#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri : Fiqih Nafsiah
*Amalan Syar'i di Bulan Sya’ban*
Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah Azza wa Jalla.
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ
_“Inilah bulan yang di dalamnya amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam”_ *(HR. An-Nasa’i dan Ahmad; Hasan)*
Setelah kita tahu keutamaan bulan Sya’ban, berikut amalan di bulan Sya’ban yang dituntunkan melalui hadits-hadits shahih.
*Memperbanyak puasa sunnah*
Amal di bulan Sya’ban yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah memperbanyak puasa sunnah.
Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saat mengetahui beliau banyak melakukan puasa sunnah di bulan Sya’ban.
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Aku (Usamah bin Zaid) berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya’ban.”
Rasulullah menjawab, _“Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa.”_ *(HR. An-Nasa’i; hasan)*
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha juga meriwayatkan kebiasaan hadits yang menunjukkan amal di bulan Sya’ban ini.
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
_Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban._ *(HR. Al Bukhari)*
Ketika menjelaskan hadits ini dalam *Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani* menerangkan bahwa kalimat _“berpuasa sebulan penuh”_ adalah ungkapan majaz. Dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang boleh mengatakan _“berpuasa sebulan penuh”_ padahal yang dimaksud adalah _“berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu”._
Dari keterangan tersebut, kita menjadi tahu bahwa berpuasa sunnah di bulan Sya’ban menjadi begitu istimewa karena pada bulan ini amal diangkat, bulan ini dilalaikan oleh banyak manusia, dan sekaligus puasa Sya’ban merupakan persiapan puasa Ramadhan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhyidin Mistu, Mushthafa Al-Bugha, dan ulama lainnya dalam *Nuzhatul Muttaqin.*
Ulama yang lain menjelaskan bahwa memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban itu maksudnya adalah puasa-puasa sunnah. Yakni puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, puasa Daud dan puasa yang disunnahkan lainnya.
Namun boleh juga berpuasa setiap hari dihulan syaban asal tidak seluruh hari syaban berpuasa sehingga menyerupai puasa ramadhan. *(lihat : Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani)*
*Membayar hutang puasa*
Amal ini khususnya untuk para muslimah. Karena sebagaimana dimaklumi, muslimah memiliki udzur yang tak dimiliki muslim laki-laki. Yakni haidh yang menyebabkan mereka terhalang puasa beberapa hari.
Atau bagi Kaum rijal maupun nisa _(muslimiin wa muslimat)_ yang pada ramadhan tahun sebelumnya terhalang puasanya karena alasan syari, seperti safar, sakit, menyusui, hamil yang dikhawatirkan perkembangan janinnya dll.
Sebagian muslimah mungkin tuntas membayar hutang puasa ini beberapa bulan setelah Ramadhan. Namun ada kalanya muslimah belum sempat menunaikan qadha’ puasa. Maka Sya’ban merupakan bulan terakhir untuk membayar hutang puasa tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnunda Kaum Muslimiin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ . قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِىِّ أَوْ بِالنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
_Aku punya hutang puasa Ramadan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,_ *(HR. Al Bukhari)*
*Memperbanyak amal shalih*
Amal ketiga pada bulan Sya’ban ialah memperbanyak ibadah dan amal shalih secara umum. Baik menggiatkan shalat rawatib, shalat malam, tilawah Al-Qur’an, sedekah, amal sosial dan lain-lain. Karena bulan Sya’ban merupakan bulan diangkatnya amal, maka alangkah baiknya ketika amal kita benar-benar bagus pada bulan ini.
Adapun untuk amal-amal yang masuk kategori ibadah mahdhah (shalat wajib dan sejenisnya), hendaklah berpegang pada sunnah Rasulullah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
_Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang._ *(QS. Ali Imran : 31)*
والله أعلمُ بالـصـواب
_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
*Silahkan sebarkan dan jadikan amal soleh!*Disusun: IGI Team dr berdakwah. edited
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.
*Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiqih Islam I
Non-FictionBegitu banyak pemahaman Islam yang belum kita ketahui bahkan mungkin kita tidak pernah mendengarnya, padahal menjadi sebuah kewajiban bagi seorang Muslim terutama yang sudah Mukallaf untuk memahami Islam dan menerapkannya Buku ini berisi beberapa pe...