Di saat libur panjang sekolah adalah surga untuk mereka menikmati liburan tanpa di bebankan oleh teori-teori dari buku, mengistirahatkan otaknya dari kegiatan sekolah, bermalas-malasan sampai waktunya tiba untuk kembali lagi ke aktivitas seperti biasanya.Tapi itu tidak berlaku untuk Kenzie karena di hari libur panjangnya ia sibuk mencari pekerjaan kesana kemari yang hanya bermodalkan ijazah SMP nya. Sudah hampir 4 hari ia mencari kerjaan di dekat sekolahan barunya tapi tidak ada yang mau menerimanya karena mereka menyepelekan tanpa mau melihat kemampuannya, ia di anggap hanya seorang gadis kecil yang tidak bisa apa-apa.
"Huftt,, harus kemana lagi sekarang! Ya Tuhan bolehkah aku mengeluh." Gumam Kenzie kepalanya celingukkan kekanan kiri ia sekarang sedang duduk di halte dekat dengan sekolahnya.
Kenzie meraba saku celana lalu mengambil uang recehan dan menghitungnya.
"Ckk tinggal segini kalau tidak secepatnya kerja mau hidup dengan apa kamu Zie?!" Lirihnya karena sisa duitnya hanya tinggal 20ribu sekarang ia tidak punya tabungan lagi. Kenzie termenung ia mencari akal agar bisa tetap hidup karena tidak mungkin untuk meminta uang kepada orang tuanya.
Seseorang yang dari tadi memperhatikan kegelisahan seorang gadis itu mulai berjalan mendekati ia mendengar semua keluhannya. Lalu duduk di samping gadis itu.
Kenzie tidak menyadari ia masih menunduk dengan wajah yang sudah lesu karena hari semakin sore ia tidak mungkin untuk melanjutkan mencari pekerjaan, perutnya yang sedari pagi pun sudah protes minta di isi karena ia belum memakan apapun selain air yang selalu ia bawa di dalam tas usangnya.
Di rumahnya hanya tersisa beras karena orang tuanya tidak meninggalkan bahan makanan apapun untuk dirinya.
"Hy, bisa saya bantu?" Ujar seseorang di sampingnya membuat Kenzie berjingkat kaget dan langsung berdiri menengok orang yang sudah mengaggetkannya.
"Maaf sudah mengagetkan mu." Katanya merasa bersalah.
Kenzie tak menanggapi ucapan orang itu ia berbalik melangkahkan kakinya.
"Apa kau sedang mencari pekerjaan?" Katanya lagi menghentikan langkah Kenzie.
"Papih saya sedang membutuhkan karyawan di restorannya jika kamu berkenan dengan tawaran saya, saya bisa mengantarkan kamu ke restoran tidak jauh dari sini. Gimana dengan tawaran saya?"
Kenzie berbalik menatap seseorang yang berwajah sangat tampan seketika ia terpesona saat melihat manik matanya tapi tetap memasang wajah datarnya, Kenzie terus memperhatikan orang di hadapannya itu.
"Apa anda ingin menipu saya?" Kata Kenzie dengan penuh curiga.
"Saya tidak punya apa-apa jadi jangan menipu saya karena saya tidak akan memberikan anda apa-apa!" Ujarnya yang hanya di balas kerutan di dahi pria itu lalu tersenyum melihat kepolosan gadis di depannya itu.
"Haha menggemaskan sekali, perkenalkan nama saya Kenzo Rezel Evander, kamu bisa panggil Kenzo." Kenzo mengulurkan tangannya tapi gadis di hadapannya itu hanya mematung. Lalu Kenzo pun menarik tangannya kembali ia berdehem karena gadis itu sedari tadi hanya diam menatapnya.
"Gimana dengan tawaran saya nona?" Tanyanya lagi.
Kenzie hanya diam ia bingung dengan tawaran orang tidak di kenalnya lalu mengangguk ia akan mencoba mempercayainya karena ia sangat membutuhkan pekerjaan.
Ia hanya berharap orang di hadapannya ini tidak membohongi dirinya."Kita bisa pergi ke sana sekarang tidak jauh dari sini kok, ayo!" Ajaknya yang di angguki Kenzie.
Kenzie mengikuti pria itu dari belakang dengan tatapan yang terus menunduk sampai ia tidak menyadari orang di depannya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tertinggal
General FictionSudah di campakan saat lagi sayang-sayangnya dan sang kekasih menikahi adik kandungmu sendiri. Bagaimana perasaannya???? Double kesialan. Itu yang dirasakan Kenzie Wirawan. Bukan hanya di campakan kekasihnya saja tapi ia juga tidak diharapkan dike...