Part 44

16.4K 915 51
                                    

Tak bisakah sedikit saja mengerti akan diriku
Mencintaimu bukanlah suatu alasan
Tak bisakah kau melihat kesungguhan hatiku

-----

Rasya masih berusaha dengan berbagai cara dan bujukan untuk membuat Kenzie memaafkannya tapi tak segampang itu sampai Rasya lelah, Kenzie masih pada pendiriannya mengabaikan Rasya.

Tentang perceraian, Rasya sudah menyerahkan semua kepada pengacara ia tinggal menunggu keputusan akhir pengadilan saja.

"Kapan kita pulang?" Tanya Kenzie yang sekarang sedang menatap pantai dari balkon.

Sudah seminggu Kenzie di bali setelah pertengkaran di hotel dan esoknya Rasya membawanya ke bali katanya honeymoon ya karena dulu Kenzie dan Rasya tak sempat honeymoon karena sibuk mengurus si kecil, sekarang lihatlah Rasya mewujudkan keinginannya sejak dulu, bukan keinginan Kenzie tapi keinginan Rasya sendiri dan benar saja Rasya memperlakukan Kenzie layaknya pengantin baru.

"Kalau benih aku tumbuh, aku kan bawamu pulang." Ujarnya santai, Rasya mengeratkan pelukannya pada Kenzie dari belakang.

"Aku kangen putra-putra ku!" Lirihnya.

"Mau video call?" Tawarnya yang langsung di angguki Kenzie dengan senyuman girang. Karena handphone milik Kenzie di sembunyikan oleh Rasya sehingga Kenzie tak bisa mengabari putra-putranya dengan leluasa.

"Hallo mommy we miss you so much!" Sapa Ersya yang berebutan dengan Keanu.

Kenzie tertawa mendengar gerutuan Keanu pada sang kakak yang menurut Kenzie sangat menggemaskan.

"I miss you too jagoan-jagoannya mommy."

"Hy apa kalian hanya merindukan mommy hmm?" Tanya Rasya pura-pura merajuk.

"Jelas kami juga rindu papih, papih kapan ajak mommy pulang?" Tanya Ersya lagi.

"Nanti yah kalau adik Keanu sudah jadi." Ujar Rasya dengan asal sontak Kenzie melotot mendengarnya.

Kenzie memukul lengan Rasya bisa-bisanya suaminya berkata seperti itu nanti kalau gak hamil-hamil ia akan lama disini dan Kenzie tak bisa meninggalkan anak-anaknya terlalu lama.

"Oke kami tunggu adik baru yeee." Seru Ersya yang di ikuti Keanu.

"Jagoan-jagoan papih jangan nakal yah sama opa and uncle, nanti papih bawain oleh-oleh. Oke."

"Yeeeeeeeey... Oke pih sekarang aku mau pergi bersama opa dulu. Bye."

Sambungan telpon pun berakhir, Rasya menatap Kenzie yang terlihat murung.

"Kenapa hmm,,"

Kenzie memukul dada Rasya dengan sangat kesal.

"Kakak kenapa ngomong gitu sama anak-anak nanti kalau mereka nagih gimana?"

"Nagih? Nagih apa?" Ucap Rasya yang tak mengerti.

"Kakak bilang pulang kalau adik Keanu sudah jadi, segampang itu kakak ngomong sama anak-anak."

"Oh hehe,, ya makanya kita harus lembur biar nepatin janji sama anak-anak biar cepat pulang juga."

"Tahu ah,,," Kenzie kembali ke dalam kamar mengabaikan Rasya yang mengekorinya.

"Sayang,,, ih lucu deh kalau cemberut gini." Rasya menarik hidung mancung Kenzie. Kenzie hanya menatapnya kesal.

Dering Handphone milik Rasya menghentikan Rasya menggoda Kenzie. Dahi Rasya mengerut menandakan kebingungan lalu menatap Kenzie yang sedang menatapnya.

Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang