Arga diam di balkon kamarnya memainkan gitar sambil menikmati semilir angin sore. Sebenarnya dari tadi Arga terus saja memikirkan Aqila.
Mengingat perdebatannya dengan Aqila kemarin di kantin membuat Arga tersenyum, merasa lucu dengan Aqila.
Arga pun segera menjauhkan pikirannya itu. "Udahlah jangan pikirin si jaren terus. Buat apa coba di pikirin. Unfaedah." Arga berbicara kepada dirinya sendiri.
Tok..tok..tok..
Pintu kamar Arga di ketuk oleh Leon. "ABANG!"
"APAAN HAH?!" balas Arga memasuki kamarnya untuk membuka pintu.
Ceklek.. Pintu pun di buka. Menampilkan sosok Leon yang masih memakai seragam putih birunya.
Dengan ketusnya Arga bertanya. "Mau ngapain lo?!"
"Yaelah si abang ketus amat sama adeknya sendiri juga,"
"Cepet dah. Lo mau ngapain kesini?"
Leon pun membuka tasnya untuk mengambil kertas ulangannya. Memang jika ada ulangan, Leon selalu laporan pada Arga.
"Leon dapet 20 bang!" girang Leon.
Arga yang melihat itu pun mengacungkan kedua jempolnya. "Bagus! Itu baru adek abang!"
Arga pun mengeluarkan uang dua puluh ribu dari sakunya. Dan memberikan pada Leon. Selalu seperti itu, jika Leon melapor mendapat nilai 30, akan diberi uang oleh Arga pun 30 ribu sesuai nilainya. Ah Arga terlalu baik untuk jadi abang wkwk.
"Makasih abang ogeb!" Setelah diberi uang, Leon langsung saja pergi.
"HEH GAK TAU TERIMAKASIH YA LO! UDAHLAH GUE KASIH DUIT! MALAH NGATAIN. BANGSUL EMANG LO!" Arga berteriak kesal pada Leon yang sudah menjauh.
Sebelas dua belas udah kakak adik ini. Dapat nilai 20 aja bangga. Ya, jika Leon mendapat nilai jelek, ia selalu laporan pada Arga. Karena ia tidak berani melapor pada mommy dan juga daddy nya.
......
Aqila berjalan keluar dari komplek rumahnya, berniat untuk pergi ke minimarket membeli makanan ringan.
Setelah sampai ke minimarket, Aqila langsung saja masuk kedalam.
Ketika Aqila sedang memilih makanan, ia tiba-tiba menabrak seseorang sehingga membuat semua makanan yang telah dipegangnya jatuh.
"Aduh maaf, gak sengaja," ujar Aqila.
Aqila berjongkok untuk mengambil makanan itu, laki-laki itu pun berjongkok bermaksud sama.
Mereka memegang makanan Aqila yang jatuh itu dan kemudian saling menatap kedepan.
"LO! NGAPAIN DISINI!" ujar mereka berbarengan karena terkejut dan langsung saja berdiri.
Ya, laki-laki itu tak lain adalah Arga. Dia juga sedang berada di minimarket disuruh oleh mommy nya membeli pembalut. Awalnya Arga ingin menolak karena takut ditertawakan oleh kasir minimarket karena membeli pembalut. Tetapi ia tidak bisa membantah mommy nya.
"Takdir gini amat yaampun. Nggak di sekolah, di minimarket, selalu aja ketemu sama si stupid," Aqila merutuki dirinya.
"Bosen dah ketemu si jaren terus, bisa-bisa gue stres," balas Arga menyindir.
Mereka saling bertatapan tajam.
Seorang pekerja di minimarket yang sedang mengepel melihat mereka berdua dan berkata. "Mbak.. Mas.. Pacaran jangan disini. Ini bukan tempat buat pacaran,"
![](https://img.wattpad.com/cover/185555946-288-k44484.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid BadBoy [Completed]
Teen FictionUdahlah Badboy, suka bikin onar, sering bolos pelajaran, stupid pula. Sungguh perpaduan yang hqq. Anehnya yang seperti itu malah jadi most wanted? What?? Dia adalah Arga Pradipta. Cuma modal muka doang udah jadi most wanted? "Gapapa stupid, yang pen...