#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri : Nafsiyah*Tanda-Tanda Hati Yang Sakit*
_”Ketahuilah bahwa keringnya mata dari tangisan adalah karena kerasnya hati. Hati yang keras adalah hati yang paling jauh dari Allah ﷻ ”_ *(Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah)*
_“kita ini memang kadang aneh,”_ kata ustadz muda itu dihadapan jamaahnya._” Jika lahiriah kita sakit, kita cepat-cepat cari obat. Jika sakitnya ringan, cukup pakai ‘obat warung’. Jika agak berat, buru-buru ke dokter. Jika berat dan gak sembuh-sembuh, kita segera ke rumah sakit. Kita bahkan rela dirawat dan mengeluarkan banyak uang jika sakitnya parah dan mengharuskan kita masuk rumah sakit.”_
_ “ tapi, coba kalau yang sakit batiniah kita, hati/qalbu kita. Kita kadang tak segera menyadarinya, apabila merasakannya. Boro-boro terdorong untuk mencari obatnya,”_ imbuhnya.
_“Orang sakit itu, biasanya makan/minum gak enak. Sakit demam saja, kadang segala apa yang masuk kemulut terasa pahit dilidah. Padahal tak jarang, orang sakit disuguhi makanan yang enak-enak, yang lezat-lezat, kadang yang harganya mahal-mahal pula. Namun, semua terasa pahit, gak enak, gak selera.”_ Tegasnya.
_“Sebetulnya, mirip dengan sakit lahiriah, sakit batiniah juga membuat penderitannya merasa ‘pahit’._ _Apa-apa gak enak, gak selera, gak semangat;_
_Shalatnya berjamaah di masjid ‘pahit’;_
_Shalat malam terasa gak enak;_
_Shaum sunnah gak selera;_
_Baca Al-Quran cuma satu - dua halaman, terasa berat;_
_Hadir di majelis ta’lim, meski cuman 1 jam, tak betah;_
_Dakwahpun sering gak semangat;__Padahal semua amalan tadi-jika diibaratkan makanan- adalah *‘enak’ dan ‘lezat’.*_
_Betapa tidak! Baca al-quran saja, misalnya, meski hanya satu huruf, akan Allah ﷻ balas dengan sepuluh kebaikkan. Bagaimana jika kita membaca setiap hari satu surat, yang tentu terdiri dari ribuan huruf? Betapa enaknya, betapa lezatnya,”_ tegas ustadz itu lagi mengajak jamaahnya merenung.
Saya pun merenung. Saya coba menyelami kata-katanya yang penuh hikmah. Benar apa yang ustadz muda itu sampaikan, betapa kita sering tak menyadari palagi merasakan bahwa hati/batiniah kita sering sakit. Padahal mungkin sudah lama kita tak merasakan lezatnya beribadah seperti shalat, membaca al-Quran, shaum, dll; tak merasakan enaknya berinfak dijalan Allah ﷻ , berdakwah, melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, dll.
Bahkan mungkin sudah lama hati kitapun tak lagi bergetar data mendengar ayat-ayat Allah ﷻ dilantunkan, apalagi sampai pipi kita ini basah oleh airmata, walau hanya setitik, saat ayat-ayat Allah ﷻ diperdengarkan. Padahal Allah ﷻ telah mengabarkan bahwa andai al-Quran diturunkan pada gunung-gunung yang kokoh, niscaya dia akan menjadi hancur-lebur karena takut kepada Allah ﷻ *(QS al- Hasyr :21)*
*Ibnu al-Qayyim al-jauziyyah رَحِمَهُ اللهُ* berkata,
_“ Ketahuilah bahwa keringnya mata dari tangisan adalah karena kerasnya hati. Hati yang kerasa adalah hati yang paling jauh dari Allah ﷻ ”_ *(Ibnu al-Qayyim, bada’I al-Fawa’id, III/743)**Ibnu al-Qayyim al-jauziyyah رَحِمَهُ اللهُ* membagi hati menjadi tiga jenis.
*Pertama :* _qalbun mayyit (hati yang Mati)._
Itulah hati yang kosong dari semua jenis kebaikkan. Sebabnya, setan telah ‘merampas’ hatinya sebagai tempat tinggalnya, berkuasa penuh atasnya dan bebas berbuat apa saja didalamnya. Inilah hati orang-orang yang kafir kepada Allah ﷻ .*Kedua :* _Qalbun Maridh (hati yang Sakit)._
Qalbun maridh adalah hati yang telah disinari cahaya keimanan. Namun, cahayanya kurang terang sehingga ada sisi hatinya yang masih gelap, dipenuhi oleh kegelapan syahwat dan badai hawa nafsu.Karena itu, setan masih leluasa keluar-masuk kedalam jenis hati seperti ini. Orang yang memiliki hati yang sakit, selain tak merasakan lezatnya ketaatan kepada Allah ﷻ , juga sering terjerumus kedalam kemaksiatan dan dosa, baik besar ataupun kecil.
Hati yang seperti ini masih bisa terobati dengan resep-resep yang bisa menyehatkan hatinya. Namun tak jarang, ia tidak bisa lagi mengambil manfaat dari obat yang diberikan padanya, kecuali sedikit saja.
Apabila jika tak pernah diobati, penyakitnya bisa bertambah parah, yang pada akhirnya bisa berujung pada ‘kematian hati’.
*Ketiga:* _Qalbun salim (hati yang sehat)._
Qalbun salim adalah hati yang dipenuhi oleh keimanan; telah hilang darinya badai-badai syahwat dan kegelapan-kegelapan maksiat.Cahaya keimanan itu terang-benderang didalam hatinya. Orang yang memiliki hati semacam ini akan selalu merasakan nikmatnya beribadah (berzikir, membaca al-Quran, shalat malam, dll); merasakan lezatnya berdakwah; merasakan enaknya melakukan amar ma’ruf nahi mungkar; bahkan merasakan nikmatnya berperang dijalan Allah ﷻ .
Diantaranya sedikit tanda orang yang memiliki hati yang sehat adalah mereka yang Allah ﷻ gambarkan dalam firman-Nya:
إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا ۩
_”Jika dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, mereka tersungkur dengan bersujud dan menangis”_ *(QS Maryam [19]: 58).*
*Imam al-Qurthubi رَحِمَهُ اللهُ* berkata:
_”Di dalam ayat ini terdapat bukti bahwa ayat-ayat Allah memiliki pengaruh terhadap hati.”_ *(al-Qurthubi. Al-Jami’li Ahkam al-Qur’an, 11/111).*Inilah juga gambaran hati para _salafush-shalih_ dan generasi orang-orang terbaik dari kalangan umat ini. Jika salah seorang dari mereka melewati ayat-ayat yang menceritakan neraka, hati mereka seperti terasa akan copot karena takut.
Jika mereka melewati ayat-ayat yang mengisahkan surga dan kenikmatannnya, terasa persendian mereka gemetar karena khawatir mereka akan diharamkan masuk surga dan merasakan kenikmatan yang kekal itu.
Dua keadaan inilah yang sering menyentuh hati mereka hingga mereka sering meneteskan air mata. Air mata inilah yang justru akan menyelamatkan mereka dari azab neraka sakaligus memasukkan mereka ke dalam surga.
Nabi ﷺ , bersabda,
_”Ada dua mata yang tak akan disentuh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang tak tidur di malam hari karena berjaga di jalan Allah ﷻ .”_ *(HR. at-Tirmidzi)*
Jika kita memiliki hati yang sehat seperti ini, bersyukur dan bergembiralah. Itulah tanda bahwa hati kita sehat _(qalbun salim)._ Hati jenis inilah yang akan diterima Allah ﷻ saat kita menghadap kepada-Nya. *(QS asy-Syura : 88-89)*
Namun, jika hati kita termasuk hati yang sakit, maka segeralah obati dengan tobat, jaga diri dari maksiat, dan perbanyaklah taqarrub kepada Allah ﷻ dengan selalu taat. Jangan biarkan hati kita makin parah sakitnya, karena bisa-bisa akhirnya hati kita menjadi mati. _Na’udzu billah._
_Wa ma taufiqi illa billah. Wa’alayhi tawakaltu wa ilayhi unib._
والله أعلمُ بالـصـوابAbi []
_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
*Silahkan sebarkan dan jadikan amal soleh!*Disusun: IGI Team dari 60 ibroh pilihan
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya*Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiqih Islam I
NonfiksiBegitu banyak pemahaman Islam yang belum kita ketahui bahkan mungkin kita tidak pernah mendengarnya, padahal menjadi sebuah kewajiban bagi seorang Muslim terutama yang sudah Mukallaf untuk memahami Islam dan menerapkannya Buku ini berisi beberapa pe...