Sedari tadi Naya melihat Aqila yang tidak bisa diam ketika pelajaran berlangsung maupun ketika sedang istirahat. Dia seperti ingin cepat-cepat pulang saja.
Berhubung saat ini kelas mereka sedang jamkos, suasana kelas sangatlah tidak bisa dikatakan bagaikan air laut yang mengalir tenang. Boro-boro tenang, malahan sangat ricuh. Ditambah lagi keadaan kelas 12 MIPA 3 yang sudah seperti kapal pecah karena murid dikelas ini tangannya pada tidak bisa diam.
"Lo kenapa sih qil?" ditempat duduk Arga, Naya menepuk punggung Aqila pelan.
Aqila terlonjak kaget, ngapain juga harus kaget ya? orang Naya cuma menepuk punggungnya pelan. "Astagfirullah Nay... lo ngagetin aja!"
"Lagian lo daritadi gak bias diem. Giliran gue tanya kenapa aja malah nggak lo jawab!"
"Iya iya.. maapin gue Naya jodohnya si sinting Farel!" ujar Aqila setengah meledek pada Naya.
Tak lama kemudian, Aqila langsung mendapat pukulan dari Naya. Membuatnya sedikit meringis kesakitan walau tidak sakit-sakit amat. Orang Naya mukulnya juga pelan. Ada-ada saja mereka berdua ini.
Naya tersenyum menyelidik pada Aqila. "Apa jangan-jangan daritadi lo mikirin Arga ya?"
Ah Naya benar sekali menebaknya. Sebenarnya sedari tadi Aqila ingin segera pulang untuk mengunjungi Arga yang katanya sudah sadarkan diri tadi pagi. Membuat Aqila tidak bisa diam dari tadi.
Melihat gelagat Aqila yang sudah ketebak. Naya tersenyum meledek. "Oh jadi lo lagi kangen sama Arga ya, gue juga kangen sih. Kangen liat debat lo berdua. Dunia tuh serasa sepi kalo kalian gak debat,"
"Apaan deh lo!" Aqila masih saja ngeles, padahal sudah terlihat dari gelagatnya itu. Aqila pun mulai memfokuskan dirinya pada sebuah buku bahasa indonesia, padahal pikirannya sedang melayang memikirkan Arga.
......
Akhirnya, yang ditunggu-tunggu oleh Aqila pun tiba. Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi nyaring. Entah kenapa dia sungguh tidak sabar ingin segera ke rumah sakit untuk menemui Arga.
Aqila akan pergi ke rumah sakit bersama Naya, Farel dan juga Daris. Menggunakan mobilnya Daris. Karena Daris sudah berniat ingin menjenguk Arga, jadi dia membawa mobilnya.
Ceklek..
Pintu ruangan VIP tempat Arga dirawat di buka oleh seseorang dari luar.
Aqila yang membuka pintu itu, tiba-tiba detak jantungnya kembali seperti sedang marathon yang bertambah kecepatannya 10 kali lipat. Kenapa juga Aqila harus degdegan seperti itu? Ia sendiri pun tidak tahu.
Dilihatnya Arga yang sendirian sedang menonton tv sambil memakan camilan. Dia tidak terlihat seperti orang sedang sakit, padahal kemarin saja dia hampir kehilangan nyawanya.
Arga sedang sendirian karena Tari dan Hendra yang ketika tadi siang pulang kerumahnya untuk berganti baju.
Itu orang kok kuat amat ya?
Aqila keheranan melihat Arga yang keadaannya sudah jauh lebih membaik daripada kemarin. Apa mungkin.. Ah pikiran negatif Aqila sudah melayang kemana-mana.
Mereka pun masuk satu persatu ke ruangan Arga. Membuat perhatian Arga terfokus pada mereka.
"Kalian udah pulang sekolah?"
"Yeu, liat jam bege! Udah jam berapa sekarang!" timpal Farel yang malah ngegas. Tiada hari tanpa ngegas sepertinya.
Arga melirik jam yang berada di dekat tv di ruangannya dan sudah menunjukkan pukul 4 sore. Dimana para murid SMA kartika sudah dibubarkan sejak setengah jam yang lalu. Arga pun menyengir pada Farel.
![](https://img.wattpad.com/cover/185555946-288-k44484.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid BadBoy [Completed]
Teen FictionUdahlah Badboy, suka bikin onar, sering bolos pelajaran, stupid pula. Sungguh perpaduan yang hqq. Anehnya yang seperti itu malah jadi most wanted? What?? Dia adalah Arga Pradipta. Cuma modal muka doang udah jadi most wanted? "Gapapa stupid, yang pen...