"Lo kenapa dah balik-balik nangis?" tanya Minkyung begitu Mingyu masuk ke rumah dalam keadaan nangis.
Sama Minkyung, Mingyu dituntun buat duduk di sofa. Terus Minkyung ambilin tissu buat ngapus air matanya.
Soalnya nangisnya beneran yang terisak banget. Ya Minkyung panik dong.
"Gue baru liat kecelakaan, ketabrak, huhuhu," kata Mingyu mulai cerita. Sambil ngapusin air matanya.
"Hah? Seriusan? Terus gimana orangnya? Selamat apa engga?" tanya Minkyung ikut sedih.
"Meninggal di tempat huhuhu."
Minkyung ngelus-ngelus punggung Mingyu. Pasti syok banget Mingyu ngeliatnya. Minkyung jadi takut nanti Mingyu takut bawa kendaraan.
"Udah ya jangan diinget-inget, lupain aja. Kita doain aja orangnya biar arwahnya tenang," kata Minkyung masih nenangin Mingyu.
"Btw, emang di mana kecelakaannya?" tanya Minkyung kemudian. Kan pengen tau juga di mana lokasinya biar nanti kalau lewat situ lebih hati-hati.
"Hiks, di sini, hiks," jawab Mingyu nyodorin hapenya.
Hening.
Masih hening.
Minkyung buang napas antara mau marah sama lega.
"Maksud lo yang kecelakaan tuh di drakor? Bukan asli kecelakan di jalan raya?" tanya Minkyung setelah puas liat hape Mingyu yang lagi ngeplay drama korea.
"Hiks iya, kasian banget orangnya mati padahal gak salah apa-apa. Mentang-mantang bukan tokoh utama jadi bisa dibikin mati gitu aja. Hiks," kata Mingyu menjelaskan.