«SEMBILAN BELAS»

6.2K 333 7
                                    

Setiap hari, Aqila selalu menyempatkan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Arga. Di dalam lubuk hatinya, ia mulai mengakui bahwa ia menyukai Arga. Lebih dari sekedar menyukai, melainkan jatuh cinta. Tapi Aqila masih gengsi untuk mengakui perasaannya itu, biar saja Arga yang peka.

Berhubung hari ini adalah tanggal merah. Aqila datang ke rumah sakit lebih pagi dari hari biasanya.

"Lo gak bosen apa tiduran mulu?"

"Ya gimana gak bosen coba, kalo kaki gue bisa jalan sih pasti gue udah pulang!"

Terbesit sebuah ide di kepala Aqila.

"Gimana kalo kita jalan-jalan aja ke taman rumah sakit. Tiduran mulu nanti boring. Lo kan bisa pake kursi roda!" kata Aqila memberi saran. Ide yang bagus.

"Pinter juga lo!" Arga menyetujui saran Aqila dan beralih mengacak-acak puncak kepala Aqila.

"Ish! Jangan diacak-acak juga kali! Gue mah emang udah pinter dari lahir!"

........

Sejuknya suasana di pagi hari membuat Aqila bersemangat membawa Arga menggunakan kursi roda menuju taman rumah sakit. Tak lupa ia juga sambil memegang botol infusnya Arga.

Akhirnya, Arga bisa menghirup udara segar setelah seminggu ia hanya berdiam diri di ruang rawatnya.

Mereka berdua menikmati udara segar di pagi hari dan Aqila duduk di bangku panjang yang berada tepat di bawah pohon rindang.

"Nah kan kata gue juga apa. Diem mulu di dalem tuh boring!"

"Iyain aja biar lo cepet dapet jodoh!" kata Arga acuh.

Sifatnya Arga itu menjengkelkan sekali yorobun. Membuat Aqila gemas ingin menampolnya saja kalau tidak ia ingin menendang orang itu ke samudera hindia. Tapi apalah daya, dia sekarang sudah terlanjur jatuh cinta pada pria bodoh dan menyebalkan ini.

"Aminnn!"

Untuk menghindari kekesalannya, Aqila pun mengalah dan hanya menjawab dengan meng-Aminkan saja. Siapa sih yang tidak mau di doakan cepat dapat jodoh? I dont know btw.

Di taman ini, banyak sekali anak kecil. Ditambah lagi anak kecil itu merupakan pasien rumah sakit. Membuat Aqila iba melihat mereka.

Aqila merasa tersentuh hatinya ketika melihat anak laki-laki yang kira-kira berumur 7 tahun kedua matanya buta. Aqila melihat anak itu bahagia meski hanya bermain bola bersama orang tuanya.

Kasihan anak itu. Alhamdulillah ya allah, Aqila bisa lahir dengan sempurna.

Melirik ke arah Aqila yang sedang melamun. Arga menepuk paha Aqila untuk menyadarkannya.

"Heh, lo lagi ngelamunin apaan?"

"Oh itu, liat deh kesana. Gue kasian liat anak itu!" jawab Aqila menunjukkan anak itu pada Arga.

Arga mengangguk, ah dia juga rasanya tersentuh melihat keadaan anak itu. Dia tetap bersyukur meski akhirnya dia harus lumpuh seperti ini, karena tuhan masih memberi kesempatan untuk memperbaiki hidupnya.

Bola yang sedang dimainkan oleh anak itu, kemudian malah menggelinding ke arah Arga dan Aqila.

Aqila melihat anak itu sedang berjalan menuju ke arahnya untuk mengambil bola.

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang