakan pada Arga bahwa dia sekarang sudah bisa memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid BadBoy [Completed]
Novela JuvenilUdahlah Badboy, suka bikin onar, sering bolos pelajaran, stupid pula. Sungguh perpaduan yang hqq. Anehnya yang seperti itu malah jadi most wanted? What?? Dia adalah Arga Pradipta. Cuma modal muka doang udah jadi most wanted? "Gapapa stupid, yang pen...