Malam itu, Arga dan Aqila sedang duduk berdua di balkon kamarnya Aqila. Ah iya, kini keduanya sudah melepas status pacaran. Mereka sudah tunangan. Belum nikah nih ceritanya wkwk.
"Qil, kamu gak bosen apa liatin bintang mulu dari tadi?" tanya Arga, "gak kasian gitu, aku didiemin mulu." Mungkin Arga saat ini hanya menjadi figuran saja, Aqila malah sibuk sendiri menatap bintang. Dan sesekali memotretnya menggunakan handphone.
Untunglah Arga sudah mengerti sikap calon istrinya itu yang kadang suka mengabaikan sekitarnya ketika sedang asyik sendiri. Iya memang, dua minggu lagi keduanya akan melangsungkan pernikahan melihat umur mereka yang sudah cukup untuk melanjutkan status ke yang lebih serius.
Tentu saja, Arga saat ini bukan lagi Arga yang dulunya super pemalas, anti belajar garis keras. Semenjak memasuki dunia kuliah, dia berfikir bahwa ternyata hidup itu tidak semudah yang ia bayangkan.
Mulai dari mencari-cari dosen yang susah sekali ditemukan batang hidungnya. Sampai tugas skripsi yang menghabiskan banyak waktunya. Bahkan mungkin kedepannya akan lebih sulit dari itu, apalagi ketika sudah memulai berumah tangga. Tanggung jawabnya pun akan lebih berat.
Arga tidak mungkin akan memutuskan menikah dengan Aqila secepat ini ketika dirinya belum siap dengan semua hal itu.
Aqila menaruh handphonenya di saku, dan mulai mengalihkan perhatiannya pada Arga, "Ih jangan ngambek dong," Cewek itu mencubit kedua pipi Arga agar tidak ngambek seraya tertawa melihat Arga yang ekspresinya sangat tidak natural kalo lagi ngambek, "Aku cuma suka aja kalo liat bintang. Tapi lebih suka kamu."
"Siapa juga yang ngambek?" Arga mengangkat kedua bahunya acuh dan mengalihkan pandangannya ke arah lain, lebih tepatnya hanya pura-pura mengerjai Aqila.
Kemudian Aqila beranjak dari duduknya, langsung saja ia memeluk Arga dari belakang. Dan membisikkan sesuatu ke telinga kiri Arga, "kamu kalo ngambek keliatan boongnya, mana mungkin Arga si stupid bisa ngambek sama princess Aqila." Aqila terus saja menggodanya, "liat senyum aku aja udah pingsan duluan kayaknya."
"GR banget ya kamu dasar Jaren." Arga mencubit hidung Aqila gemas, ketika Aqila sudah kembali duduk menghadapnya.
"Kebiasaan deh, kenapa harus nyubit idung aku coba?!" ungkap Aqila sedikit cemberut sambil mengusap hidungnya yang agak memerah.
Arga tertawa memperlihatkan sederet giginya yang rapi, "kan biar mancung."
"Ish! Sembarangan kamu ya kalo ngomong."
Tak lama dari itu, Arga beranjak dari duduknya hendak memasuki kamar Aqila. Seperti akan membawa sesuatu, tetapi Aqila tak tahu Arga akan kemana. Dia pun bertanya, "Kemana Ar?"
"Tunggu sebentar," jawab Arga singkat tanpa menghentikan langkahnya.
Arga pun datang dengan sebuah gitar di tangannya. Dia pun kembali duduk. "daripada liatin bintang terus, mending kita nyanyi aja, iya gak?"
"Tapi, mending kita nyanyi nya di bawah aja. Di taman. Kalo disini kurang enak aja rasanya," saran Arga.
Aqila mengangguk penuh antusias, sudah lama sepertinya keduanya tidak bernyanyi bersama. Ia jadi teringat masa-masa SMA-nya, dimana semua kenangan manis bersama teman-temannya yang absurd serta bobrok, dan juga semua tentang Arga. Ah sungguh, rasanya Aqila ingin kembali ke masa-masa itu.
Arga pun menggenggam tangan Aqila dan membawanya turun ke bawah menuju taman.
"Mau ke mana Arga? Aqila?" tanya Karin yang sedang menyaksikan acara tv di ruang tengah seraya menunggu suaminya pulang kerja.
"Mau ke taman tante-eh mama." Arga menjawab setengah canggung. Karena ia belum terbiasa memanggil Karin dengan sebutan mama. Calon mama mertua lebih tepatnya hehe.
"Awas aja kalo kamu panggil tante lagi. Enggak dikasih restu loh ya," kata Karin bercanda.
"Ih mama! Yaudah ma, Aqila sama Arga keluar dulu ya mama. Mama jangan sirik yaa karena jomblo dulu sebelum papa pulang hehe." Aqila terkekeh kecil begitupun Karin. langsung saja ia melanjutkan langkahnya keluar rumah bersama Arga.
Sesampainya di taman, kedua pasangan itu duduk bersebelahan di bangku panjang. Dan Arga sudah siap sambil memangku gitarnya.
"Mau lagu apa?"
"Lagu apa ya? Ah iya, nyaman aja Ar. Aku suka lagu itu..."
"Tapi aku lebih suka kamu," ujar Arga dan Aqila bersamaan. Kemudian saling melempar tatap di keheningan malam. Sudah Arga duga, pasti Aqila akan mengatakan itu.
Gelak tawa pun tercipta di antara keduanya. Humornya memang benar-benar sereceh itu ternyata.
Setelah tawanya berhenti. Arga mulai memetikkan senar gitarnya. Yang pertama bernyanyi adalah Arga, suaranya ituloh kalau kata Aqila bikin hati adem.
Lama sudah ku menanti
Banyak cinta datang dan pergi
Tapi tak pernah aku senyaman ini
Mungkin dirimulah cinta sejatiDan kali ini giliran Aqila yang bernyanyi. Dia begitu semangat menyanyikan lagu itu karena nada lagunya yang memang tidak mellow. Sekaligus lagunya sangat mendeskripsikan dirinya dan Arga. Ah Aqila jadi baper sendiri deh.
Tak akan kuragu lagi
Kujaga sampai ke ujung nadi
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berartiMemasuki bagian reff, keduanya kompak menyanyikan bagian itu secara bersama. Perpaduan suara antara Arga dan Aqila bisa jadi terbilang perfect. Makanya kedua orang itu sampai bisa jadi king and queen di acara promnight angkatannya.
Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnyaCintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hatiSebelum lagu selesai, Arga dan Aqila saling tersenyum bahagia menikmati lagu itu dan saling melempar tatap.
Aku bahagia, milikimu seutuhnya
Aku bahagia, milikimu seutuhnya
Aku bahagia, milikimu seutuhnya......
Mana nih yang dari kemaren minta Extra Part? gimana gimana? 😂
.
.Mau Extra part lagi? Komen yang
buanyak yhaa ( ˘ ³˘)♥Cianjur, 07 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid BadBoy [Completed]
Genç KurguUdahlah Badboy, suka bikin onar, sering bolos pelajaran, stupid pula. Sungguh perpaduan yang hqq. Anehnya yang seperti itu malah jadi most wanted? What?? Dia adalah Arga Pradipta. Cuma modal muka doang udah jadi most wanted? "Gapapa stupid, yang pen...