as Shawm

857 38 4
                                    

#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri: _Siyam was Syawal

*Ash-Shawm (Puasa)*

_Ash-Shawm_ (puasa) merupakan _mashdar (gerund)_ dari ¬_shâma–yashûmu–shawm[an] wa shiyâm[an]._ 

Menurut *al-Jurjani* dalam _At-Ta’rifât, ash-shawm_ artinya _muthlaq al-imsâk_ (menahan diri secara mutlak).

Menurut *Murtadha az-Zubaidi* dalam _Tâj al-‘urûsy,_ arti itu merupakan asal bahasa dari kata _shawm._

Menurut *Ibn Manzhur* dalam _Lisan al-‘Arab, ash-shawm_ adalah meninggalkan makanan, minuman, hubungan seksual dan bicara.

*Al-Khalil ibn Ahmad* dalam _Kitâb al-‘Ayn_ menambahkan, _ash-shawm_ adalah _al-qiyâm bilâ ‘amalin_ (berdiri tanpa aktivitas).

*Ringkasnya,* secara bahasa menurut *syaikh Mahmud bin Abdul Lathif ‘Uwaidhah,*  _ash-shawm_ adalah _al-imsâk wa ash-shamtu wa ar-rukûdu wa mâ fî ma’nâhâ_ (menahan diri, diam tidak berbicara, diam tidak bergerak/beraktivitas dan yang semakna dengan itu).

_Ash-shawm_ dalam makna bahasa ini dinyatakan di dalam al-Quran:

فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

_Katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah. Karena itu, aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.”_ *(QS Maryam [19]: 26).*

Lafal _falan ukallima al-yawma insiyy[an]_ (Karena itu, aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini) menjadi indikasi bahwa makna kata _shawman_ tersebut bukan makna ¬_syar’i,_ tetapi makna bahasa, yaitu menahan diri dari berbicara.

Hanya saja, syariah telah mentransformasi maknanya ke makna _syar’i_ seperti yang dijelaskan dalam nas-nas tentang ibadah _shawm/shiyâm._

Makna _syar’i ash-shiyâm_ adalah menahan diri dari apa saja yang membatalkan puasa _(al-mufathirât)_ dengan niat ber _-taqarrub_  kepada Allah   سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى   sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari hari tersebut.

*Adapun hal-hal yang membatalkan puasa antara lain:* terputusnya niat, makan, minum, berhubungan seksual _(jimâ’),_ menghirup sesuatu melalui hidung hingga tersedot masuk kerongkongan/tenggorokan _(al-isti’âth),_ dan muntah dengan sengaja.
_WalLâh a’lam bi ash-shawâb_ []

Tim Assatidz Indonesia _Islamic Geographic Institute_

_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_

Disusun: IGI Team
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.

*Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*

Fiqih Islam ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang