🐾 Merdeka

931 106 3
                                    

Mingyu sama Minkyung paling seneng kalau belanja bareng Ayah ke supermaket. Soalnya mau masukin belanjaan sebanyak apapun gak dimarahin.

Beda banget kalau belanja sama Ibu, belum apa-apa udah dipelototin terus udah diwanti-wanti dari rumah. 'Gak boleh ada yang minta ini itu!'

Dan hari ini mereka ke supermarket bareng ayah yang baru gajian. Merdeka lah mereka mau masukin apa aja.

Pertama mereka ke bagian bahan pokok dulu. Mulai dari minyak, tepung, beras, dan semua printilannya.

Kedua bagian sabun dan shampo, pasta gigi, dan lain sebagainya.

Ketiga baru ke bagian makanan ringan. Bagian yang paling sering diskip Ibu.

Sementara Ayah cuma ngikutin dari belakang memantau apa aja yang dibeli anak kembarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Ayah cuma ngikutin dari belakang memantau apa aja yang dibeli anak kembarnya.

"Hadeeeh, micin semwuaaa," komen Ayah begitu ngeliat keranjang belanjaan Mingyu sama Minkyung.

Karena males ngantri kasir yang luama buanget. Mingyu sama Minkyung keluar dan jalan-jalan sekitaran supermarket.

Memang anak kurang ajar. Giliran bayar-bayar gamau nungguin.

"Eh Kyung itu bang Uji bukan?"

"Mana?"

"Noh."

"Gak tau gak keliatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak tau gak keliatan."

"Samperin yok."

"Lu aja, gue nunggu Ayah."

"Yaudah."

Terus Mingyu lagi nyamperin bang Uji yang lagi berdiri di pojokan dan nunduk mainan hape.

Kirain Minkyung, disamperin tuh bener disamperin buat disapa. Lah ini malah disleding. S L E D I N G.

Minkyung ngeblank bentar liat kelakuan Mingyu. Untung di pojokan jadi gak banyak orang lalu-lalang.

"Kena lo bang gue sleding balik," kata Mingyu seneng banget soalnya orang yang dia sleding jatoh.

"Satu satu ya kita bang," kata Mingyu seneng banget bisa balas dendam soalnya bang Uji pernah nyeleding dia juga dulu.

"Hahahaha haha hah ha a," begitu orang itu bangun Mingyu otomatis melanin suara ketawanya.

"Hah bukan bang Uji ya?" tanya Mingyu begitu orang yang jatoh tadi nampakin mukanya.

"Uji? Saya bukan Uji," kata orang itu nepuk-nepuk celananya yang sedikit kotor.

Mingyu ngefreeze.

"Aduh maaf ya, kirain tadi temen saya. Aduuh, beneran deh gak maksud jahat atau gimana. Tadi kirain temen saya makanya saya jailin. Sakit gak mas?" kata Mingyu panik bercampur malu.

"Engga kok gak apa."

"Bener mas? Saya gamau nanti mas tiba-tiba nuntut saya."

"Engga kok beneran gak apa."

"Ah yaudah syukur deh. Sekali lagi maaf ya mas."

"Iya gpp."

Terus Mingyu balik nyamperin Minkyung dan narik tangan Minkyung biar cepetan pergi dari situ. Malu woy bukan apa-apa.

"Kenapa sih lo bikin masalah terus? Gak di mana bikin masalahhhhhh teros," komen Minkyung setelah denger cerita Mingyu.

"Besok lagi kalau mau nyeleding orang pastiin itu bener orangnya. Jangan kaya tadi asal sleding aja, untung orangnya gak marah," lanjut Minkyung masih ngomel.

"YA GUE KIRA BANG UJIII SOALNYA PENDEK-PENDEKNYA SAMAAA," kata Mingyu nyari pembenaran.

"Kurang ajar lo, orangnya denger digeplak pake gitar lagi."

"Gimana dong Kyung? Malu gue, huhuhuhu," seru Mingyu nutup mukanya pake tangan.

"Yaudahlah lupain aja, gak akan ketemu ini lagi."

"Semoga aja gak ketemu lagi."

°170819

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°170819




Ayah Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah Kim

кємвαя? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang