#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri : _Haji, Qurban, Idul Adha dan Aqiqah (18)_*Hukum Pembiayaan Talangan Haji*
*Tanya:*
_Ustadz bagaimana hukumnya pembiyaan talangan haji? (Titik, Singaraja, dan pertanyaan peserta yang tidak bisa disebutkan satu-persatu)._*Jawab:*
Pembiayaan talangan haji adalah pinjaman _(قَرْض / qardh)_ dari bank syariah kepada nasabah untuk menutupi kekurangan dana guna memperoleh kursi _(seat)_ haji pada saat pelunasan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji). Dana talangan ini dijamin dengan deposito yang dimiliki nasabah _(Deposito adalah Uang yang disimpan di rekening atau Kredit yang diberikan bank kepada seseorang. Dan Nasabah adalah Orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank (dalam hal keuangan) atau orang yang menjadi tanggungan asuransi. Lihat kamus Bahasa Indonesia)._Nasabah kemudian wajib mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam itu dalam jangka waktu tertentu. Atas jasa peminjaman dana talangan ini, bank syariah memperoleh imbalan _(fee/ujrah)_ yang besarnya tak didasarkan pada jumlah dana yang dipinjamkan.
Dasar fikihnya adalah akad (قَرْض وإِجَارَة) _qardh wa ijarah,_ sesuai *Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI Nomor 29/DSN-MUI/VI/2002 tanggal 26 Juni 2002* tentang biaya pengurusan haji oleh *LKS (lembaga keuangan syariah).*
Jadi akad _qardh wa ijarah_ adalah gabungan dua akad, yaitu akad (قَرْض) _qard_h (pinjaman) dengan akad (إِجَارَة) _ijarah_ (jasa), yaitu jasa LKS memberikan pinjaman kepada nasabah.
Dalil utama fatwa DSN ini antara lain dalil yang membolehkan ijarah *(seperti QS Al-Qashash [28]:26)*
قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأمِيْنُ (٢٦)
_”Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya"._
dan dalil yang membolehkan meminjam uang _(qardh)_ *(seperti QS Al-Baqarah [2]:282).*
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوْهُ ..... (٢٨٢)
_”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah, tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.........”._
Yang dimaksud bermuamalah pada ayat diatas adalah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya.
Menurut kami, akad (قَرْض وإِجَارَة) qardh wa ijarah *TIDAK SAH* menjadi dasar pembiayaan talangan haji, karena :
*Pertama,* dalil yang digunakan tak sesuai untuk membolehkan akad _qardh wa ijarah._ Sebab dalil yang ada hanya membolehkan qardh dan ijarah secara terpisah. Tak ada satupun dalil yang membolehkan qardh dan ijarah secara bersamaan dalam satu akad.
*Kedua,* penggabungan dua akad menjadi satu akad sendiri hukumnya tidak boleh. Memang sebagian ulama membolehkan, seperti *Imam Ibnu Taimiyah (ulama Hanabilah)* dan *Imam Asyhab (ulama Malikiyah).*
*Namun* yang rajih adalah pendapat yang tidak membolehkan, yakni pendapat jumhur ulama Empat Mazhab, yakni ulama Hanafiyah, Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah. *(Imam Sarakhsi, Al-Mabsuth, 13/16; Hasyiah al-Dasuqi 'Ala Al-Syarh al-Kabir, 3/66; Imam Nawawi, Al-Majmu', 9/230; Al-Syarh al-Kabir, 11/230; M. Abdul Aziz Hasan Zaid, Al-Ijarah Baina Al-Fiqh al-Islami wa al-Tathbiq al-Mu’ashir, hal.450). [perkara ini bisa dilihat dalam hadist Imam Ahmad terkait keharaman dua akad yang dibahas sebelumnya].**Ketiga,* menurut ulama yang membolehkan penggabungan dua akad pun, penggabungan _qardh dan ijarah_ termasuk akad yang tak dibolehkan. *(Ibnu Taimiyah, Majmu' al-Fatawa, 29/62; Fahad Hasun, Al-Ijarah al-Muntahiyah bi At-Tamlik, hal.24).*
Keempat, akad _qardh wa ijarah_ tidak memenuhi syarat ijarah. Sebab dalam akad ijarah, disyaratkan obyek akadnya bukan jasa yang diharamkan. *(M. Abdul Aziz Hasan Zaid, ibid., hal. 17; Taqiyuddin Nabhani, An-Nizham al Iqtishadi fi al-Islam, hal.93).*
Dalam akad _qardh wa ijarah,_ obyek akadnya *adalah jasa qardh dengan mensyaratkan tambahan imbalan. Ini tidak boleh, sebab setiap qardh (قَرْض / pinjaman) yang mensyaratkan tambahan adalah riba,* meski besarnya tak didasarkan pada jumlah dana yang dipinjamkan.Kaidah fikih menyebutkan :
(كُلُّ قَرْضٍ شَرَطَ فِيْهِ اَنْ يَزِيْدَهُ فَهُوَ حَرَامٌ بِغَيْرِ خِلَافٍ )
_Kullu qardhin syaratha fiihi an yazidahu fahuwa haram bighairi khilaf._
Setiap pinjaman yang mensyaratkan tambahan hukumnya haram tanpa ada perbedaan pendapat. *(M. Sa'id Burnu, Mausu'ah al-Qawa’id al-Fiqhiyah, 8/484).**Kesimpulan*
*Pembiayaan talangan haji hukumnya haram.* Sebab fatwa DSN tentang akad _qardh wa ijarah_ yang mendasarinya tidak sah secara syar'i. Dengan kata lain, fatwa DSN mengenai _qardh wa ijarah_ menurut kami keliru dan tidak halal diamalkan.والله أعلمُ بالـصـواب
Ust. Shiddiq Al JawieInformasi : saat ini dana talangan haji sudah dihentikan seperti dibeberapa Bank Syariah Nasional. *(Hasil survey IGI pada April 2017)*
_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
*Silahkan sebarkan dan jadikan amal soleh!*
Disusun: IGI Team
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya**Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiqih Islam I
No FicciónBegitu banyak pemahaman Islam yang belum kita ketahui bahkan mungkin kita tidak pernah mendengarnya, padahal menjadi sebuah kewajiban bagi seorang Muslim terutama yang sudah Mukallaf untuk memahami Islam dan menerapkannya Buku ini berisi beberapa pe...