Menantang Api Neraka

51 6 0
                                    

#Nafsiyah

Menantang Api Neraka

Oleh: Ustaz Azizi Fathoni

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ؛ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: ﺃﺗﺮﻭﻧﻬﺎ ﺣﻤﺮاء ﻛﻨﺎﺭﻛﻢ ﻫﺬﻩ؟ ﻟﻬﻲ ﺃﺳﻮﺩ ﻣﻦ اﻟﻘﺎﺭ. ﻭاﻟﻘﺎﺭ اﻟﺰﻓﺖ

Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Apa menurut kalian api neraka itu berwarna merah seperti api kalian di dunia ini? Tidak, api neraka itu bahkan lebih hitam daripada ter (aspal -yang belum tercampuri debu-).” (HR Malik bin Anas)

Hadits mauquf oleh sahabat Abu Hurairah. Namun hadis tersebut dihukumi marfu’ dari Rasulullah, karena kontennya terkait hal gaib yang bukan ranah ijtihad.

Hadis tersebut sekaligus mengonfirmasi hadis dhaif tentang bahwasanya api neraka itu dulunya dinyalakan dalam warna merah selama 1.000 tahun, lalu putih selama 1.000 tahun, lalu terakhir hitam. Menunjukkan api itu bertingkat kadar panasnya menurut warnanya, dan paling puncak adalah api berwarna hitam yang itu adalah warna api neraka.

Dengan api biasa berwarna oranye kemerahan saja (api kompor dan korek api), manusia sudah dibikin heboh kesakitan luar biasa. Bahkan yang bukan apinya langsung, seperti terkena knalpot, setrika, solder, dan cipratan minyak goreng, dsb. sudah bikin terperanjat bukan main, apalagi api yang lebih panas dari itu.

Api terpanas di bumi ini, bersuhu 3.000°C, berwarna putih (sebagaimana api las), mampu melelehkan besi baja dan berbagai logam keras lainnya. Jangan tanya tubuh manusia yang ringkih, ya…

Apalagi api matahari, bagian luarnya saja bersuhu 7.000.000°C, sedangkan bagian intinya bisa mencapai 15.000.000°C. Panasnya sudah sangat menyengat di bumi yang jauhnya sekitar 149.600.000 km.

Jangan tanya tubuh manusia kalau dilempar ke dalam kobaran api matahari, belum sempat mendekat saja sudah akan hangus dan sirna.

Nah, kalau api neraka yang hitam itu bagaimana?
Panasnya kata Nabi, 70 kali panasnya api di dunia. Misalnya api dunia itu adalah matahari (tanpa menutup kemungkinan ada yang lebih panas lagi di luar sana), itu berarti panasnya mencapai (15.000.000 x 70 ) = 1.050.000.000°C.

Jangan tanya nasib manusia yang masuk ke kobarannya… pasti hangus lenyap seketika!

Tapi tragisnya, penghuni neraka itu sama sebagaimana penghuni surga, sudah tidak bisa mati! Karena “maut” itu sudah Allah matikan, dengan perwujudan domba yang disembelih.

(Tafsir Al-Qur’an Surah al-Qiyamah [75]: 20-25) Bagian 1/2
يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحَ فَيُنَادِي مُنَادٍ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا فَيَقُولُونَ نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ ثُمَّ يُنَادِي يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا فَيَقُولُونَ نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ ثُمَّ يَقُولُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ ثُمَّ قَرَأَ { وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ }

Kelak kematian akan didatangkan pada hari kiamat menyerupai domba putih. Kemudian dikatakan, “Wahai penduduk surga!”

Maka mereka melihat dengan mendongak, lalu dikatakan, “Apa kalian tahu ini?”

Fiqih Islam ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang