«EMPAT PULUH ENAM»

4.9K 245 4
                                    

Keinginan Aqila untuk menaiki wahana tornado sudah terpenuhi. Iya Aqila senang, sangat senang. Lain lagi dengan Arga yang seperti ingin pingsan di tempat saja.

"Qil, gue pusing sumpah," keluh Arga.

Bukannya memberi Arga minum atau apa kek, lah Aqila malah mengejek Arga. "Yeu dasar cemen. Disekolah aja sok-sokan badboy eh naik begituan aja lo pusing."

Arga diam, dengan perlahan dia sedang menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya juga perlahan.

"Arga, satu lagi ya. Naik bianglala," rengek Aqila.

Tidak lihat apa, Arga sudah kewalahan astagfirullah. Arga pun mengecek handphonenya dan melihat waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, yang berarti sebentar lagi area Dufan akan tutup.

"Lo liat deh sekarang udah jam berapa. Udah sore qil, waktunya pulang."

"Kalo pengen naik bianglala kan bisa di pasar malem aja ya," lanjut Arga.

Aqila cemberut, iya sih naik bianglala juga bisa di pasar malem. Tapi kan pengennya naik yang gede, kalo di pasar malem mah kecil.

"Jangan cemberut gitu dong. Abis ini kita ke pantai aja gimana? Sambil liat sunset."

Nah kalo gitu Aqila mau. Gak papa gak naik bianglala juga, ke pantai ide bagus tuh kayaknya.

Aqila pun mengangguk antusias, membuat Arga gemas. Kalau bukan anak orang kayaknya udah Arga cubitin terus tuh pipinya.

"Yaudah sekarang aja yuk."

Langsung saja Arga merangkul Aqila mesra.

Drt..drttt. drrtt.

Handphone Aqila tiba-tiba bergetar tanda ada panggilan masuk.

"Eh bentar dulu Ar, gue angkat telfon dulu."

Ternyata itu panggilan dari Naya. Aqila pun mengangkat panggilan itu.

"Halo.." Aqila membuka suara.

"Qil lo dimana? Mau pulang sekarang gak?" sahut Naya yang langsung memberi 2 pertanyaan pada Aqila.

"Itu Nay--"

Saking kerasnya suara Naya, sampai terdengar ke telinga Arga. Sontak Arga merebut handphone Aqila.

"Kalian pulang duluan aja, nanti Aqila pulang bareng gue."

Setelah mengucapkan itu, dengan cepat Arga memencet tombol merah yang berarti panggilan di putuskan olehnya.

"Main rebut aja lo! Kali aja si Naya mau ngomong sama gue hah!"

"Yaudah sih, orang si Naya nya juga cuma mau nanya pulang sekarang atau enggak. Kan lo pulangnya nanti bareng gue," ujar Arga sambil memakai helm full facenya itu.

Di balik itu, Naya mengernyitkan keningnya. Orang dia mau bicara sama Aqila eh malah Arga rebut gitu aja handphonenya Aqila, menyebalkan sekali.

"Pengen gue tampol kayaknya nih si Arga."

"Gimana?" tanya Farel.

Disana sudah ada Farel, Naya, Daris. Tak lupa Daris membawa Tania bersamanya, awalnya sih jelas membuat Farel dan Naya keheranan dong. Tetapi setelah Daris menceritakan semuanya pada mereka berdua, mereka pun mengerti.

Jangan tanya kemana Erza dan Fara, mereka pun tak tahu kemana. Biasalah orang baru jadian mah.

"Pulang duluan aja katanya. Gak salah, mereka pasti ngapel dulu," kata Naya sambil memasukkan handphonenya ke dalam tas selempang.

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang