Minju Ya emang aku perempuan Siapa yang bilang aku laki-laki?
Mingyu Sekarang cepet share lock rumah temen kamu biar kakak jemput aja
Minju Ga Masih belum beres kaaaaak
Mingyu Emang harus diberesin hari ini banget? Gak bisa besok? Besok minggu loh
Minju Engga bisa Besok aku sama temen kelas ada kegiatan lain
Mingyu Kegiatan apa? Nju Nju Nju Minju?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu dari mana aja? Ini jam sebelas loh, Nju."
Begitu Minju masuk ke dalam rumah, Mingyu langsung negor. Dengan tangan dilipat di dada dan wajah yang gak bisa dibilang baik-baik aja.
"Maaf, tadi makan nasi goreng pinggir jalan dulu. Lupa ngabarin habis hapeku mati," jawab Minju lalu jadi masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa harus makan dulu sih? Apa gak bisa di rumah?" tanya Mingyu yang mengekor di belakang Minju dan sekarang lagi berdiri di ambang pintu kamar.
"Bukan aku yang makan, tapi kak Jaehwan, kakaknya Hitomi," jawab Minju ngeluarin hapenya buat dicharge.
"Ya kalau kaya gitu kamu kan bisa telfon kakak biar jemput. Kamu tau gak sih dari tadi kakak khawatir nungguin kamu?"
"Ya kan hape aku mati," kata Minju lagi mengingatkan sambil nunjukin hapenya yang bener-bener mati.
"Kan bisa pake hape temen kamu? Kamu gatau ya kalau kakak tuh dari tadi khawatir nunggu kamu pulang?" seru Mingyu sedikit naikin suaranya.
"Kalau emang khawatir, kenapa engga kakak aja yang telfon temen aku?" kata Minju yang jadi dapat respon bingung dari Mingyu.
"Ha?"
"Kak Jaehwan aja sering tuh telfon aku nanyain Hitomi semisal Hitomi sulit dihubungi," lanjut Minju natap Mingyu yang sekarang kebingungan.
"Kakak kan gatau nomor temen kamu, Nju," cicit Mingyu yang sedikit kaget soalnya ditatap ngeri sama Minju.
"Kenapa gatau?" tanya Minju, "Ya soalnya kan kakak gatau siapa temen-temenku, mana bisa tahu nomornya," lanjut Minju karena Mingyu jadi diem.
Ini kenapa jadi Mingyu yang dimarahin Minju? Harusnya kan Mingyu yang marahin Minju karena dia pulang larut malem.
"Minju, kamu kenapa sih?" tanya Mingyu kembali naikin suaranya, kembali memposisikan diri sebagai orang yang harusnya marah di sini.
"Aku yang harusnya nanya gitu ke kakak. Kakak kenapa sih? Tumbenan amat peduli sama aku? Oh iya, hari ini kan ibu sama ayah gak ada di rumah, jadi kak Gyu merasa terbebani dengan adanya aku."
"Loh loh, kok kamu ngomong gitu?"
"Habis aneh aja, biasanya juga kakak bodo amat tuh sama aku. Mau aku ada di mana, pulang jam berapa, pulang sama siapa, kakak gak peduli kan?" jelas Minju yang entah kenapa jadi bikin Mingyu sakit hati dengernya.
"Kakak selalu peduli sama kamu, Nj--"
"ENGGAK!!! KAK GYU TUH GAK PERNAH PEDULI SAMA AKU!!! KAK GYU TUH PEDULINYA CUMA SAMA KAK MINKY!!!" jerit Minju untuk pertama kalinya di rumah ini. Padahal biasanya dia yang paling kalem dan diem mau diapa-apain juga.
"Nju--,"
"Kalau kak Gyu emang bener peduli sama aku. Kak Gyu pasti tau siapa aja temen-temen deket aku seperti kak Gyu tau siapa aja temen deket kak Minky. Kalau kak Gyu bener peduli sama aku, kak Gyu harusnya ada di samping aku waktu aku sakit beberapa hari yang lalu kaya kak Gyu ada di samping kak Minky kalau kak Minky sakit. Tapi kenyataanya apa? Nako sama Hitomi yang sering main kesini aja kakak gak tau, kan? Aku sakit beberapa hari yang lalu, kakak gatau kan? Iya kan?"
Mingyu cuma bisa diem denger Minju ngomong. Gatau harus ngomong apa karena emang yang dibilang Minju itu benar adanya.
Sepertinya malam ini bakal jadi malam yang panjang buat Mingyu untuk mikirin semua hal yang terjadi di antara dia dan adik-adiknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
