Tak terasa bulan telah berganti banyak perubahan yang di alami Kenzie ya karena sang suami begitu menyebalkan menurut Kenzie yang dulunya ia selalu mengikuti Rasya kemana pun Rasya pergi kini kebalikkannya Rasya selalu mengekori Kenzie sampai ke kamar mandi pun Rasya mengikutinya dengan alasan.
"Aku ingin menjaga anakku jadi kamu gak boleh protes oke?!"
Bagaimana tak sebal coba Rasya sangat posesif semata-mata hanya untuk janinnya. "Hei aku ini seorang ibu mana mungkin aku mencelakai anakku sendiri."
Dulu saja saat mengandung Keanu ia berani mempertaruhkan nyawanya demi sang jabang bayi yah meski Kenzie mengakui saat Rasya mengatakan ia hamil Kenzie menolak kenyataan itu tapi mau bagaimana lagi ia sudah hamil. Kenzie hanya perlu melawan rasa trauma tapi seakan tak ada yang mengerti tentang dirinya membuat Kenzie kembali merasakan sakit itu.
"Kak,,,"
"Hmmm,,," Rasya hanya bergumam di depan perut buncit Kenzie. Sekarang mereka sedang di sofa ruangan tv yang sedang menayangkan acara anak-anak. Arion dan Keanu sibuk bermain sedangkan Ersya sudah berangkat sekolah di atar Rasya tadi pagi. Dan Rasya tak mau berangkat kerja dengan alasan yang selalu bikin Kenzie muak.
"Aku tak perlu bekerja Zie duit ku akan terus mengalir, gelar dokterku hanyalah tameng asal kamu tahu sayang, suami mu ini pengusaha kaya. Bajingan Kenzo tak ada apa-apanya denganku dia hanya upil yang mengandalkan kekuasaan orang tuanya jadi kamu harus bersyukur punya suami kaya raya, ganteng, bertanggung jawab walaupun duda berbonus anak cerdas, ganteng seperti Ersya, tapi aku suamiable loh Zie." Ucapnya dengan senyuman menyebalkan.
Saat itu Kenzie hanya terbengong mendengarkan kesombongan suaminya, baru kali ini Kenzie melihat sosok angkuh dari diri Rasya. Setelah itu Kenzie tak lagi menyuruh Rasya pergi kerja.
"Apa kita sebaiknya jujur kepada ibu?"
"Terserah kamu enaknya gimana, nanti cari waktu yang tepat buat mengatakannya."
Kenzie mengangguk paham, ia merasa kasihan kepada ibunya karena setiap hari hanya diam melamun.
"Tapi kalau ibu tahu kenyataannya apa dia akan baik-baik saja?"
"Kita harus pastikan terlebih dahulu kesehatan ibu."
Kenzie kembali mengangguk menyetujui apa yang di katakan Rasya.
"Kak, kakak bisa carikan papah biologis Arion?" Tanyanya menatap Rasya yang masih asik bersembunyi di perut Kenzie dengan tangan memeluk pinggang Kenzie.
"Kalau ketemu apa yang mau kamu lakukan?" Pertanyaan Rasya membuat Kenzie diam. Dia juga tak rela jika Arion ikut dengan bajingan yang hanya mencari kepuasannya saja.
"Tidak jadi, aku gak rela jika Arion di bawa pergi. Aku akan menjadi ibu buat Arion." Rasya hanya mengangguk.
"Tapi kenapa sampai sekarang Arion gak pernah menanyakan ibunya ya kak?" Seperti ada sesuatu yang meyakinkan Arion entah itu apa.
"Kak bagaimana kalau nanti sore kita kemakam Lorenza,,, ki____" Ucapan Kenzie terhenti karena mendengar suara benda terjatuh ke lantai.
Kenzie menengok ke belakang dan sontak matanya membulat melihat seseorang yang berdiri mematung dengan tangan bergetar serta air mata yang tiba-tiba luruh membasahi pipi.
Rasya serta Kenzie bangkit dan menghampiri Dina.
Kenzie hendak merengkuh tubuh ibunya yang bergetar tapi dorongan kuat membuat tubuh Kenzie oleng tapi Rasya dengan cepat menarik tubuh Kenzie kedalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tertinggal
General FictionSudah di campakan saat lagi sayang-sayangnya dan sang kekasih menikahi adik kandungmu sendiri. Bagaimana perasaannya???? Double kesialan. Itu yang dirasakan Kenzie Wirawan. Bukan hanya di campakan kekasihnya saja tapi ia juga tidak diharapkan dike...