Menjaga Lisan

135 10 1
                                    

#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri: Hikmah

*Menjaga Lisan*
Ditengah suasana kehidupan yang makin sekuler dan orang kian jauh dari agama saat ini, adab atau akhlak sering tidak menjadi perhatian utama seorang Muslim. Diantaranya menyangkut adab atau akhlak dalam berbicara atau berkata-kata. Saat ini, misalnya, banyak orang terbiasa melontarkan kata-kata kasar, jorok atau mengandung unsur mesum.

Ada yang begitu mudah melontarkan sumpah serapah hanya karena persoalan sepele. Tak sedikit pula yang lisannya biasanya melakukan _Ghibah_ (menggunjing) atau _namimah_ (mengadu domba).

Apalagi sekarang marak media sosial; orang tidak lagi takut melontarkan kata-kata seenaknya lewat tulisan terhadap orang lain karena memang ia tidak berhadap-hadapan langsung secara fisik dengan orang yang dia tuju.

Seorang Muslim yang baik tentu harus selalu menjaga lisannya dari hal-hal yang bisa menjerumuskan dirinya ke dalam dosa.

Terkait ini, *Abi Said al-Khudri رضي الله عنه* meriwayatkan bahwa seseorang pernah datang kepada Nabi  ﷺ .

Ia lalu berkata, _“Ya Rasulullah, nasihatilah aku.”_

Nabi  ﷺ  kemudian bersabda,
_“Hendaklah engkau bertakwa kepada Allah karena takwa itu menghimpun segala kebaikan. Engkau pun harus berjihad karena jihad adalah ‘kerahiban’ kaum Muslim. Engkau pun harus selalu mengingat Allah dan membaca Alqur'an karena itu akan menjadi cahaya bagi kamu di bumi dan engkau dikenal di langit. Terakhir, jagalah lisanmu kecuali dalam kebaikan, karena sesungguhnya dengan itulah setan bisa engkau kalahkan.”_

Hendaklah seorang Muslim juga takut jika berkata-kata yang tak berguna, apalagi mengandung dosa. Allah  ﷻ  berfirman:

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ
كِرَامًا كَاتِبِينَ

_”Sesungguhnya bagi kalian ada para malaikat penjaga yang mulia, yang menuliskan (amal-amal kalian)”_ *(QS al-Infithar(10-11).*

Allah  ﷻ  juga berfirman :

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

_”Tidaklah terucap suatu kata pun kecuali disisinya ada Malaikat Raqib dan ‘Atid”_ *(QS Qaf:18).*

Lagipula Nabi  ﷺ  pernah bersabda,
_“Di antara tanda kebaikan seorang Muslim adalah meninggalkan hal-hal yang tak berguna.”_ *(HR Al-Bukhari dan Muslim).*

Beliaupun bersabda,
_“Berbahagialah orang yang mampu menjaga lisannya, lapang (suasana) rumahnya;  Dan selalu menangisi dosa / kesalahannya.”_ *(As-Samarqandi, Tanbih al-Ghafilin bi Ahadits Sayyid al-Anbiya wa al-Mursalin, hlm.212).*

Setiap Mukalaf harus memelihara lisannya dari segala ucapan kecuali ucapan yang mengandung kemaslahatan.

*Abu Hurairah رضي الله عنه* menuturkan bahwa Rasulullah  ﷺ  pernah bersabda,
_“Siapa saja yang mengimani Allah dan Hari Akhir hendaknya selalu mengatakan kebenaran atau diam.”_ *(HR Al-Bukhari dan Muslim).*

*Imam Asy-Syafii رَحِمَهُ اللهُ* berkata,
_“Jika seseorang hendak berkata-kata, maka berpikirlah terlebih dulu sebelum berbicara. Jika yang hendak diucapkan mengandung maslahat, maka nyatakanlah. Jika ragu (yang dia ucapkan bermanfaat) maka jangan ucapkan sehingga benar-benar yakin ucapannya bermanfaat.”_

*Al-Qusayri,* di dalam *Risalah* -nya berkata,
_“Diam itu menyelamatkan dan itulah hukum asalnya. Diam pada waktunya adalah sifat seorang lelaki sejati, sebagaimana berbicara pada tempatnya adalah kemuliaannya.”_

*Al-Qusayri* juga berkata: aku pernah mendengar *Abu ‘Ali ad-Daqqaq* berkata, _”Man sakata ‘ani al-haqq ka syaithan akhras (siapa saja yang diam dari (menyatakan) kebenaran, dia seperti setan bisu).”_

Ada dua perkara yang paling buruk tetapi paling banyak dilakukan oleh orang-orang sehingga banyak orang terjerumus ke dalamnya. Itulah *Ghibah* (menggunjing) dan *namimah* (mengadu domba).

Kedua perilaku ini jelas haram berdasarkan Alqur'an dan As-Sunnah *(Lihat, antara lain: QS al-Hujurat:12, al-Humajah:1; al-Qalam:11).*

Tentang Ghibah, *Abu Hurairah رضي الله عنه* menuturkan bahwa Rasulullah  ﷺ  pernah bertanya,
_“Tahukah kalian apa itu Ghibah?”_

Para *sahabat رضي الله عنهم* menjawab, _“Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”_

Beliau lalu bersabda,
_“Engkau membincangkan saudaramu terkait hal-hal yang tidak dia sukai.”_

Lalu ditanyakan, _“Bagaimana pendapatmu jika yang aku katakan terkait saudaraku itu benar adanya?”_

Beliau menjawab, _“Jika benar apa yang kamu katakan, berarti kamu telah mengghibah dia. Jika salah apa yang kamu katakan, berarti kamu telah berdusta tentang dirinya.”_ *(HR Muslim).*

Adapun tentang *namimah,* Nabi  ﷺ  juga pernah bersabda,
_“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.”_ *(HR Al-Bukhari dan Muslim).*

Termasuk menjaga lisan adalah menjaga tulisan. Menjaga tulisan adalah di antara adab kedua tangan.

Kata *Imam Al-Ghazali رَحِمَهُ اللهُ,* sesungguhnya tulisan itu sama dengan lisan. Karena itu jagalah tulisan sebagaimana wajibnya menjaga lisan *(al-Ghazali, Bidayah Al-Hidayah, hlm.56).*
_Wa ma tawfiqi illa bilLah._

والله أعلمُ بالـصـواب
*Abi*

_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
*Silahkan sebarkan dan jadikan amal soleh!*

Ditulis ulang: Rayi HC Mahasiswa IGI dari MU
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.

*Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*

Fiqih Islam ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang