"Arga.. Ayo naik itu!" seru Aqila sambil menunjuk wahana tornado dengan nada memohon.
Saking exited nya, kira-kira sudah 6 wahana yang Arga dan Aqila naiki. Itupun semua atas kemauan Aqila. Arga mah hanya iya-iya saja asal Aqila bahagia.
Bayangkan saja, pas pertama kali menginjakkan area Dufan, Aqila langsung menarik tangan Arga dan membawanya menuju wahana histeria, terus ke wahana ice age, ontang-anting, halilintar dan wahana extrim lainnya. Aqila itu punya nyawa berapa sih:) Arga saja sudah tidak kuat menahan pusing, ditambah lagi sekarang Aqila meminta untuk menaiki tornado.
Arga hanya meneguk air liurnya ngeri ketika melihat orang-orang yang berjeritan ketika menaiki wahana tornado.
"Lo beneran mau naik itu?" tanya Arga ragu.
Aqila mengangguk-anggukan kepalanya mantap dan memohon agar Arga juga mau menaiki wahana itu dengannya.
"Ya..ya.. Abis itu mah udah aja, terakhir kita naik bianglala."
Terlintas sebuah ide di pikiran Arga. Sepertinya idenya itu akan berjalan mulus, semulus bihun rebus.
"Oke, nanti kita naik tornado. Tapi lo harus turutin permintaan gue, dari tadi lo mulu sih yang minta naik itu, naik ini, lah gue cuma ngikut doang. Sekarang gue yang minta sama lo ya?"
Mendengar itu, Aqila menyengir pada Arga. Ah dia sampai tidak menyadari itu.
"Ya udah maafin gue, lo mau naik apaan Arga sayang?"
Wahh tumben sekali Aqila menyebut Arga dengan sebutan sayang, apalagi dia berbicaranya dengan nada sedikit merayu.
Jangan heran, Aqila melakukan itu karena ia ingin cepat-cepat menaiki wahana tornado itu, ia sungguh sudah tidak sabar.
Sontak Arga menoleh ke samping kanannya menatap gemas Aqila.
"Ih gemes deh punya pacar kayak lo!" kata Arga sembari mengacak-acak rambut Aqila.
"Lo ish mainnya ngacak-ngacak mulu deh! Kalo enggak pasti larinya ke pipi!" kesal Aqila yang sedang membenarkan rambutnya.
"Iya sorry beb."
"Cepet apaan yaelah kan gue udah gak sabar pengen naik tornado!" rengek Aqila yang sudah seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan saja.
"Segitu pengennya ya lo naik wahana maut itu?"
"Maut darimananya sih? Lo liat aja sendiri yang abis pada naik tornado, pada mati gak?"
Heran sekali Aqila pada cowok di sampingnya ini. Hih bilang aja lo takut!
"Iya jangan ngambek juga napa! Nanti juga kan kita naik beb. Kita ke rumah hantu dulu aja ya, gue pengen banget liat mak kunti sama babeh pocong."
Hah? Apa? Rumah hantu?
"Gue baru tau kalo orang tua lo kunti sama pocong. Lah terus mommy sama daddy lo itu siapa?"
"Kepo!"
Menyebalkan sekali Arga ini. Aqila belum menyetujuinya juga, malah main tarik-tarik ae dasar stupid. Apakah Aqila tidak sadar? Tadi juga dia main tarik Arga saja, padahal Arga pun belum menyetujui ataupun mengiyakan. Ah Aqila bodo amat untuk itu.
Niat Arga mengajak Aqila ke rumah hantu sebenarnya hanya untuk modus saja, barangkali Aqila ketakutan kan dia siap untuk memeluknya. Cemerlang sekali idenya, patut di acungi jempol.
......
Eh ngomong-ngomong, Erza, Fara, Farel, Naya, dan Daris pada kemana?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid BadBoy [Completed]
Teen FictionUdahlah Badboy, suka bikin onar, sering bolos pelajaran, stupid pula. Sungguh perpaduan yang hqq. Anehnya yang seperti itu malah jadi most wanted? What?? Dia adalah Arga Pradipta. Cuma modal muka doang udah jadi most wanted? "Gapapa stupid, yang pen...