«EMPAT PULUH DELAPAN»

4.9K 260 11
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Saat ini Arga sedang menatap pantulan wajahnya di cermin. Dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke prom night.

Bayangkan saja bagaimana tampannya Arga saat ini, ia memakai kemeja putih yang dua kancing atasnya sengaja ia buka alias tidak dikancingkan, beuh kasep udahhh. Ditambah lagi luarnya dibaluti oleh jas berwarna hitam yang membuat siapa saja terkagum dengan ketampanannya itu.

Sentuhan terakhirnya, Arga memoleskan pomade pada rambutnya. Ngebayanginnya aja udah senyum-senyum sendiri akutuhhh.

Arga pun meraih handphonenya yang berada di atas nakas dan mengetikkan sebuah pesan pada Aqila.

Arga:
Qil, lo udah siap?

Arga:
Bentar lagi gue otw ke rumah lo.

Arga:
See you babe:*

Setelah mengetikkan pesan terakhirnya, Arga senyum-senyum sendiri, ia membayangkan bagaimana ekspresi Aqila sekarang, pastinya sudah merah padam tuh mukanya.

Merasa semuanya sudah siap, langsung saja Arga keluar dari kamarnya dan menuruni tangga.

"Ini beneran lo, bang?"

Leon yang baru saja meminum susu dari dapur, dikejutkan dengan tampilan Arga yang sungguh wow.

"Emang siapa lagi hah kalo bukan gue!" balas Arga sewot.

"Biasa aja kali bang, gak usah sewot juga. Gue heran aja sih, lo kan biasanya burik, gue jelas kaget lah liat sekarang lo malah buluk."

Bukannya memuji, Leon malah mengejek wagelaseh!

Padahal Arga sudah menebak Leon akan terkagum padanya. Eh malah memperkeruh suasana saja dasar bocah ingusan.

Sontak Arga menoyor kepala adik laknatnya itu. "Suka sembarangan ya kalo ngomong! Bilang aja iri lo, bebek!"

Leon memang mengagumi ketampanan abangnya itu saat ini, tapi dia hanya ngeles saja dan malah beralih mengejeknya.

"Ya emang faktanya gitu, mau gimana lagi?" Leon mengangkat bahunya bodo amat dan berakhir cekikikan sendiri. 

"Yaampun, anak mommy kenapa ganteng banget sih," sahut Tari tiba-tiba datang menghampiri Arga dan Leon.

"Ya iya dong, kan anak mommy sama daddy gitu loh."

Mendengar itu, rasanya Leon ingin tertawa sekeras mungkin. Bagaimana tidak, ia geli melihat interaksi antara Arga dan juga Tari yang bisa dibilang manja.

"Masih gantengan juga gue bang," celetuk Leon.

"Bodo amat!"

"Mom, bang Arga mau kawin ya? Pakeannya kok kaya orang mau kawin gitu?"

Sok tidak tahu saja Leon ini, padahal mah udah tahu. Tapi kan dia itu hobinya ngejek, mojokin, sama nguras duit Arga.

"Itu abang kamu---"

"Iya adik gue tercinta, gue sekarang mau kawin!" kata Arga kesal sambil menekankan kata 'tercinta' yang aslinya jauh sekali dari kata itu.

"Mom, beneran?" tanya Leon pura-pura terkejut. Iya pura-pura, serasa pengen nendang ke afrika.

Hebat sekali aktingnya ini, ekspresi nya itu loh. Sepertinya Leon akan dijuluki King Drama oleh Arga mulai saat ini.

Tak mau berlama-lama meladeni Leon, dengan segera, Arga mendorongnya untuk memasuki kamarnya sendiri, tak lupa juga ia memberi uang 20 ribu agar bocah itu tidak mengganggunya lagi. Karena kalau tidak disumpal dengan uang, Leon akan terus mengganggu Arga.

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang