"Kyung, muka lu kenapa dah kusut gitu? Gak tidur ya lu semalem?" tanya Mingyu begitu liat Minkyung jalan sempoyongan dengan rambut acak adul dan muka kusut.
"Pusing gue, tugas gue gak kelar-kelar," jawab Minkyung jalan nuju dispenser buat ngisi ulang botol minumnya.
"Mau gue bantuin ga?" tawar Mingyu yang lagi sibuk bikin sarapan. Tugas utama Mingyu di rumah kalau hari minggu atau libur.
"Halah kalau cuma bantu doa gue gak butuh," semprot Minkyung ngejatohin dirinya di kursi meja makan dan neguk air dari botol minumnya.
"Hahaha tau aja."
"Ya tau lah."
Hening.
Minkyung fokus ngelamunin nasib tugasnya. Mingyu fokus masak nasi goreng.
Gak lama ibu sama ayah Kim keluar dari kamar. Pakaiannya rapih banget dan super wangi.
"Cie akur," komen Ibunya begitu liat Mingyu sama Minkyung pada diem-dieman, biasanya udah kejar-kajaran itu saling jambak sama pukul.
"Bentar lagi juga tengkar, Bu," sahut sang ayah. Minkyung sama Mingyu ngangguk.
"Ibu sama Ayah kok udah rapih aja jam segini? Mau pada kemana?" tanya Minkyung heran liat penampilan orang tuanya yang udah kece.
"Mau ke kondangan, kalian mau ikut?" jawab Ayahnya yang tentu langsung dapat gelengan dari Mingyu-Minkyung.
"Enggak lah. Kaya bocah esde aja ngikut ke kondangan," kata Mingyu sambil nuangin nasi goreng ke piring besar.
"Mana tau kan," kata sang ayah terus duduk depan Minkyung dan nyuap nasi goreng buatan Mingyu yang gak mungkin gak enak.
Minkyung yang liat ayahnya makan lahap. Akhirnya juga jadi ikut makan juga. Diikuti sama Ibu dan Mingyu gabung, satu keluarga itu makan nasi goreng rame-rame di satu piring yang sama.
"Kyung, pacar kamu itu jadi ke sini?" tanya Ibu udah selesai makan duluan dan lagi nuangin air minum.
"Jadi, Bu. Tugas aku kan belum beres," jawab Minkyung dengan mulut penuh nasi goreng.
"Kak Wonwoo mau kesini? Ngapain?" kata Mingyu kaget sambil nyomotin nasi yang jatoh dari mulut Minkyung pake tissu.
Gak suka Mingyu tuh liat yang berantakan.
"Bantuin gue kerjain tugas."
"Oh," respon Mingyu datar nutupin rasa groginya.
Kirain mau apa.
Masih inget kan tentang basahin tulang kering itu? Mingyu tuh masih kepikiran takut Kak Wonwoo tau. Kan bakal awkward banget kalau ketemuan.
"Kalau Ibu sama Ayah belum pulang sampe jam makan siang, yang pastinya emang gak mungkin sih. Kamu gorenv itu aja ayam di kulkas ya buat makan siang? Jangan beli-beli di luar, makan masakan Ibu biar pacar kamu tau camernya pinter masak, ya?" kata Ibunya panjang lebar dengan berseri-seri.
"Iya," jawab Minkyung cepet.
"Yaudah ayah sama ibu pergi deh ya keburu macet," pamit ayah sama ibunya. Nyisa Mingyu sama Minkyung lagi di dapur.
"Kyung," panggil Mingyu begitu Minkyung mau balik ke kamar.
"Apa?"
"Tulang kering itu..."
"Kalem, belum gue kasih tau."
"😃😃😃"
"Hari ini baru mau gue kasih tau."
"😭😭😭"
Bosen gak sih aku update ini terus? Maaf yaaa, gak maksud nelantarin buku yang lain. Cuma buku ini idenya ngalir terus, kalau dinanti-nanti takutnya keburu basi 😅