Lagu Aisyah, Kenapa?

296 21 0
                                    

#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri: Nafsiyah

*Lagu Aisyah, Kenapa ?*

*Tanya:* _Assalamu’alaikum wrwb, bagaimana menurut IGI terkait lagu Aisyah yang sedang viral dan kontroversial saat ini, mohon penjelasannya_ Harahap (+62 823-7014- ****) Medan.

*Jawab:*

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

*Manath/Fakta*
Lagu “Aisyah Istri Rasulullah” dipopulerkan oleh kelompok music gambus Sabyan, namun lagu ini awalnya dinyanyikan oleh Muallimah pada sejak Juli 2019, dan digubah liriknya mendekati sekarang oleh seorang youtuber asal Malaysia bernama Vitaminbie atau yang dikenal dengan Mr Bie.

Lagu ini viral ditengan wabah virus corona karena lagunya yang berirama sejuk sehingga membantu menghilangkan ketegangan dan stress, serta liriknya membuat orang baper saat mendengarkannya.

*Kontroversial*
Lagu Aisyah Istri Rasulullah ini banyak menuai kontroversi, dimulai dari siapa penciptanya, isu plagiat hingga liriknya yang menurut sebagian ulama tidak elok dan harus dirubah.

Untuk itu kami hanya akan focus dan menganalisis liriknya apakah sesuai syari atau tidak.

*Analisis*
Menurut kami, lirik lagu “Aisyah Istri Rasulullah” kurang elok, karena menonjolkan fisik yang dinisbatkan kepada  Ummul Mukminin Aisyah رضي الله عنها . Misalnya dengan kata-kata;

_”Mulia indah cantik berseri”_
_”Kulit putih bersih merahnya pipimu”_

Hal ini dilarang, sesuai dengan hadit

Rasulullah ﷺ
لا تباشر المرأة المرأة ، فتنعتها لزوجها كأنه ينظر إليها

_“Janganlah seorang istri menceritakan seorang perempuan lain lalu menyifati (kecantikan. red) wanita itu kepada suaminya seakan-akan ia (suami) melihatnya.”_ *(HR. Bukhari 5240, Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه)*

Hadit diatas bersifat mujmal, artinya bersifat umum baik subyek maupun obyeknya.

*Nasihat Kami*
Seharusnya yang dibahas adalah sifat sifat mulia Ibunda kita, *Ummul Mukminin Aisyah bintu Abu Bakar رضي الله عنهم.*

Seperti kuatnya hafalan Beliau, kecerdasan dalam Ijtihad, keberanian di medan jihad dan keteguhannya membela agama disaat wanita saat ini enggan menirunya, lalu diceritakan pula keagungan dan ketakqwaan Ibunda kita, Ummul Mukminin Aisyah bintu Abu Bakar رضي الله عنهم.

Sehingga Allah عزّ وجلّ saja menjadi saksi dan membela kesuciannya tatkala kaum munafik memfitnahnya.

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَٰذَا إِفْكٌ مُبِينٌ
لَوْلَا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ ۚ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَٰئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
وَلَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَانَكَ هَٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ
يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

_”Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendap¬at balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan sia¬pa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik ter¬hadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bo¬hong itu? Oleh karena mereka tidak mendatang¬kan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Al¬lah orang-orang yang dusta." Sekiranya tidak ada karunia dan rahmat Allah kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. (Ingatlah) di waktu kamu men¬erima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan juga dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu men¬ganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal hal ini di sisi Allah adalah besar. Dan mengapa di waktu mendengar berita bohong itu kamu tidak berkata, "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita membicarakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar. Allah menasi¬hatimu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu beriman, dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada¬mu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bi¬jaksana. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mer¬eka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengeta¬hui. Dan sekiranya tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar)."_ *(Q.S. al- Nur/24:11-20).*

*Imam Ibnu Katsir* dalam kitabnya *Tafsir Ibnu Katsir* menyebutkan bahwa Umat Islam hampir saja pecah, dan keraguan terhadap kenabian mulai muncul atatkala Aisyah رضي الله عنها difitnah kesuciannya oleh orang orang munafik yang dikomandoi oleh *Abdullah ibn Ubay ibn Abi Salul*  _laknatullah alahihi._

Maka Allah عزّ وجلّ saja menjadi saksi dan membela kesucian Beliau dengan menurunkan 9 ayat pamungkas diatas, sehingga umat Islam kuat azzamnya kembali, dan kaum munafik Nampak kemunafikannya sehingga tidak bisa membuat onar kembali.

Atau liriknya diganti membicarakan kedudukan Ummul Mukminin Aisyah رضي الله عنها karena pengorbanan dan kesetiannya kepada Nabi ﷺ , seperti dalam hadit:

_”Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imron dan Asiyah istri Fir’aun, dan keutamaan *Aisyah* atas semua wanita seperti keutamaan tsarid atas segala makanan.”_ *(HR. Bukhari 5/2067 dan Muslim 2431)*

Jadi sebaiknya liriknya dirubah menjadi yang edukasi, dengan menjelaskan sifat-sifat kemualiaannya bukan fisiknya. Karena bukan hanya dilarang seperti hadit diatas, namun karena Islam tidak melihat fisik seseorang, namun ketaqwaannyalah yang bernilai disisi Allah عزّ وجلّ.

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

_”…Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”_ *(QS Hujurat 13)*

والله أعلمُ بالـصـواب

A Fatihul Islam MM-Dosen IGI

_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
*Silahkan sebarkan dan jadikan amal soleh!*

Disusun: IGI Team
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.

*Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*

Fiqih Islam ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang