🐾 Jatuh

779 75 3
                                    

Udah seminggu Mingyu sama Minkyung diem-dieman. Ini adalah rekor terlama mereka marahan selama mereka hidup.

Baik Mingyu atau Minkyung gak ada yang mau buat memulai damai. Ego keduanya masih tinggi dan ngerasa kalau diri mereka gak salah atas kemusuhan yang terjadi.

Perang dingin antara Mingyu dan Minkyung tentu aja berdampak besar di rumah Kim. Rumah yang biasanya selalu always berisik, sekarang jadi sepi senyap.

Ya gak sepi macam kuburan juga sih, cuma untuk ukuran rumah yang biasa rame kaya di supermarket, medadak hening kaya di minimarket ya kerasa banget kan sepinya.

Di satu sisi, Minju seneng karena rumah jadi gak berisik. Tapi di sisi lain, Minju juga sedih kalau liat kakak-kakaknya berantem.

Kalau disuruh milih dia ada dipihak mana, Minju gak bisa milih karena keduanya salah dan keduanya adalah kakaknya.

Minju hari ini di rumah sama Minkyung. Semenjak dua kakaknya berantem. Keduanya jarang ada di rumah kalau siang hari. Kalau engga Mingyu aja ya Minkyung aja.

Minju lagi belajar sampe tiba-tiba ada nomor asing telfon ke hopenya.

"Halo," kata Minju.

[Halo? Ini benul eh maksudnya betul sama Minju, adiknya Mingyu yang paling cantik itu?]

"Iya. Ini siapa ya?"

[Ini Dokyeom, temen Mingyu]

"Oh, temennya kak Gyu. Ada keperluan apa ya kak nelfon aku?"

[Kamu sekarang lagi di mana kalau boleh tau?]

"Emang kenapa ya kak?"

[Jawab aja Nju, kamu di mana?]

"Di rumah."

[Oh di rumah. Ada siapa aja di rumah?]

"Ada aku sama kak Minky."

[Ouh]

"Kenapa ya kak? Kok nanyain orang rumah?"

[Jadi gini, Mingyu jatuh dari motor]

"HAH? GIMANA KAK?"

"Kak," dengan langkah pelan, Minju nyamperin Minkyung yang lagi baca novel di ruang tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak," dengan langkah pelan, Minju nyamperin Minkyung yang lagi baca novel di ruang tv.

"Ya Nju, kenapa?" toleh Minkyung.

"Kak Gyu," kata Minju pelan jadi duduk di samping Minkyung.

"Jangan ngomongin Mingyu deh, masih sebel gue," kata Minkyung kembali fokus sama bacaannya.

"Kak Gyu, jatuh dari motor, kak," lanjut Minju pelan dan mulai terisak.

"Hah?" kaget Minkyung jadi menoleh ke arah Minju dengan cepat. Anaknya sekarang udah nangis gak karuan.

"Kabarin Ayah sama Ibu gak, kak?" kata Minju sembari ngikut Minkyung yang masuk ke kamar  buat ganti baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kabarin Ayah sama Ibu gak, kak?" kata Minju sembari ngikut Minkyung yang masuk ke kamar  buat ganti baju.

"Engga engga, Ayah sama Ibu gak boleh tau dulu," kata Minkyung yang sibuk ngeluarin isi tasnya dan masukin beberapa barang yang mungkin dia perluin buat liat keadaan Mingyu di rumah sakit.

"Tapi kak," kata Minju masih menggenggam erat hapenya.

"Minju, dengan Mingyu nelfon kamu itu artinya dia gak pengen Ayah sama Ibu tau," kata Minkyung menenangkan adiknya.

"Tapi kak."

"Kakak liat kondisinya dulu, kalau emang perlu kasih tau Ayah sama Ibu baru kita kasih tau, oke?" lanjut Minkyung lalu keluar dari kamar.

"Aku juga mau ikut liat kak Gyu," seru Minju mengikuti langkah besar Minkyung.

"Engga, kamu di rumah aja. Bentar lagi Ayah sama Ibu pulang. Bakal curiga Ayah sama Ibu kalau kita semua gak ada di rumah" kata Minkyung melarang sembari pakai sepatu dan jaket.

Minju cuma bisa liat kepergian Minkyung dengan nanar. Sambil terus berdoa semoga Mingyu gak terluka parah.

 Sambil terus berdoa semoga Mingyu gak terluka parah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°240120

кємвαя? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang