Tok tok
Mingyu ngetok pintu kamar Minkyung.
"Kyung, udah tidur belum," tanya Mingyu karena sekarang udah nunjukin pukul sebelas malem.
"Udah," sahut Minkyung langsung jawab pertanyaan Mingyu.
"Mana ada orang tidur nyaut," kata Mingyu jadi buka pintu kamar Minkyung yang ternyata engga dikunci.
"Apa." Minkyung noleh ke Mingyu. Posisinya Minkyung lagi di kasur udah selimutan lagi mainan hape.
"Minjem duit dong," pinta Mingyu nyalain lampu kamar Minkyung yang awalnya cuma pake lampu kerlap kerlip.
"Ga," jawab Minkyung.
"Besok gue ganti elah," kata Mingyu setengah maksa.
"Hah? Besok diganti? Pret. Bohong banget," kata Minkyung udah kebal sama omongan Mingyu pinjem duit besok diganti nyampe lebaran monyet gak dibayar-bayar juga.
"Ayolah Kyung, buat bayar GoFood ini. Bentar lagi bapaknya nyampe," pinta Mingyu memelas.
"Lu jam segini nge GoFood apa siiih," kata Minkyung melotot gak percaya soalnya malem-malem gini malah ngeGoFood bukannya tidur.
"Pizza, gue laper belum makan dari sore," kata Mingyu masih pasang wajah melas tapi Minkyungnya masih gak mau peduli.
"Cepet ih Kyung, masa gue bangunin Ibu sama Ayah sih. Bisa kena amuk gue," kata Mingyu. Minkyung jadi mikir, kalau Mingyu kena amuk dia juga pasti kena. Soalnya si Kiming ini pasti nyeret-nyeret namanya.
"Hiks, Kyunggg. Nanti Pizzanya gue bagi deh." Mingyu masih usaha ngerayu dengan muka melas.
"Yaudah berapa," kata Minkyung pada akhirnya terus turun dari kasur ambil dompet di laci.
"Dua ratus doang," kata Mingyu seneng banget.
"Bener ya ganti besok," sambil ngasih uangnya ke Mingyu, Minkyung ngacungin jari kelingkingnya.
"Iya janji," balas Mingyu nyantelin jari kelingkingnya ke jari kelingking Minkyung.
Bocah banget.
🐾
Besoknya."Gyu mana duit pizza," todong Minkyung begitu Mingyu baru balik dari kampus.
"Nih." Mingyu ngasihin uang merah selembar.
"Kok cepe sih, kan lo pinjem dua ratus," sewot Minkyung. Mingyu melengos mau masuk kamar.
"Kan lu ikut makan," kata Mingyu mau masuk kamar tapi jalannya keburu dijegal Minkyung.
"Kan lu nawarin," kata Minkyung gamau kalah.
Emang bener kan semalem Mingyu nawarin? Bukan minta bayar setengah-setengah?
"Ini apa sih ribut terus," kata sang ayah keluar dari kamar mandi.
"Ini yah, semalem Mingyu pinjem uang aku dua ratus tapi dibalikinnya seratus," lapor Minkyung.
"Ya soalnya Minkyung ikut makan Pizza habis setengahnya, ya ikut bayar dong," kata Mingyu jadi bikin Minkyung ngedelik siap mencabik Mingyu.
"Ga gitu dong, lo ga bilang gue mesti bayar," kata Minkyung siap mau nerkam.
"Ya mikir aja dong, masa ikut makan gak ikut bayar," kata Mingyu beneran bikin darah Minkyung naik mau ngamuk.
"Udah udah, nih Ayah tambahin, seratus lagi kan?" Kata sang ayah yang liat muka Minkyung udah merah mau nyerang Mingyu.
"Gamauuuu. Minkyung pengen uang Mingyuuu," kata Minkyung ngeyel.
"Yaampun, sama-sama uang Minkyung," kata sang ayah ngasihin uangnya ke tangan Minkyung tapi sama Minkyung gak diterima.
"Beda yaaaah, pokoknya Minkyung mau uang Mingyu," kata Minkyung jadi ngamuk.
"Gue gak ada duit lagi anjir," kata Mingyu jelas bohong. Mana mungkin seorang Kim Mingyu gak punya duit.
"Tuh Mingyu gak ada uang. Udah ini aja," paksa ayahnya ngasihin uang ke Minkyung.
"Bohong yah, jangan percaya. Mingyu uangnya banyak," kata Minkyung marah-marah.
"Yaudah yaudah nih Ayah tambahin seratus lagi. Udah jangan ngamuk-ngamuk gitu. Haduuuh, anak cewek kok hobinya marah-marah," seru ayahnya jadi ngeluarin uang merah selembar lagi.
"Lagi PMS ya lu?" tebak Mingyu soalnya aneh aja ini kembarannya tiba-tiba ngambekan parah gini.
"Hiks hiks, pokoknya mau uang Mingyu gamau tau, hiks hiks," bukannya nerima uang yang disodorin Ayahnya, Minkyung malah nangis sesenggukan.
"Wah asli PMS ini Gyu. Ayah gak ikut campur ya, kamu urus deh," kata ayahnya terus kabur keluar rumah. Mending nongkrong sama ibu-ibu komplek aja daripada ngadepin Minkyung yang PMS. Serem.
:'(((