#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri: _Siyam was Syawal_*Hukum Shalat Witir Setelah Tahajud, Yang Sebelumnya Sudah Tarawih dan Witir*
*Tanya :*
_Ustadz, Jika tahajud boleh setelah tarawih dan witir, lalu bagaimana witir selepas tahajudnya._ (Syarif, Kuta Bumi-dan pertanyaan yang sama disampaikan banyak peserta Online IGI).*Jawab :*
Pembahasan sebelumnya kita telah membahas kebolehan dan pensyariatan tahajud setelah tarawih dan witir, dan sudah ditarjih untuk perkara ini. *Jika ada yang belum mendapatkannya, silahkan contact Admin.**Kemudian, jika seorang melakukan tahajud setelah witir tersebut, apakah dia sholat witir lagi ataukah tidak ?*
Disini para ulama juga berbeda pendapat menjadi dua pendapat ;
*Pertama,* Orang tersebut tidak boleh membatalkan witirnya, yakni dia sholat sunnah secara genap genap _(syafa)_ hingga subuh tanpa sholat witir lagi.
Ini pendapat para Imam seperti *Imam Malik dan Imam Ahmad,* berdalil dengan hadits dari *Thalq bin Ali ra ,* bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,_“ tidak ada dua witir dalam satu malam. “_
_(La witrraani fi Lailatin )_
*(HR Ahmad , di nilai shahih oleh ibnu ibban, dan di nilai hasan oleh tirmidzi). (Subulus Salam. 2/14; Nailul Authar, hlm. 518, no 934 ).**Kedua,* orang tersebut boleh membatalkan witirnya, dengan cara menambahkan satu rakaat witir lagi atas witir sebelumnya, sehingga jumlah rakaatnya menjadi genap, kemudian dia sholat sunah (tahajud), kemudian dia sholat witir, ini juga pendapat para Imam seperti *Imam Auza’i, Imam Syafi’i , dan Imam Abu Tsaur,* berdalil dengan dalil *Ibnu Umar* bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda ,
_“Jadikanlah akhir dari sholat sholat malam mu sholat witir.”_
_” Ij’aluu aahira shalaatikum bil laili witran”_
*( HR Jamaah kecuali Ibnu Majah). ( Nailul Authar, hlm. 518, no 935 ).**Pendapat yang rajah (kuat) adalah pendapat kedua,* yakni yang membolehkan membatalkan witir alasannya, pendapat pertama hanya mengamalkan satu hadits, yaitu hadits Thalq Bin Ali yang melarang dua witir dalam satu malam , dengan tak membatalkan witir sebelumnya kemudian menutup sholat tahajud tanpa di tutup witir jadi hadits Ibnu Umar bahwa witir penutup sholat malam, tidak di amalkan.
*Sedang pendapat kedua, mengamalkan dua hadits sekaligus,* yaitu hadis Thalq Bin Ali di amalkan dengan menambahkan satu rakaat untuk membatalkan witir sebelumnya dan hadits Ibnu Umar di amalkan dengan melaksanakan sholat witir sebagai penutup sholat malam.
*Jadi, pendapat kedua lebih kuat,* sesuai kaidah Ushuliyyah ;
_”I’maalu ad dallillaini aula min ihmaali ahadimaa bilkulliyyah”_
_”Mengamalkan dua dalil lebih utama daripada mengabaikan dalil secara keseluruhan”_
*(Taqiyuddin An Nabhani , Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 1/240)*_WalLâh a’lam bi ash-shawâb_ []
Ust. Shiddiq Al Jawie_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
Disusun: Ust. Asep Rizky dari MU (civitas IGI)
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiqih Islam I
NonfiksiBegitu banyak pemahaman Islam yang belum kita ketahui bahkan mungkin kita tidak pernah mendengarnya, padahal menjadi sebuah kewajiban bagi seorang Muslim terutama yang sudah Mukallaf untuk memahami Islam dan menerapkannya Buku ini berisi beberapa pe...