Kadang Mingyu iri sama Mingyung soalnya Minkyung terlahir sebagai cewek, sementara dia sebagai cowok.
Bukan, bukan maksud untuk gak bersyukur. Tapi... gimana ya. Mingyu cuma ngerasa dunia gak adil aja gitu.
Perlakuan dunia ke cewek dan cowok tuh beda. Kaya misalnya dari segi pakaian aja gitu.
Dari masih bayi sampe nenek-nenek, pakaian cewek tuh banyak variasinya. Entah dari segi warna, model, bahan, dllnya.
Beda banget sama cowok yang itu-itu mulu. Warnanya juga kaya udah dipatok kalau engga abu, hitam, putih, ya pokoknya yang warnanya gelap gak nyolok mata.
Sekalinya ada cowok pake baju mentereng malah dikatain belok. Hadeeeeh, capek kan jadi cowok?
Terus yang bikin Mingyu sebel lagi kenapa Minkyung terlahir cewek sementara dia cowok adalah, Minkyung tuh bisa seenaknya pinjem barang-barang dia. Sebenernya ini sih permasalahan utamanya.
Mulai dari topi, celana, kemeja, sepatu, tas, kaos, jaket. Minkyung tuh bisa pake barang-barang Mingyu dan cocok-cocok aja.
Sementara Mingyu mana bisa pinjem barang-barang Minkyung? Ya kali dia pinjem rok motif bunga-bunga atau sepatu hak tinggi. Kan gak mungkin.
Sekarang ini Mingyu lagi ngomel-ngomel soalnya kemeja yang baru dia setrika semalem dipake Minkyung buat ke indomart depan.
“Kamu tuh kenapa sih ngegas mulu? Perasaan dari kecil ibu kasih anak-anak ibu susu, bukan bensin,” kata Ibu marahin Mingyu soalnya berisik banget suaranya nyampe luar rumah.
“Minkyungnya, bu. Pake kemeja aku gak bilang-bilang dulu,” seru Mingyu mandang kemejanya yang sekarang udah kusut.
“Biasanya juga gak pernah bilang, gak ribut,” kata Minkyung.
“Iya tapi ka--,”
“Yaudah sini gue cuci sama setrika lah ribet amat hidup lo," kata Minkyung jadi rebut kemeja itu dan jalan ke kamar mandi buat ngucek itu kemeja.
"Kyung, gue mau nanya," tanya Mingyu nyamperin Minkyung ke kamar mandi.
"Apa?"
"Lo putus ya sama kak Wonwoo?" tanya Mingyu gak pake kalimat pendahuluan apapun, langsung to the point.
Minkyung yang ngucek kemeja Mingyu jadi berenti sebentar, kaya kaget sama pertanyaan Mingyu.
"Iya," jawab Minkyung singkat.
"Serius?"
"Serius lah, emang keliatannya gue lagi becanda?"
"Ya habisan mula lo lempeng-lempeng aja sih gak keliatan sedih habis putus."
"Emang gue harus gimana? Nangis-nangis kaya lo waktu itu?" kata Minkyung jadi ingat sewaktu Mingyu putus sama Doyeon beberapa tahun yang lalu.
Waktu Mingyu nangis tiap detik dan mogok makan seminggu penuh begitu hubungannya sama Doyeon fix kandas.
Mingyu gak bisa berkutik denger omongan Mingyu. Ada kali semenit mereka diem-dieman.
"Kyung~"
"Hm."
"Mau gue kasih pinjem pundak gue ga?"
"Buat?" tanya Minkyung sambil jalan ke arah mesin cuci dan masukin kemeja itu mesin pengering.
"Buat lo nangis," jawab Minkyung yang kontan dapat decihan dari Minkyung.
Bukan maksud Mingyu untuk supaya Minkyung nangisin cowok ya. Maksudnya disuruh nangis tuh biar emosi Minkyung keluar gitu. Jangan ditahan-tahan, takutnya jadi penyakit.
"Hemeh, gue pinjem kemeja lo aja gue dibentak habis-habisan. Gak usah so' soft gitu deh, jijik tau gak?" kata Minkyung lalu ngeluarin kemeja yang udah kering itu buat dijemur.
°221219