«SEPULUH»

7K 374 4
                                    

Aqila terus saja melamun dikamarnya memikirkan tawaran Bu Lisya untuk mengajarkan Arga karena semua nilainya yang bisa dibilang anjlok.

Flashback on

"permisi, Aqilanya ada gak?" tanya seseorang diam di pintu kelasnya Aqila.

Aqila merasa dirinya yang dicari oleh orang itu pun langsung menghampiri Tania si murid kelas 12 MIPA 2. Dan bertanya kebgingungan.

"Ada apa ya nyari gue?"

"Lo dipanggil Bu Lisya ke ruang guru sekarang qil," tutur Tania.

Aqila mengernyitkan dahinya. Kenapa Bu Lisya memanggilnya ke ruang guru. Dia punya salah apa?

"Ngomong-ngomong mau ngapain ya?"

"Kalo itu sih gue gak tau, gue cuma disuruh buat manggil lo aja sama Bu Lisya, ya udah gue pergi dulu ya."  jawab Tania dan beranjak pergi dari kelas Aqila.

Aqila pun berterimakasih pada Tania dan mulai melangkahkan kakinya menuju ruang guru dengan penuh tanda tanya.

Ruang guru. Tulisan itu terpampang besar di atas pintu masuk. Aqila mulai memasuki ruang guru dan langsung saja menghampiri Bu Lisya yang sedang duduk di meja miliknya sambil memeriksa tugas para muridnya.

"Permisi bu, ada apa ya panggil saya?"

Bu Lisya melihat siapa yang datang menghampirinya dan mempersilahkan duduk. "Oh kamu Aqila. Duduk dulu!"

Aqila pun duduk di hadapan Bu Lisya yang terhalang oleh meja guru.

"Jadi gini, Ibu boleh minta tolong sama kamu gak?" tanya Bu Lisya terlebih dahulu untuk memastikan.

"Minta tolong apaan ya bu?"

"Ibu minta kamu buat ngajarin Arga. Soalnya kan tinggal 8 bulan lagi kita akan Ujian Nasional. Jika Arga tetap memiliki nilai yang jelek dia bisa saja tidak lulus,"

"Dan dia harus memperbaiki semua nilai tugas harian dan nilai ulangan harian bagaimana pun caranya," Bu Lisya menghela napasnya berat.

"Ibu juga sudah menghubungi orang tua Arga mengenai itu. Dan mereka setuju untuk mencarikan Arga pengajar tambahan. Ibu percaya sama kamu."

Aqila menyimak ucapan Bu Lisya dan mulai mencerna di pikirannya.

"Maksud ibu, saya jadi guru privatnya Arga gitu!" Aqila terkejut bagaimana ia akan menghadapi Arga yang susah untuk diajak belajar.

Bu Lisya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan perkataannya lagi.

"Dan sebagai gantinya. Jika kamu bisa merubah Arga dan memerbaiki nilainya. Kami pihak sekolah akan mengajukan beasiswa untuk kamu melanjutkan ke universitas yang kamu inginkan baik itu di jakarta ataupun di luar negeri."

Deg.. Sungguh tawaran Bu Lisya membuat hatinya goyah tidak karuan. Itulah yang ingin ia dapatkan selama ini. Dan sudah di depan mata, hanya saja dengan syarat harus mengajarkan Arga belajar.

"Oh iya bu sebelumnya terimakasih dengan tawarannya. Akan saya usahakan bu." tutur Aqila sebelum meninggalkan ruang guru.

......

"Pokoknya gue harus dapetin beasiswa itu! Harus!" tekad Aqila kuat.

Tak lama, Aqila mulai kebingungan lagi "Tapi gue harus mulai darimana ya buat ngajarin tu si stupid?"

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang