#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri: Hikmah
*Tuluskah kita mencintai Nabi ﷺ ?*
Memasuki bulan Rabi’ul awal seperti saat ini, sebagian umat islam biasa merayakan peringatan maulid nabi Muhammad ﷺ dengan segala expresi kegembiraan dan rasa syukur. Tentu itu dilakukan karena dorongan rasa cinta umat ini kepada beliau.
*Namun demikian,* sepantasnya setiap muslim merenungkan satu pertanyaan saja:
*Tuluskah kita mencintai Rasulullah ﷺ ?*
Terkait pertanyaan diatas, sebuah riwayat dalam kitab *Shahih al-Bukhari* menyebutkan kira-kira demikian;
_”Suatu hari, senin, Tsuwaibah datang kepada tuannya, Abu lahab seraya menyampaikan kabar tentang kelahiran bayi mungil bernama Muhammad, keponakan barunya. Mendengar itu abu lahab pun bersuka cita. Ia kegirangan seraya meneriakan kata-kata pujian sepanjang jalan.”_
Sebagai bentuk luapan kegembiraan, ia segera mengundang para tetangga dan kerabat dekatnya untuk merayakan kelahiran keponakan tercintanya ini; Bayi laki-laki yang mungil, lucu dan sempurna. Sebagai penanda suka citanya, ia pun berkata kepada budaknya, Tsuwaibah, dihadapan khalayak ramai yang mendatangi undangan perayaan kelahiran keponakanya itu.
_“ Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku (Muhammad), anak dari saudara laki-laki ku, Abdullah, maka kamu menjadi manusia merdeka mulai hari ini”_
Sayang, siapapun tahu, kelak abu lahab yang notabene seorang paman Nabi Muhammad ﷺ justru tampil sebagai musuh utama beliau. Ia mengingkari risalah kenabian sekaligus menentang Al-quran yang beliau bawa. Karena itu sosoknya lalu dikecam dalam satu surat tersendiri dalam Al-quran, yakni surat Al Lahab.
*Namun demikian,* karena expresi kegembiraanya menyambut kelahiran Nabi Muhammad ﷺ , Abu lahab mendapatkan keringanan siksaan, yakni pada setiap hari senin. *(Imam al-hafizh as-Suyuthi berkata dalam al-Hawy (I/196-197)*
_”Saya melihat imamul qurra, al-hafizh Syamsudin ibnu Jauzi, berkata dalam kitab beliau yang berjudul *“urfat-ta’rifbial-mawlidasy-syarif,* dengan teks sebagai berikut :_
Telah diperlihatkan abu lahab setelah meninggalnya di dalam mimpi, dikatakan kepada dia, _“Bagaimana keadaanmu?”_
dia menjawab, _“(aku) didalam neraka. Hanya saja diringankan atas diriku siksaan setiap malam senin, hal ini karena aku memerdekakan tsuwaibah ketika dia menyampaikan kabar gembira atas kelahiran Muhammad ﷺ dan karena dia telah menyusuinya.”_
*As-Suyuthi* berkata, _“Jika Abu lahab yang kafir ini, yang telah dicela Al-quran diringankan siksaannya dengan sebab kegembiraanya karena kelahiran nabi Muhammad ﷺ , maka bagaimana lagi keadaan seorang muslim dari umat beliau yang bertauhid yang gembira dengan kelahiran beliau dan mengerahkan seluruh kemampuannya dalam mencintai beliau? Saya bersumpah, tidak ada balasan dari Allah yang maha pemurah kecuali dia akan memasukan ke dalam surga.”_
Tentu menarik jika riwayat ini dikaitkan dengan realita umat islam hari ini, banyak dari umat ini yang begitu antusias dengan perayaan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ . *Namun,* saat yang sama sebagian dari mereka khususnya dari kalangan penguasa sering tak berbeda sikap dengan Abu lahab, Mengabaikan Al-quran yang dibawa oleh Nabi ﷺ , mencampakan syariatnya dan menolak hukum-hukumnya, padahal itulah alasan Nabi Muhammad ﷺ dilahirkan dan diutus.
*Jika demikian, sekali lagi kita bertanya kepada diri sendiri: Tuluskah kita mencintai Nabi ﷺ ?*
Di sisi lain, kita berduka sekaligus murka saat alquran yang di bawa oleh Rasulullah ﷺ dinistakan. Namun apakah kita berduka dan murka saat alquran sekian lama dicampakan; saat syariatnya sekian lama tidak diterapkan, padahal bukankah alquran dan syariat hukum-hukumnya. Nabi Muhammad ﷺ rela mengorbankan harta, keluarga, bahkan jiwanya?
Semoga kita tidak seperti Abu lahab yang bersuka cita atas kelahiran Nabi Muhammad ﷺ . Tetapi saat yang sama mengabaikan Alquran, menolak syariatnya dan enggan diatur oleh hukum-hukumnya.
والله أعلمُ بالـصـواب
Abi []
_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
*Silahkan sebarkan dan jadikan amal soleh!*Disusun: IGI Team
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.
*Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiqih Islam I
No FicciónBegitu banyak pemahaman Islam yang belum kita ketahui bahkan mungkin kita tidak pernah mendengarnya, padahal menjadi sebuah kewajiban bagi seorang Muslim terutama yang sudah Mukallaf untuk memahami Islam dan menerapkannya Buku ini berisi beberapa pe...