«LIMA PULUH TIGA»

4.5K 239 0
                                    

Minggu pagi yang cerah, ditemani dengan kicauan burung-burung. Membangun semangat Fara untuk bangun pagi, berbeda lagi dengan Aqila, dia pasti masih nyungsep di kasur, paling-paling bangun sekitar jam 10. Kebo juga ternyata Aqila.

Hari ini, Fara berencana untuk lari pagi bersama Erza di sekitar komplek. Dia sudah siap dengan memakai kaus putih berlengan pendek dan juga celana training hitam.

Dilihatnya jam dinding yang menempel di kamarnya, sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Dengan segera ia keluar dari rumah, tak lupa untuk meminta izin pada Karin terlebih dahulu.

Membuka pintu utama, ternyata sudah ada Erza yang sedang terduduk.

"Eh lo udah dari tadi disini?" tanya Fara, Erza pun menoleh dan langsung saja berdiri dari duduknya.

"Enggak kok, baru aja dateng."

Fara hanya ber-oh ria seraya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah sekarang aja yuk, keburu siang kan panas," ajak Erza yang langsung pergi bersama Fara sambil jogging. Rasanya sangat sejuk udara di pagi hari, Fara menghirup napasnya menikmati suasana minggu paginya, sebelum akhirnya ia meninggalkan kota ini.

......

Drtt..drt..

Handphone berlogo apel milik Arga terus saja bergetar di atas nakasnya sedari tadi.

"Pagi-pagi gini siapa yang nelfon sih?! Ganggu aja!" gumam Arga yang masih setengah terpejam.

Drtt..drrtt..

"Berisik bego!"

Arga pun memencet tombol merah untuk mematikan panggilan itu yang mengganggu sebuah kenikmatan yang tuhan beri padanya, yaitu tidur. Bagusnya nih Arga sama Aqila tuh di sebutnya couple kebo atau couple kebluk.

Drtt..drt..

"Ini yang nelfon orang atau jelmaan setan sih?!" dengan terpaksa, Arga pun melebarkan matanya sebisa mungkin untuk melihat siapa yang menelfonnya sepagi ini, di hari minggu pula.

"Lah si anying Farel ngapain nelfon gue?"

Dengan kedua mata yang masih belum sepenuhnya sadar dan masih ingin terlelap, Arga pun mengangkat panggilan dari Farel. Kalau tidak diangkat, semakin terganggu saja tidurnya karena berisik akan panggilan dari bocah itu.

"Apaan goblok?!"

"Ar, lo harus bangun sat." terdengar Farel dengan nada bicaranya yang entah seperti apa, dan Arga pun itu mendengarkannya atau tidak, dia malah menenggelamkan kembali kepalanya di bantal empuk bermotif bunga.

Arga sudah tak heran lagi dengan Tari yang semaunya mengganti sarung bantal di kamarnya tanpa sepengetahuan Arga. Ditambah lagi Tari malah mengganti dengan motif bunga.

Sudah kesekian kalinya Arga meminta mommynya itu untuk menggantinya lagi dengan motif avengers kesukaannya. Tapi alesannya lagi-lagi seperti ini 'Ih seprei punya kamu masih di laundry sayang. Udah pake yang bunga punya mommy juga bagus, gak ada yang ketawain juga.'

Gak ada yang ngetawain gimana, orang bocah yang namanya Leon tuh kerjaannya setiap hari ngetawain itu. Biasalah, kalau Arga tidak menyumpalnya dengan uang, pasti bocah itu akan terus menertawakannya.

"Lo dengerin gue gak sih?" tanya Farel dibalik telfon.

"Hm.."

"Sumpah ya Ar, gue baru tau kalo film Avengers: Endgame udah rilis gilaa!"

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang