«LIMA PULUH SATU»

4.8K 242 3
                                    

Moment dimana prom night waktu itu, adalah moment yang tidak akan Arga dan Aqila lupakan. Sampai-sampai Aqila mencetak foto dirinya dan juga Arga ketika dinobatkan sebagai prom king and prom queen, lalu dipajang di dinding kamarnya menggunakan pigura bermotif keroppi, sudah tidak heran lagi.

Ditemani sinar rembulan dan cahaya bintang bertaburan di malam hari, saat ini Aqila sedang menuliskan isi hatinya di buku diary.

Sekarang Aqila tak lagi menulis isi hatinya di buku kosakata waktu itu, ia menuliskan di buku diary berukuran sedang yang beberapa waktu lalu di berikan oleh Arga. Tak lupa dengan gambar keroppi di covernya.

Ketika Aqila menanyakan kenapa Arga memberinya buku diary, Arga malah jawab gini 'Lo tuh gak modal amat, curhat kok malah di buku kosakata. Bukunya juga udah buluk gitu, ya udah gue beliin yang baru, lebih mulus juga.'

Hilih sok ngeles aja dasar Arga ini, padahal mah dia gak mau Aqila buka buku kosakata itu lagi apalagi nulis di situ, takutnya malah kepincut lagi sama Erza.

"Lo tuh ya kadang bikin lucu, terus nge-gemesin, tapi banyakan nyebelinya." Aqila tersenyum dan bergumam seraya menatap foto dirinya bersama Arga yang sudah ia cetak dengan ukuran kecil, tujuannya sih untuk ia tempel di buku diarynya.

Setelah menatap foto itu, Aqila pun menempelkannya di diary, tak lupa di bawahnya ia beri tulisan atau bisa dikatakan caption kalau di sosmed.

(picture)

Bagi diriku, kamu adalah hadiah terindah yang Tuhan beri setelah keluarga dan sahabatku...
Entah mengapa, dan entah sejak kapan aku mulai menyukai dirimu.
Kamu memberi candu bagiku, seolah-olah aku enggan untuk melepaskanmu begitu saja..

Tolong janganlah pergi, dan tetaplah bersamaku. Denganmu, aku merasakan definisi bahagia yang sebenarnya. Maafkan aku jika nantinya akulah yang akan pergi.

Tetapi aku tidak bisa menentang takdir jikalau dirimu nanti akan pergi meninggalkanku, ataukah diriku yang akan meninggalkanmu.

Aku mohon, berusahalah untuk tetap berada di sampingku dan berjalan beriringan dengan tujuan yang sama.

I love you, Arga Pradipta.

Aqila termenung seketika menatap tulisannya itu, kemudian menutup buku diary itu dan menyimpan-nya di rak buku.

"Gue gak tau takdir tuhan Ar. Katanya setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tapi gue gak mau pisah sama lo Arga." Aqila menghela napasnya berat, ah dia bingung sekali untuk memilih berkuliah di jakarta atau di luar negeri saja.

Memikirkan hal itu, hanya membuat Aqila galau saja. Aqila rasa lebih baik mendengar lagu saja lewat earphone untuk menghilangkan sejenak kegalauannya.

......

Semilir angin malam menerpa tubuh Arga yang saat ini sedang duduk di sebuah kursi balkon kamarnya, tak lupa juga dengan sebuah gitar di tangannya.

Dirinya menatap rembulan yang bersinar sangat terang seraya menyanyikan lagu Afgan yang berjudul Terimakasih Cinta dengan suara merdunya.

Tanpa disadari, tenyata sedari tadi Tari ada di belakang Arga. Menatap putra sulungnya yang sudah beranjak dewasa itu.

"Suara kamu bagus."

Mendengar suara seseorang dari arah belakang, Arga pun menoleh dan menghampirinya. "Eh ada mommy."

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang