"MINGYUUUUUUUUUU! MINKYUUUUUUNG! BANGUUUUUN! UDAH JAM TUJUH NIH! KATANYA ADA KULIAH PAGI!"
Pagi-pagi banget Ibu Kim udah teriak-teriak buat ngebangunin dua anak kembarnya. Semalem, Mingyu sama Minkyung udah bilang bakal ada kuliah pagi.
Karena gak mendapat respon dari dua anak kembarnya, Ibu Kim lantas ngambil gelas yang udah diisi penuh air ke kamar Mingyu dan Minkyung.
Bukan buat disiramin, cuma buat diciprat-ciprat aja kok. Soalnya kalau disiramin kan Ibu Kim juga yang repot jemur ini itu.
Mingyu sama Minkyung akhirnya berhasil bangun setelah sekian lama Ibu Kim ngoceh.
"Percuma kalian pasang alarm berapa puluh, suara Ibu tetep yang paling ampuh," gitu kata Ibu Kim begitu Mingyu sama Minkyung keluar kamar dengan wajah masih ngantuk.
"Aku baru tidur jam 4 Bu ih," runtuk Minkyung keluar dari kamar dan masih belekan.
"Iya Bu, aku juga," sahut Mingyu garuk-garuk rambut.
"Gak urus! Cepet mandi aja sana," suruh Ibu marah-marah terus masuk kamar, mau lanjut dandan.
Minju yang udah rapih dan lagi sarapan cuma ketawa-tawa aja liat dua kakaknya dimarahin.
"Jangan haha hehe kamu Nju, ntar kamu kuliah ngerasain kaya kita kok," kata Mingyu sebel terus duduk di depan Minju. Ikut sarapan karena gantian sama Minkyung pake kamar mandinya.
Beres mandi dan sarapan. Minkyung sama Mingyu siap untuk langsung meluncur ke kampus.
"Kyung, tau gak kemarin gue pas balik ketemu siapa?" kata Mingyu ngebuka obrolan begitu motor jalan.
"Siapa?" tanya Minkyung.
"Mantan gueeeee," jawab Mingyu heboh.
"Oh," respon Minkyung bodo amat gak ngurus demi apapun gak mau ngepoin.
"Ihhh. Kepo dikit napa sama masalah gue?" sebel Mingyu soalnya respon Minkyung gitu amat.
"Yaudah iya, terus terus?"
"Dia makin cantikkkkk masa."
"Terus?"
"Sementara gue makin buluk."
"Terus?"
"Terus terus mulu kaya kang parkir," seru Mingyu misuh-misuh.
"Emang lo pingin gue bilang apa?" kata Minkyung terpaksa bilang gini.
"Ya bilang apa kek yang bikin gue seneng," kata Mingyu manyun.
"Bilang kalau cewek mah emang gitu kalau udah jadi mantan mendadak cantik?"
Mingyu diem.
"Atau bilang kalo lo gak buluk?"
Mingyu masih diem.
"Gue kasih tau aja ya. Satu, mantan lo itu dari dulu udah cantik. Lo nya aja yang gak sadar karena sibuk liatin cewek orang!"
"Dua, lo emang buluk. Makanya mandi yang bersih! Kaya anak bebek lo kalau mandi asal banget. Masih takut sama someone yang ngasih lo anduk itu ya?" kata Minkyung membuka memori lama.
"Ya jangan diungkit dong, gue udah lupa padahal!" Bentak Mingyu mau noleh tapi sama Minkyung ditimpuk biar ke depan lagi kepalanya.
"Tapi bener Kyung ih, mantan gue makin cantik. Balikan aja apa ya?" kata Mingyu kaya yang putus asa.
"Mantan yang mana sih emang? Mantan lo banyak nih." Segini banyaknya obrolan Minkyung baru nanya mantan yang mana coba.
Ya maap, mantan Mingyu beneran banyak -Minkyung.
"Yang itu lah, yang mana lagi. Orang yang itu doang yang masih gue sayang," kata Mingyu ngejelasin.
Minkyung ngangguk, oh mantan yang itu.
"Sayang tapi lo putusin," celetuk Minkyung berhasil bikin Mingyu mengingat luka lama.
"Ya namanya juga esmosi. Asbun aja. Eh beneran putus. Huhu."
"Yaudah sana balikan lagi aja," kata Minkyung enteng banget kaya ngangkat kaleng krupuk.
"Pengennya sih gituuuuu tapi..." Mingyu ngegantungin kalimatnya.
"Tapi apa?"
"Hgggg..."
"Gausah sok penting ya lo. Curhat mah curhat aja, masih mending mau gue dengerin," kata Minkyung sebel soalnya Mingyu ngegantungin kalimatnya.
"... gue malu."
"Tahu malu juga ternyata."
"Gue yang putusin masa gue juga yang minta balikan? Mau taro di mana muka gue?" kata Mingyu manyun.
"Kan kata gue taro tempat sampah muat."
"Jahat!"
"Hehehe. Jadi mau lo apa? Mau gue bantuin biar balikan lagi? Gitu?"
"Akhirnya peka juga lo, gak sia-sia jatah Yakult gue buat lo," kata Mingyu seneng.
"Yaudah liat ntar aja. Doa aja supaya dia mau balikan sama lo."
Berdoa dimulai 🙏
°160819