«DUA PULUH EMPAT»

5.7K 306 10
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dan Aqila masih berada di rumahnya Arga menunggu papanya menjemput dirinya.

"Huft. Papa kok masih belum jemput. Di telfon juga susah!"

Aqila gelisah takutnya ia tidak bisa pulang. Dari tadi terus saja Aqila bulak-balik mengecek ponselnya.

"Lo mau nginep?" tanya Arga mengangkat sebelah alisnya.

"Ya nggak lah!" jawab Aqila ketus.

Tak lama kemudian pintu luar ada yang membuka tanpa memencet bel. Membuat perhatian Arga dan Aqila yang sedang menonton tv teralih ke pintu itu.

"Assalamualaikum.. Arga, Leon. Mommy sama daddy pulang!"

Ternyata itu Tari dan Hendra. Mereka pulang bersama ternyata, Tari biasalah dia pasti habis pulang dari tempat arisan. Dan Hendra baru pulang dari kantornya.

Leon kemana? Dia pasti lagi ngapelin pacarnya. Hadeuh masih bocah smp juga udah main pacaran. Kakaknya aja yang sudah mau lulus SMA masih betah menjomblo, tapi tenang, sebentar lagi Arga tidak akan menjomblo. Tergantung keputusan Aqila juga:v

"Waalaikumsalam.." jawab Arga dan Aqila berbarengan.

"Eh ada Aqila," Tari dan Hendra menghampiri mereka.

Dan langsung saja Aqila menyalimi tangan Tari dan Hendra.

"Iya om.. Tante.." Aqila tersenyum canggung.

Tak lama, Hendra langsung masuk menuju kamarnya. Sedangkan Tari ikut duduk di samping Aqila senang.

"Sejak kapan kamu disini?"

"Udah daritadi sih tan. Dari pulang sekolah hehe,"

Entah kenapa, rasa canggung itu hilang ketika Tari membuka pembicaraan. Tari membuat Aqila merasa nyaman.

"Oh gitu.. Ngomong-ngomong ngapain kamu kesini?" tanya Tari setengah menggoda pada Aqila.

Aqila malah diam. Tidak menjawab pertanyaan Tari. Sedangkan Arga, dia mah malah nyantai menonton tv sambil memakan es krim.

"Apa jangan-jangan.. Kalian udah jadian ya?" semoga saja dugaannya benar bahwa mereka sudah jadian. Habisnya, ia gemas sekali melihat Arga yang masih menjomblo. Masa kalah sama adiknya sendiri.

Terakhir kali Arga membawa pacarnya ke rumah adalah ketika Arga SMP. Tetapi Tari lupa lagi siapa nama pacarnya Arga waktu itu. Hanya saja pacarnya Arga waktu itu sikapnya tidak terlalu srek di hati Tari, berbeda dengan Aqila yang membuatnya nyaman.

Arga dan Aqila saking terkejutnya, sampai melotot mendengar ucapan Tari.

"BELUM TAN.."

"BELUM MOM.."

Mereka mengucap berbarengan. Bukan mengucap lagi, lebih tepatnya mereka 'Ngegas bersama'.

Tari yang mendengar mereka ngegas bersama. Membuatnya semakin gemas saja, serasa ingin menjodohkan mereka saat itu juga.

"Alhamdulilah.. Untung aja belum. Kalo jawabnya 'nggak' kan nanti kalian nggak bakal jadian. Kalo jawabnya belum, pasti suatu saat kalian akan jadian. Sampe nikah juga gapapa. Mommy udah kasih restu buat kalian!"

Dengan terang-terangan, Tari sudah berkata jika ia merestui mereka berdua. Ah dia berharap jika mereka ditakdirkan berjodoh oleh tuhan.

Aqila menelan salivanya yang sudah kering. Dia tidak percaya jika mommynya Arga bisa secepat itu merestui mereka. Bahkan saat ini mereka belum jadian.

Kenapa juga, gue harus jawabnya belum sih! Kan tante Tari jadi ngehalunya ketinggian.

Labil sekali Aqila ini. Sebenarnya dia itu menyukai Arga atau tidak sih? I dont know. Hanya Aqila yang tahu perasaannya sendiri wkwk.

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang