Part 37

18K 922 30
                                    

Kenzo memandang keluar jendela langit tampak mendung tangannya terulur mengambil cangkir kopi yang di pesannya tadi lalu menyesapnya dengan perlahan. Kini pikirannya tidak lagi untuk menyelamatkan perusahaan tidak seperti tujuan awal waktu datang kesini.

Ada seseorang yang mengusik pikirannya sejak kemarin siapa lagi jika bukan bocah kecil yang wajahnya sangat mirip dengannya.

"Adakah rasa rindu sedikit saja untukku Zie?" Lirihnya dan kembali memandang langit yang mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Mommy,,," Teriak bocah laki-laki memecahkan keheningan cafe berlari ke dalam.

"Ckkk tidak usah berteriak dek kau mengganggu orang yang ada disini." Tegur Ersya melihat adiknya yang sudah di sambut dalam dekapan sang mommy.

"Mommy ada disini sayang gak perlu berteriak hmm!!" Ucapan Kenzie hanya di angguki Keanu lalu menciumi seluruh wajah Kenzie dengan gemas.

"Udah jangan ciumin mommy terus ini buat papih tahu."

"Hah tidak,, tidak boleh,, mommy hanya milik Keanu." Ucapnya dengan mulut di majukan.

"Huh dasar manja, mommy juga milik abang juga." Ersya gak mau kalah dengan adiknya.

"Sudah-sudah mommy milik kalian, ayo masuk ke ruangan mommy, malu di lihatin tuh." Kenzie baru sadar jika ia masih jadi tontonan pengunjung cafe lalu menggiring Ersya dan Keanu yang ada di gendongannya.

Kenzo sedari tadi hanya diam menyaksikan wanitanya, ya tidak salah lagi dia Kenzie. Kenzo tersenyum lega bercampur penasaran dengan dua bocah laki-laki itu.

"Ckk ternyata Tuhan masih baik denganku. Aku menemukanmu sayang." Gumamnya lalu Kenzo beranjak pergi meninggalkan cafe milik Kenzie.

Siapa sangka takdir mempertemukan kembali apa ini yang di namakan jodoh kalau iya Kenzo akan bersujud syukur atas kebaikan Tuhan karena selama ini ia telah melupakannya.

Kenzo kembali ke kantor dengan wajah ceria seakan semua beban lenyap setelah menemukan seseorang yang selama ini dirindukannya.

*
"Ayo pulang." Rasya mengajak anak-anaknya.

"Gimana kalau kita makan di luar hmm??" Tanya Kenzie ia sudah lama sekali tidak pergi keluar, waktunya hanya di sibukkan di rumah dan di cafe. Rasya juga tak ada waktu untuk pergi berlibur. Karena hari libur pun Rasya masih saja bekerja meskipun di kerjakan di rumah.

"Kenapa gak makan disini saja?"

"Ckk,, aku ingin suasana baru papih sayangku." Kenzie mencubit kedua pipi Rasya dengan gemas siapa yang duga jika tangan mungil itu memukul tangan Kenzie sampai terlepas.

Ya Rasya sedang menggendong Keanu yang memudahkannya untuk memukul tangan Kenzie.

"Mommy jahat, papih kan sakit." Ucapnya dengan tangan yang mengelus lembut pipi Rasya. Membuat Rasya tertawa terbahak.

"Ini baru jagoan papih." Mereka bertos ria sedangkan Kenzie yang di perlakukan seperti itu hanya memanyunkan bibirnya.

"Jangan manyun-manyun gitu kalau gak mau di cium di depan anak-anak." Bisik Rasya sontak Kenzie melotot kearah Rasya.

"Ah sudahlah ayo abang kita pulang." Kenzie menggenggam tangan Ersya lalu keluar cafe meninggalkan Rasya yang masih terbahak melihat wajah menggemaskan istrinya. Kemudian Rasya menyusulnya.

Dan disinilah mereka di restoran yang sangat mewah menghidangkan berbagai makanan kesukaan mereka.

Kenzie tersenyum puas akhirnya Rasya menuruti keinginannya. Lihatlah anak-anak terlihat sangat senang dimanjakan berbagai makanan kesukaannya.

Setelah sampai rumah Kenzie memandikan kedua jagoan meski Ersya menolak di mandikan karena merasa malu tapi Kenzie tetap saja ikut masuk kekamar mandi memandikan Keanu dan membantu Ersya menggosok tubuhnya.

Kenzie menemaninya sampai mereka tertidur kemudian menyelimuti kedua putranya mencium kening mereka.

Kenzie melihat Rasya yang sedang terseyum pada handphonenya sampai tak menyadari keberadaan Kenzie yang sudah berada di samping Rasya.

Karena penasaran Kenzie pun mengintipnya tapi Rasya dengan sangat cepat mematikan handphone di letakkannya di atas nakas lalu merebahkan dirinya menarik Kenzie kedalam pelukannya.

"Kayaknya seru banget sampai senyum-senyum gitu." Kenzie mengucapkannya dengan nada ketus.

Rasya hanya diam tak menanggapi Kenzie. Ia memejamkan matanya karena rasa lelah membuatnya mudah mengantuk.

"Kenapa diam, kamu selingkuh?" Pertanyaan Kenzie membuat Rasya membuka matanya kembali.

"Kenapa ngomong gitu?"

"Ah sudahlah lupakan."

"Kamu cemburu hmm?" Goda Rasya.

"Tidak."

"Jangan berburuk sangka pada suami itu tidak baik." Rasya menarik hidung macung Kenzie.

"Lep__as!!!" Kenzie memukul dada Rasya lalu membalikan tubuhnya membelakangi Rasya.

Rasya memeluk Kenzie dari belakang lalu telapak tangannya mengusap-usap perut Kenzie meski dapat penolakan dari Kenzie.

"Aku hanya membalas chat dari teman lama, kamu tak perlu khawatir sayang karena hatiku sudah terikat kuat denganmu." Rasya mencium pelipis Kenzie lalu membalikan Kenzie membawa kepelukkannya.

Kenzie tersenyum lega dengan penuturan Rasya, entah kenapa ia tak rela jika Rasya tersenyum untuk wanita lain. Kenzie pun merasa kesal jika di abaikan suaminya dan lihatlah sekarang sudah beberapa tahun bersama Rasya dengan posisi tidur seperti ini tapi baru kali ini Kenzie merasakan debaran jantung yang seakan ingin keluar dari dalam tubuhnya.

"Apa jantungku bermasalah?" Kenzie bergumam memegang dadanya.

"Hmm ada apa?" Tanya Rasya dengan mata yang masih terpejam, Rasya merasakan kegelisahan Kenzie.
Kenzie tak menjawab hingga Rasya mengeratkan pelukannya.

"Tidurlah,," Tangan rasya mengelus punggung Kenzie dengan lembut sesekali mengecup puncak kepalanya hingga akhirnya Rasya mendengar hembusan napas teratur Kenzie lalu ia pun menyusul Kenzie kedalam mimpi.

================================


Mumpung libur sy up lg nih...

Yang bosan angkat tangannya😂😂😂

Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang